اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Zakat Mal syaratnya adalah :
1. Hartanya berada dalam kepemilikan selama satu tahun hijriyah penuh,
kurang satu hari pun tidak bisa
2. Dalam satu tahun penuh itu, harta harus melebihi nishab, jika kurang dari nishab maka tidak wajib juga
Lalu harta tidak bergerak semisal tanah, rumah tidak dizakati, bahkan harta yang bergerak seperti mobil pun tidak dizakati,
Andai saja mobil dizakati tentu dulu kuda juga harus dizakati, namun kita tidak mendapati ada zakat kuda
Wallahu 'alam
~~~~~~~~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
LUASNYA AMPUNAN
﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ,وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”
(Q.S. Az Zumar [39] :53-54)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
“Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi kemudian engkau tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu apa pun, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi itu pula.”
(H.R. Tirmidzi no. 3540)
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Pemberian suami selain dari nafkah adalah bentuk sedekah yang paling afdhal. Perlu kita tekankan bahwa bukan berarti suami tidak perlu memberikan hal lain kepada istrinya selain nafkah yang wajib. Jadi, bukan berarti “uang jajan” tidak perlu diberikan kepada istri. Bahkan pemberian di luar nafkah yang wajib merupakan sedekah yang paling afdhal. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“empat jenis dinar: dinar yang engkau berikan kepada orang miskin, dinas yang engkau berikan untuk membebaskan budak, dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dan dinar yang engkau infakkan untuk keluargamu, yang paling afdhal adalah yang engkau infakkan untuk keluargamu” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad 578, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Adabil Mufrad).
Maka seorang suami sangat dianjurkan memberikan sedekah kepada keluarganya, terutama yang dapat menunjang keshalihan dan kebaikan keluarganya. Suami memberikan mereka buku-buku bermanfaat, alat-alat belajar, pakaian-pakaian tambahan, kendaraan, dan sebagainya. Termasuk juga “uang jajan” yang bisa digunakan oleh sang istri untuk kebutuhannya, ini merupakan sedekah yang afdhal. Tentunya sesuai dengan kemampuan suami dan tanpa berlebih-lebihan.
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam
#uangjajan #nafkah #sedekah #infak
~~~~~~~~~~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
SYIAH DAN KOMUNIS
by M Rizal Fadillah
Orang sering salah persepsi seolah-olah Syiah adalah mazhab dalam Islam. Mazhab adalah perbedaan untuk aspek furu'iyah sedangkan Syiah memiliki perbedaan pada aspek ushuliyah. "Rukun Iman" Syiah yang memasukkan imamah jelas bukan ajaran Rosulullah ﷺ.
Begitu juga dengan "Wilayah" sebagai "Rukun Islam" itu mengada-ada dalam Agama. Keyakinan bahwa Al Qur'an tidak orisinal, Hadits itu termasuk ucapan Imam-Imam, Iman pada Imam yang "hilang", serta "bertawashul" pada Zainab sebagai sebab dari makbul do'a, menunjukkan bahwa Syiah itu bukan mazhab, bahkan ajaran sesat bukan Islam.
Syi'ah adalah gerakan politik sejak kelahirannya yakni konflik kekhalifahan antara Ali dengan Muawiyah. Dendam politik adalah landasan geraknya. Ritual yang membingkai gerakan Syiah mendukung konsep pembalasan dendam itu.
Menyakiti diri "tathbir", missi Al Qaim untuk membunuh non Syiah, memindahkan Ka'bah ke Karbala, menegakkan hukum Daud dan Sulaeman, membuktikan bahwa Syiah hadir memang untuk menunaikan misi politik.
Menegakkan ideologi Imamah dan Wilayah.
Syiah itu serupa dengan Komunis hanya saja Komunis terang terangan memusuhi Agama sedangkan Syiah justru membingkai diri dengan Agama. Tapi dua-duanya adalah gerakan politik yang sama. Misinya merebut kekuasaan. Mengganti dengan ideologi Komunis dan ideologi Imamah.
Ada tiga persamaan utama antara gerakan politik Syiah dan Komunis, yaitu :
*Pertama*, cuci otak kader dengan isu Agama. Komunis menanamkan fikiran dan keyakinan bahwa merebut kekuasaan itu untuk membuang pengaruh "khayalan" Agama untuk berada pada dunia nyata yang sarwa konkrit.
Sedangkan Syiah mendoktrin kader bahwa beragama itu sia-sia tanpa mampu merebut wilayah politik dibawah ideologi Imamah. Ini perjuangan konkrit bukan beragama di alam "khayalan".
*Kedua*, menghalalkan segala cara adalah jalan kemenangan. Komunis mempersetankan nilai dan moral. Berjuang tanpa perlu aturan dan batasan yang penting tujuan tercapai. Bagi gerakan Syiah pola ini disebut 'taqiyah' sama saja. Boleh berdusta dan berbuat tipu daya demi tegaknya ideologi Imamah. Bahkan bertaqiyah adalah ibadah. Ibadah pun menjadi obyek tipu daya.
*Ketiga*, berpola juang sama. Awalnya pembinaan, sosialisasi, dan perkaderan. Lalu menyebarkan kader ke semua institusi dan instansi strategis. Penyusupan atau infiltrasi. Kemudian membangun jaringan internasional. Komunis dibawah komando Rusia atau RRC. Sedangkan Syiah langsung dibawah kendali Iran. Pelatihan pelatihan intensif dilaksanakan di negeri pusat komando. Jika sudah kuat, dijalankanlah misi utama perjuangan yaitu merebut kekuasaan. mengganti ideologi negara.
Mengingat kesamaan itulah Syiah dan Komunis adalah mitra strategis dimana-mana. Di Afganistan, Irak, maupun Suriah. Kini di Indonesia pun sama. Ada kebersamaan perjuangan keduanya. Dana dan investasi Cina dan Iran adalah kendaraan.
Bangsa ini terbuka pada pengembangan dan kerjasama keduanya.
Bahaya tak terasa sedang mengancam bangsa dan rakyat Indonesia.
Karenanya tak ada jalan lain sebagai pilihan perjuangan umat, tumpas gerakan Syiah dan Komunis. Inilah jalan jihad fiisabilillah. Insya Allah.
Bandung, 1 Januari 2019
~~~~~~~~~~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Membela Diri
Ternyata orang yang membela diri dari tukang bekal atau perampok, lantas ia mati, maka ia bisa dicatat syahid. Adapun jika ia membela diri dan ia berhasil membunuh tukang begal tersebut, tukang begal itulah yang masuk neraka. Karena orang yang masih hidup itu cuma membela diri, sedangkan yang mati punya niatan untuk membunuh.
Di antaranya ada hadits tentang masalah ini yang membahas bolehnya membela diri ketika berhadapan dengan tukang rampas, tukang rampok atau tukang begal yang ingin merampas harta kita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan ingin merampas hartaku?” Beliau bersabda, “Jangan kau beri padanya.” Ia bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku?” Beliau bersabda, “Bunuhlah dia.” “Bagaimana jika ia malah membunuhku?”, ia balik bertanya. “Engkau dicatat syahid”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Bagaimana jika aku yang membunuhnya?”, ia bertanya kembali. “Ia yang di neraka”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim no. 140)
Boleh membela diri ketika berhadapan dengan tukang begal atau tukang rampok saat tidak ada di sekitar kita yang menolong dan tidak ada aparat juga yang bisa menyelamatkan. Membela diri dari tukang begal atau tukang rampok saat itu hingga mati dicatat sebagai syahid di akhirat. Sedangkan untuk hukum di dunia, ia tetap dimandikan dan dishalatkan. Wallahu'alam.
#matisyahid #begal #rampok #mati
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Waspada Penebar Fitnah!!!
Kali ini saya ingin mengutip sebuah tulisan dari Tengku Zulkifli Usman, seorang analis politik dunia Islam dan Internasional. Seorang intelektual, berpendidikan, sehingga cara ia menuangkan pikiran-pikirannya dalam sebuah tulisan mencerminkan kualitas kecerdasan, kedalaman ilmu dan kematangan dari sisi penguasaannya di bidang politik.
Ia menyebutkan begini :
Aa Gym itu dai yang lemah lembut, kalem, damai dan anti kekerasan. *Kalau dalam kacamata syariah, tidak ada kesalahan fatal yang beliau lakukan, tapi beliau dibusukkan lewat isu poligami.
Habib Rizieq dai yang tegas, beliau bukan keras apalagi brutal.
Langkah-langkahnya selalu pakai payung hukum, taat asas, taat konstitusi, tidak suka melanggar aturan negara, tapi namanya dibusukkan lewat isu "chat mesum" palsu murahan.
Ustadz Abdul Somad dai yang lugas, jelas, tegas dan selalu menyerukan persatuan, langkah-langkahnya juga konstitusional, tapi namanya dibusukkan dengan isu pendukung HTI dan Terorisme.
PKS itu partai politik yang moderat, haluan politiknya humanis, jalan tengah antara ekstrem kiri dan kanan, jauh dari kata radikal.
Langkah-langkah politik PKS masuk logika demokrasi modern, tidak ada aturan yang ditabrak, tapi tetap saja dibusukkan lewat isu-isu murahan lain sebagai partai radikal, partai penyebar bibit paham ekstrem, dstnya.
Sesungguhnya sasaran mereka bukan Aa Gym, bukan Habib Rizieq, bukan Ustadz Abdul Somad, bukan PKS, tapi sasaran mereka yang sesungguhnya adalah ISLAM. Ya, Islam adalah SASARAN TEMBAK mereka.
Musuh-musuh Islam bekerja keras membusukkan tokoh tokoh islam, baik secara individu maupun secara institusi, mereka membayar media, relawan, dst, dst, agar nama Islam buruk dan tokoh Islam jadi busuk.
Apa boleh buat, masyarakat awam yang mayoritas menghuni negeri ini* tidak paham apa itu agenda setting, apa itu konspirasi, apa itu media-malaise, apa itu teori preming dan framing, dan apa itu spin doctor yang bekerja siang malam men-jelek2kan Islam.
Otak muslim kita dicuci, yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan, penjahat dianggap pahlawan, penjahat dibilang ulama, sedangkan pahlawan dianggap penjahat, tokoh yang lurus dibusukkan, tokoh Islam yang menyimpang dipuja-puji.
Sasaran mereka adalah Islam, karena kalau nama Islam sudah busuk, maka partai Islam juga akan busuk, pasar Islam juga akan sepi, tujuan besar mereka adalah melemahkan Islam dari berbagai sisi.
Semua isu yang mereka angkat, baik dari isu pribadi poligami sampai isu sensitif soal terorisme, semua mereka kemas dengan baik, dengan packaging yang cantik yang tujuan akhirnya adalah men'down grade' Islam secara menyeluruh, sayangnya, muslim awam kadang ikutan nyinyir sesamanya.
Muslim awam ikut nyinyir poligami Aa Gym, ikut menyerang Habib Rizieq, ikut-ikutan menuduh UAS itu radikal, ikut menyerang PKS sebagai partai Islam yang sama dengan partai yang lain.
Misi musuh kita kadang tercapai bukan karena mereka pintar, tapi karena kebodohan kita sendiri, kedunguan kita, kurangnya self criticism kita, kita sibuk riuh ricuh ini-itu, karena selalu lupa akan tema utama yang lebih urgent dan darurat untuk dibahas, kita lupa tangan-tangan kotor yang beroperasi setiap detik untuk melemahkan Islam.
Itulah yang dituliskan oleh Tengku Zulkifli Usman tentang kondisi umat dan keadaannya saat ini. Mengingat namanya, saya jadi teringat nama Wakil Ketua MUI Pusat Tengku Zulkarnaen, beliau pun tak luput dari pembusukan, sebagai ulama yang lurus dan tegas, ia difitnah sebagai ulama wahabi, ulama pro ISIS yang beraliran keras dan radikal.
Semoga umat Islam mampu dan segera tersadar dari lalai, bangkit dari kebodohan berpikir, bangun dari kecerobohan mencerna, karena telah begitu mudah percaya dengan MULUT BUSUK penebar fitnah,yang justru sering menyamar di balik nama Islam, menyamar sebagai tokoh Islam, menyamar sebagai tokoh demokrasi, bahkan menyamar di balik nama kyai dan habaib.
#WaspadaiPenebarFitnah
~~~~~~~~~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan kepada mereka, dari kalangan para nabi, orang-orang shiddiq, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh hidayah dan istiqamah. Dan janganlah Engkau menjadikan kami termasuk orang-orang yang mengikuti jalan orang-orang yang dimurkai, yaitu orang-orang yang telah mengetahui kebenaran namun tidak mengamalkannya, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang yang seperti mereka, (dan jangan pula Engkau menjadikan kami) termasuk orang-orang 《2~, yaitu orang-orang yang tidak hidayah karena kejahilan mereka, hingga akibatnya sesat jalan, yaitu orang-orang Nasrani dan orang-orang yang mengikuti jalan hidup mereka."
📚 [Tafsir Al Muyassar 01:7]
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, TWITTER, LINE : Bimbingan Islam
~~~~~~~~~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
JUJUR MEMBAWA KEBAIKAN
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
وَٱلَّذِي جَآءَ بِٱلصِّدۡقِ وَصَدَّقَ بِهِۦٓ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ
"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(Q.S. Az-Zumar[39]: 33)
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
"Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan,dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (pembohong)."
(H.R. Bukhari no. 6094)
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Manakah yang mesti didahulukan saat makan malam -misalnya- telah tersaji, apakah makan dulu baru mengerjakan shalat? Atau bagaimana?
Shalat hendaklah dilaksanakan dengan penuh khusyu’ dan dengan hati yang sepenuhnya hadir menghadap Rabb-nya. Syariat Islam yang mulia pun menganjurkan untuk menghilangkan semua sebab yang dapat mengganggu ke-khusyu’-an shalat kita, di antaranya adalah adanya nafsu dan kebutuhan terhadap makanan dan minuman.
Sehingga hati dan pikiran kita pun disibukkan dengannya ketika mendirikan shalat. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk mendahulukan menyantap makanan yang sudah terhidangkan meskipun shalat hampir ditegakkan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika shalat hampir ditegakkan (iqamah sudah dikumandangkan, pen.), sedangkan makan malam telah dihidangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari no. 5465 dan Muslim no. 557)
Shalat dengan penuh kekhusyu’an lebih utama daripada shalat di awal waktu karena Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan untuk makan lebih dulu supaya kekhusyu’an shalat tidak terganggu dengan hadirnya makanan.
Memilih untuk menyantap makan tidaklah mengapa walau shalat jama’ah nantinya luput. Kalau menyantap saat waktu shalat itu bukan rutinitas dan telah rutin mengerjakan shalat secara berjama’ah, maka pahala berjama’ah tetap dicatat. Hal ini berdasarkan hadits,
“Jika seorang hamba dalam keadaan sakit atau bersafar, maka akan dicatat baginya semisal keadaan beramalnya saat mukim (tidak bersafar) atau saat sehat (tidak sakit).” (HR. Bukhari no. 2996).
Makan saat shalat berjama’ah termasuk udzur yang sama dengan hadits ini, sehingga juga akan dicatat sama halnya ketika sakit atau bersafar.
Jika makanan belum dihidangkan saat sudah merasa lapar, maka tetap shalat dikerjakan lebih dulu. Hadits di atas dimaksudkan mendahulukan shalat jika makanan telah tersaji. Karena saat itu kecenderungan hati lebih besar dibanding saat makanan belum hadir.
Syaikh Shalih Al Fauzan menjelaskan: “Namun jangan jadikan ini sebagai kebiasaan setiap datang waktu shalat. Yang demikian hanya sesekali saja, jika terjadi secara kebetulan tanpa disengaja. Adapun menyengaja menjadikan waktu makan pada waktu-waktu shalat, ini tidak diperbolehkan” (Sumber: http://alfawzan.af.org.sa/node/14195)
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam
#makan #makandulu #shalat #khusyu #udzur
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
JUJUR MEMBAWA KEBAIKAN
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
وَٱلَّذِي جَآءَ بِٱلصِّدۡقِ وَصَدَّقَ بِهِۦٓ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ
"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(Q.S. Az-Zumar[39]: 33)
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
"Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan,dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (pembohong)."
(H.R. Bukhari no. 6094)
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
ORANG YANG TAK TERSENTUH API NERAKA
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan orang yang Haram baginya tersentuh api neraka?" Para sahabat berkata, "Mau, wahai Rasulullah!"
Beliau menjawab: "( yang Haram tersentuh api neraka adalah) orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl."
(HR. At-Tirmidzi & Ibnu Hibban, dishahihkan Al-Albani).
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟, قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ, قَالَ: ” كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ قَرِيبٍ سَهْلٍ”
انظر صَحِيح الْجَامِع: 3135 , صَحِيح التَّرْغِيبِ وَالتَّرْهِيب: 1747
▶1. Hayyin
Orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir maupun batin. Tidak labil dan gampang marah, penuh pertimbangan. Tidak mudah memaki, melaknat serta teduh jiwanya.
▶ 2. Layyin
Orang yang lembut dan santun, baik dalam bertutur-kata atau bersikap. Tidak kasar, tidak semaunya sendiri. Tidak galak, tidak suka memarahi orang yang berbeda pendapat dengannya. Tidak suka melakukan pemaksaan pendapat. Lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan untuk sesama manusia.
▶ 3. Qarib
Akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan bagi orang yang diajak bicara. Wajah yang berseri-seri dan murah senyum jika bertemu serta selalu menebar salam.
▶ 4. Sahl
Orang yang tidak mempersulit sesuatu. Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan. Tidak suka berbelit-belit, tidak menyusahkan dan tidak membuat orang lain lari serta menghindar.
Inilah BINGKAI AKHLAK YANG MULIA !
Semoga Bermanfaat ! Baarakallahufiykum..
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
MEMANFAATKAN WAKTU BA'DA ASHAR SAMPAI MAGHRIB DI HARI JUMAT
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً، لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ، فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
“Hari Jum’at itu dua belas saat, tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah (pada salah satu saat) kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya, maka carilah (waktu pengabulan itu) di akhir saat setelah Ashar.”
📚 [HR. An-Nasaai dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ’anhuma, Shahihut Targhib: 703]
At-Tirmidzi rahimahullah berkata,
ورأى بعض أهل العلم من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم وغيرهم أن الساعة التي ترجى بعد العصر إلى أن تغرب الشمس
“Dan sebagian ulama, baik dari kalangan sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam maupun selain mereka berpendapat bahwa waktu yang diharapkan terkabulnya doa tersebut adalah ba’da Ashar sampai matahari terbenam.”
📚 [Shahihut Targhib, 1/171]
Penjelasan
1⃣ Zhahir, yang nampak jelas bahwa makna hadits ini mutlak (umum), berdoa setelah Ashar sampai Maghrib dapat dilakukan kapan dan di mana saja.
2⃣ Apabila dilakukan setelah sholat Ashar sambil menunggu sholat Maghrib di masjid maka ini lebih besar peluang dikabulkannya, karena orang yang menunggu sholat sama dengan orang yang sedang sholat.
3⃣ Apabila sakit maka boleh dilakukan di rumah, lebih baik dilakukan di tempat ia melakukan sholat Ashar sambil menunggu Maghrib.
4⃣ Seorang wanita juga dianjurkan untuk menunggu sholat Maghrib di tempat ia sholat Ashar di rumah seraya berdoa kepada Allah ta'ala.
5⃣ Datang ke masjid lebih awal sebelum sholat Maghrib dengan maksud untuk berdoa setelah melakukan sholat tahiyyatul masjid.
📚[Disarikan dari Majmu' Fatawa Asy-Syaikh Ibni Baz rahimahullah, 30/270-271]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
~~~~~~~~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
AURAT WANITA
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًا ۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ۙ ذٰلِكَ خَيْرٌ ۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat."
(Q.S. Al-A'raf [7]: 26)
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ رِقَاقٌ فَأَعْرَضَ عَنْهَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ
“Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berpaling darinya dan bersabda, 'wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya, kecuali ini dan ini', beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.”
(H.R. Abu Daud no. 4140)
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ketika sujud adalah tempat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah. Perbanyaklah doa ketika sujud, mintalah apapun yang kita inginkan, mintalah Surga, perlindungan dari adzab Neraka, ilmu yang bermanfaat, amal yang sholeh, iman yang kokoh dan hal-hal lain semisal itu.
Atau mintalah rumah yang berkah, pasangan yang menentramkan hati, anak-anak yang sholeh, kendaraan, atau hal lain yang kita inginkan untuk kebaikan agama maupun dunia kita.
Sesungguhnya Doa merupakan Ibadah sekalipun kita berdoa untuk meminta kebaikan perkara dunia kita.
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (Al-Mu’min - 60).
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku" (Al-Baqarah - 186).
#doa #sujud #hajat
¤¤¤¤¤¤¤
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
BERIMAN KEPADA TAQDIR
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
وَعِنْدَهٗ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَاۤ اِلَّا هُوَ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
"Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
(Q.S. Al-An'am [6]: 59)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash bahwa ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَالْحَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah menulis takdir seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi dengan tenggang waktu 50 ribu tahun.” (H.R. Muslim)
¤¤¤¤¤¤¤
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Lagi Viral :
🗓 "10 YEARS CHALLENGE"
✍ Abi Firdaus
Telegram salafyways https://goo.gl/vLphkg
IG: @salafyways
Lagi ramai di medsos 10 Years Challenge, "apaan tuh?"
🔍Yaitu postingan foto 10 tahun silam yang disandingkan dengan foto keadaan dirinya sekarang (thn 2019).
Buat apa?
Sebagian ingin mengenang masa lalunya yang kelam.
Sebagian ingin menunjukkan bahwa 'gue beda', dirinya telah jauh berubah, makin keren, sukses, bla bla bla.. Sebagian bernuansa agamis, sudah alim, tobat, sudah berhijab, sudah 'nyunnah', de el el... Sebagiannya lagi ingin agar semua orang tahu bahwa dirinya yang sekarang tuh 'Wow' pake 'bangettt'...
Dan berbagai macam alasan yang lain.
❓ Apa yang salah??
Upaya umbar identitas ini rupanya telah melenakan sebagian saudara-saudara kita...
🌀 "Sia-Sia"
Di antara tanda baiknya seorang muslim adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Waktunya diisi hanya dengan hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ.
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat”.
(Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976)
🌺 "Fitnah Wanita"
Sangat 'Pe-De' menebar pesona, dikonsumsi sejuta mata. Seolah hendak berkata 'cantikan mana?? dulu atau sekarang?' ah.. sama saja.
Dari Usamah Bin Zaid. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.”
(HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)
🥀 "Miriss..."
Ternyata terjangkit pula pada saudari-saudari kita disana, terutama yang baru berhijrah. Tak ragu memampang fotonya 10 tahun silam, sebelum berhijab tentunya.
WaLlaahul musta'aan.. entah apa yang ada di pikiran mereka.
"Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Qs. Al-Ahzaab: 59)
💦 "Asal Muasal"
Mereka lupa, sejatinya hanyalah berasal dari setetes air yang hina..
Manusia hanya tercipta dari mani, namun akhirnya ia jadi sombong dan berbuat zalim. Apa yang mau kita banggakan?! Merasa hebat 10 tahun silam? Atau merasa paling baik di tahun-tahun setelahnya??
Allah Ta’ala berfirman,
أَوَلَمْ يَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ
“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!” (QS. Yasin: 77)
Aduhai..
🍂 Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah, hanya dari mani yang hina.
Namun akhirnya sombong, angkuh, seakan lupa... Rupa dan tubuh yang ia banggakan kelak akan menjadi bangkai yang busuk dimakan ulat.
⭕"Lupakah kita?"
Kalau Allah mampu menciptakan manusia, maka Allah mampu pula mengembalikan dan membangkitkannya.
Buat apa dikenang-kenang, toh tinggal kenangan. Mending mikirin 10 tahun yang akan datang,... Siapa yang bisa ngira, bisa jadi 10 bulan, hari, jam, menit, atau 10 detik lagi kita sudah tak bernyawa.
🌿 *Yang lalu biarlah berlalu, saatnya memikirkan maut yang datang tak menentu..*
Belia maupun tua tidak ada yang tahu, mereka pun bisa merasakan kematian.
Sepuluh tahun belakang ini, barangkali kita melihat saudara kita dalam keadaan sehat bugar, ia pun masih muda dan kuat. Namun hari ini ternyata ia telah pergi meninggalkan kita. Kita pun tahu, kita tidak tahu kapan maut menjemput kita. Entah besok, hari ini, atau lusa, entah kapan...
⚠Sungguh, kematian dari orang sekeliling kita banyak menyadarkan kita. Oleh karenanya, kita diperingatkan untuk banyak-banyak mengingat mati. Bukan narsis atau selfie..
Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ
“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”
(HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih menurut Syaikh Al Albani).
Yang dimaksud adalah kematian. Kematian disebut haadzim (pemutus) karena ia menjadi pemutus kelezatan dunia.
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik? ”Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).
Oh.. Betapa lalainya diri kita...
💡 10 Years Muhasabah.
Yuk introspeksi diri,.. Waktu begitu berharga, daripada upload yang gak jelas mending kita ngaji. Tampan dan cantiknya kita hanyalah sementara. Kita yang sudah berhijrah, istiqomahlah.. tak perlu meng-upload foto masa lalunya, apalagi jika itu mengantarkannya untuk merindu dengan keadaan saat itu. Cukuplah menjadi cerita bagi setiap pribadi, tanpa harus diumbar ke khalayak ramai.
✅ Alangkah baiknya, kita semua melihat, sudah berapa banyak hafalan al-Qur'an yang kita miliki selama 10 tahun ini, atau ibadah-ibadah lain yang sedang dan akan kita realisasikan di tahun-tahun mendatang.
Wallaahua'lam...
•══===══◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══===══•
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Pada masa sekarang ini, di mana banyak diantara kaum muslimin yang sudah sangat menyepelekan masalah aqidah shahihah yang merupakan masalah paling pokok dalam agama ini, maka akan kita dapati dua jawaban yang batil dan kufur dari pertanyaan “Dimana Allah?”.
Yang pertama mereka yang mengatakan bahwasanya Alloh ada dalam diri setiap kita? Dan kedua yaitu yang mengatakan Allah ada di mana-mana atau di segala tempat?
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz menjelaskan,
Banyak ayat-ayat Al Qur’an yang dengan jelas memuat penegasan bahwa Allah itu ada di langit, Dia berada diatas. Hal ini sejalan dengan apa yang dimaksud oleh ayat-ayat yang menggunakan kata-kata bersamayam.
Dengan demikian dapatlah diketahui perkataan ahlu bid’ah : Allah itu berada dimana-mana, merupakan hal yang sangat batil. Perkataan ini merupakan pernyataan firqoh yang beranggapan bahwa alam ini penjelmaan Allah,suatu aliran bid’ah lagi sesat,bahkan aliran kafir lagi sesat serta mendustakan Allah dan RasulNya Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam.
Dikatakan demikian karena dalam riwayat yang sah dari beliau Shalallahu alaihi wa sallam dinyatakan bahwa Allah ada dilangit, sebagaimana sabda beliau Shalallahu alaihi wa sallam,
“Tidakkah kalian mau percaya kepadaku padahal aku adalah kepercayaan dari Tuhan yang ada di langit”. [Bukhari no.4351 Kitabul Maghazi; Muslim no.1064 Kitabuz Zakat]
Hal ini juga disebutkan pada hadits-hadits (tentang) Isra’ Mi’raj, dan lain-lain.
[Majallatuud Dakwah no.1288]
#arsy #Allah #dimanaAllah #bersemayam
~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Azab tidak hanya bagi yang dzolim saja
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.
( Surat Al-Anfal, Ayat 25 )
_____________________
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jenggot adalah suatu fitrah manusia dan yang namanya fitrah adalah suatu hal yang tidak mungkin dibenci atau tidak disukai manusia. Apabila manusia di zaman ini ada yang membenci jenggot, menanggapnya jelek, kotor atau anggapan jelek lainnya, maka mereka keluar dari fitrahnya.
Di zaman ini bisa jadi banyak orang yang berubah bahkan rusak fitrahnya karena pengaruh zaman dan tersebarnya gaya hidup melalui internet dan handphone. Tersebar gaya hidup atau film yang orang tersebut berjenggot tapi kasar, jelek dan kotor, sedangkan orang-orang hebat adalah orang yang bersih dagunya karena telah dipotong jenggotnya. Padahal di zaman dahulu, orang-orang hebat mulai dari raja, kesatria dan ilmuan, mereka memiliki jenggot yang lebat dan terlihat gagah berwibawa.
Sahabat muslim, tahukah Anda bahwa jenggot adalah fitrahnya manusia, _sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?_ Mari simak disini. Klik https://muslim.or.id/44787-jenggot-adalah-fitrah-dan-perhiasan-laki-laki.html
~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasul menjawab,
“Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)
Dari Abu Bakroh, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya [di dunia ini] -berikut dosa yang disimpan untuknya [di akhirat]- daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat)” (HR. Abu Daud no. 4902, Tirmidzi no. 2511, dan Ibnu Majah no. 4211, shahih)
Abdullah bin ’Amr berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari no. 5991)
Abu Hurairah berkata, “Seorang pria mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya punya keluarga yang jika saya berusaha menyambung silaturrahmi dengan mereka, mereka berusaha memutuskannya, dan jika saya berbuat baik pada mereka, mereka balik berbuat jelek kepadaku, dan mereka bersikap acuh tak acuh padahal saya bermurah hati pada mereka”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Kalau memang halnya seperti yang engkau katakan, (maka) seolah- olah engkau memberi mereka makan dengan bara api dan pertolongan Allah akan senantiasa mengiringimu selama keadaanmu seperti itu.” (HR. Muslim no. 2558)
Abdurrahman ibnu ‘Auf berkata bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah ’azza wa jalla berfirman: Aku adalah Ar Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus dirinya.” (HR. Ahmad 1/194, shahih lighoirihi).
#silaturahim #silaturahmi
~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
DIBALIK USIA 80 TAHUN
❅ https://t.me/MuliaDenganSunnah
CERITA Syaikh Al-albani Ini Membuatku Menangis
Syaikh al-Albani rahimahullâhu menceritakan keadaan beliau setelah usia beliau lebih dari 84 tahun :
Di dalam Shahîh Mawârid azh-Zhamân (no 2087), tersebut hadits Abu Hurairoh Radhiyallâhu ‘anhu bahwa beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda :
<< أعمار أمتي ما بين الستين إلى السبيعين ، وأقلهم من يجوز ذلك >>
"Usia umatku itu antara 60 – 70 tahun, dan alangkah sedikitnya yang bisa melebihi dari usia tersebut."
💬 Ibnu ‘Arofah rahimahullâhu berkata :
وأنا من ذلك الأقل
"Saya termasuk dari kalangan yang sedikit tersebut."
💭 Mengomentari ucapan Ibnu ‘Arofah, Syaikh al-Albani rahimahullâhu berkata :
قلت : وأنا أيضاً من ذلك الأقل ، فقد جاوزت الرابعة والثمانين ، سائلاً المولى سبحانه وتعالى أن أكون ممن طال عمره وحسن عمله
"Saya juga termasuk diantara kalangan yang sedikit ini. Usiaku telah lebih dari 84 tahun, dan saya selalu memohon kepada Allah ﷻ agar menjadikan diriku termasuk orang yang dipanjangkan usianya dan baik amalnya."
ومع ذلك فإني أكاد أن أتمنى الموت ، لما أصاب المسلمين من الإنحراف عن الدين والذل الذي نزل بهم حتى من الأذلين
💭
"Meski demikian,
saya nyaris saja mengangankan kematian, lantaran banyaknya penyimpangan-penyimpangan agama yang menimpa kaum muslimin dan kehinaan yang menyelimuti mereka, sehingga umat ini menjadi umat yang hina."
ولكن حاشا أن أتمنى ، وحديث أنس ماثل أمامي منذ نعومة أظفاري ، فليس لي إلا أن أقول كما أمرني نبيي صلى الله عليه وسلم :
💭
"Untungnya saya terhindar dari angan-angan seperti ini (yaitu angan cepat diwafatkan, pent.). Hadits Anas (bin Malik)-lah yang seperti (menghadang) di hadapanku semenjak saya masih kecil."
Sehingga saya hanya bisa mengucapkan apa yang dituntunkan oleh Nabiku ﷺ :
اللهم أحيني ما كانت الحياة خيرا لي وتوفني إذا كانت الوفاة خيرا لي
“Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu baik bagiku, dan wafatkanlah aku apabila wafat itu lebih baik bagiku.”
وداعيا بما علمنيه عليه الصلاة والسلام :
💭 Sembari pula saya berdoa dengan yang diajarkan oleh Nabi ﷺ :
اللهم متعنا بأسماعنا وأبصارنا وقوتنا ما أحييتنا ، واجعله الوارث منا
“Ya Allah, karuniakanlah nikmat kepada kami melalui pendengaran kami, pengelihatan kami dan kekuatan kami selama Engkau masih menghidupkan kami. Dan jadikanlah hal ini sebagai pewaris kami.”
وقد تفضل سبحانه فاستجاب ومتعني بكل ذلك ، فها أنا ذا لا أزال أبحث وأحقق وأكتب بنشاط قل مثيله
💭
"Sungguh Allah telah memperkenankan dan mengabulkan permintaanku dan mengaruniakanku dengan seluruh nikmat tersebut. Inilah saya yang senantiasa masih mampu membahas, meneliti dan menulis dengan aktivitas yang jarang bisa dilakukan orang sepertiku (dengan usia seperti beliau)."
، وأصلي النوافل قائما ،
وأسوق السيارة بنفسي المسافات الشاسعة ،
وبسرعة ينصحني بعض الأحبة بتخفيفها ،
ولي في ذلك تفصيل يعرفه بعضهم !
🖋️ Saya masih mampu sholat sunnah dengan berdiri,
🖋️ bahkan saya mampu menyetir sendiri mobil saya walau jarak jauh dengan kencang,
🖋️ sampai-sampai sejumlah sahabat saya menasehati saya untuk mengurangi kecepatan.
🖋️ Dalam hal ini (yaitu mengendarai mobil dengan kencang) saya memiliki perincian yang sudah diketahui sebagian sahabat saya!"`
أقول ذلك من باب ( وأما بنعمة ربك فحدث )
💭 Saya menyampaikan hal ini termasuk bagian yang Allah ﷻ firmankan:
“adapun nikmat dari tuhan-Mu maka hendaklah engkau nyatakan.”
( QS adh-Dhuhâ : 11 )*
راجيا من المولى سبحانه وتعالى أن يزيدني من فضله ، فيجعل ذلك كله الوارث مني ،
💭 Dengan terus berharap agar Allah ﷻ menambahkan karunia-Nya kepadaku dan menjadikan seluruh karunia ini sebagai pewaris bagiku.
وأن يتوفاني مسلما على السنة التي نذرت لها حياتي دعوة وكتابة ،
💭 Semoga Allah mewafatkanku sebagai muslim yang berada di atas sunnah, yang mana kunadzarkan hidupku untuk hal ini dengan dakwah dan tulisan.
ويلحقني بالشهداء والصالحين ، وحسن أولئك رفيقا ، إنه سميع مجيب .
💭 Dan semoga Allah mengumpulkanku dengan para syuhada dan orang-orang shalih, karena mereka itulah sebaik-baik teman. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Memperkenankan.
رحم الله الإمام العلامة المحدث شيخ الاسلام الفقيه محمد ناصر الدين الألباني، وأعلى درجته
🍂 Semoga Allah merahmati al-‘Allâmah al-Muhaddits al-Faqîh Muhammad Nashirudin al-Albani dan mengangkat derajat beliau.
━━━━━━━━━━━━━━
🖇️ Keterangan :
📝 Shahih Mawârid azh-Zham’ân adalah salah satu karya terakhir yang ditahqiq oleh al-‘Allamah al-Albani. Buku ini asalnya adalah Zawâ`id Ibnu Hibbân yang disusun kembali oleh al-Haitsami. Al-Albani mentahqiq kembali hadits-haditsnya menjadi 3 jilid : 2 jilid Shahih al-Mawârid dan 1 jilid Dha’if al-Mawârid. Pent.
📝 Ibnu ‘Arofah rahimahullâhu adalah Abu ‘Abdillah Muhammad bin ‘Arofah al-Warghami salah satu pembesar Malikiyah dari Tunisia. Penulis buku yang terkenal, al-Mabsûth fîl Fiqh sebanyak 7 jilid. Beliau diantara murid a-Qadhi al-Harowi. Lahir tahun 716 H dan wafat tahun 803 H. Rentang usia beliau adalah 87 tahun, pent.
📝 Makna QS adh-Dhuhâ : 11
Menyampaikan kenikmatan sebagai bentuk tahadduts bin ni’mah (menyatakan kenikmatan) adalah suatu hal yang terpuji apabila mengandung maslahat di dalamnya, seperti menambah rasa syukur, mendorong hati untuk mencintai kebaikan dan memotivasi orang lain dalam kebaikan, pent.
ℳـ₰✍
✿❁࿐❁✿
@abinyasalma
📃 Al-Wasathiyah Wal-I'tidāl
✒ Editor : Admin Asy-Syamil.com
📡 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.
Admin : 081381173870
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Menuduh orang dengan tuduhan kafir, meskipun belum sampai meyakini bahwa dia benar-benar kafir, termasuk dosa besar.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ketika ada orang mengatakan kepada saudaranya, ‘Ya Kafir’ maka akan kembali kepada salah satunya. (HR. Bukhari 6103 & Muslim 225).
Makna hadis ini, bahwa yang menunduh maupun yang dituduh, tidak menjadi kafir, gara-gara adanya tuduhan ‘Kamu kafir’. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut mereka bersaudara, artinya saudara sesama muslim. Jika salah satu kafir gara-gara tuduhan ini, maka ikatan persaudaraan itu akan hilang.
Syaikhul Islam mengatakan,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai saudara ketika orang pertama melontarkan tuduhan itu. Sementara beliau menyatakan, ‘tuduhan itu akan kembali’. Jika salah satu keluar dari islam, berarti bukan lagi saudaranya. (Majmu’ al-Fatawa, 7/355).
Sehingga makna hadis ini adalah ancaman keras bagi orang yang melakukan tuduhan kepada sesama muslim, dengan tuduhan kekufuran. Bahwa tuduhan itu pasti salah, sehingga dosanya kembali kepadanya.
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam
#kafir #kufur #tuduhan #menuduh
~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
*BERAPAT JUMLAH RAKAAT SHALAT YANG HARUS DIULANG, JIKA BATAL SAAT SHALAT JUMAT❓*
✍Al Lajnah ad Daimah Lilbuhuts al Ilmiyyah wa al Ifta' berfatwa,
_"Barangsiapa mengeluarkan sesuatu dari dubur dan kemaluannya, seperti kencing, buang angin, mazi, wadi atau buang air besar ketika sedang mengerjakan shalat, maka dia wajib membatalkan shalatnya kemudian beristinja (cebok), berwudhu lagi, dan mengulang shalatnya; dan jika dia sedang mengerjakan shalat Jumat, maka dia harus mengulangnya dengan mengerjakan shalat Zhuhur 4 rakaat . Hal itu berdasarkan sabda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم،, "Apabila salah seorang dari kalian buang angin tanpa suara ketika shalat, hendaklah dia pergi dan berwudhu lalu mengulangi shalatnya."_
dan sabda Rasul صلى الله عليه وسلم, "Allah tidak akan menerima shalat salah seorang di antara kalian jika ia berhadats (batal) sampai ia berwudhu."
Namun, jika hal itu muncul karena ragu dan was-was, maka dia tetap meneruskan shalat, berlindung kepada Allah dari godaan setan, dan tidak membatalkannya. Jika dia menyadarinya setelah salam bahwa sesuatu keluar dari dalam dirinya ketika dia sedang mengerjakan shalat, maka dia harus mengulang wudu dan shalatnya. Barangsiapa mendapatkan satu rakaat Jumat bersama imam, maka dia harus menambah satu rakaat lagi. Dengan demikian, dia telah mendapatkan shalat Jumat, sebagaimana dalam hadits shahih dari Nabi صلى الله عليه وسلم."
🌾Ketua: Syaikh Ibnu Baz rahimahullah
----------------------------------------
من خرج منه شيء من أحد السبيلين من بول أو ريح أو مذي أو ودي أو غائط وهو في الصلاة وجب عليه قطعها والاستنجاء وإعادة الوضوء ويعيد الصلاة وصلاة الجمعة يعيدها ظهرا أربع ركعات؛ لقوله – صلى الله عليه وسلم -: «إذا فسا أحدكم في الصلاة فلينصرف وليتوضأ وليعد الصلاة» وقوله صلى الله عليه وسلم: «لا يقبل الله صلاة أحدكم إذا أحدث حتى يتوضأ » ، أما إن كان ذلك عن شك ووسوسة فإنه يستمر ويستعيذ بالله من الشيطان، ولا ينصرف فإن علم بعد السلام أنه خرج منه شيء في الصلاة فإنه يعيد الوضوء والصلاة، ومن أدرك من الجمعة ركعة مع الإمام فإنه يضيف إليها ركعة، وبذلك يكون أدرك الجمعة كما صح بذلك الحديث عن النبي – صلى الله عليه وسلم -.وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية واالإفتاء والفتوى
~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Setiap Detik Yang Berlalu Akan Ditanya...
Akhi ukhti,
Betapa nikmatnya menyeruput secangkir teh hangat di pagi hari yang sejuk.
Betapa lezatnya menikmati suguhan es teler di tengah panasnya terik mentari yang menyegat.
Betapa indahnya duduk di sebuah taman yang indah bersama orang-orang yang dicintai.
Namun semua kenikmatan itu akan terputus…
Akan sirna dan lenyap…
Berganti dengan azab Allah dan siksanya bila ternyata kita terlena selama berada di dunia.
Tersilaukan dengan kenikmatan sementara sehingga lupa…
Bahwa setiap detik yang berlalu akan ditanya.
Mereka yang tidak lulus dalam menjawab soal-soal tersebut…
Maka tiada lagi senyum yang menghias di bibir…
Tiada lagi secangkir teh hangat…
Atau semangkuk es teler…
Yang ada hanyalah siksaan dan siksaan…
Tiada pernah berhenti sejenakpun…
Pernahkah kau melihat ikan goreng yang telah mengelupas kulitnya ?
Bagaimana kiranya bila wajahmu yang digoreng ??
Tengoklah rintihan penghuni neraka…
وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ (٥٠)
“Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga : “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu.” Mereka (penghuni surga) menjawab : “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.” ( Al-A’raf 50)
Bahkan karena pedihnya siksaan yang diterima, mereka minta mati…
Iya mereka minta mati…
Mereka menyeru MALIK penjaga neraka…
“Mereka berseru : “Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Dia menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)..”(Qs. Az-Zukhruf 77)
Tiada kematian di sana….
Akhi ukhti…
Sebelum nasi menjadi bubur…
Saatnya mengoreksi diri…
Setiap kau meneguk air…
Tanyakan pada dirimu apakah kelak aku akan meneguknya di akhirat ?
Atau….
YAA ALLAH MASUKKAN HAMBA KE SYURGAMU…
DAN JAUHKAN HAMBA DARI NERAKAMU…
AAMIIN…
Syafiq Riza Basalamah, حفظه الله تعالى
~~~~~~~
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
AMALAN ORANG KAFIR
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
وَقَدِمْنَاۤ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَآءً مَّنْثُوْرًا
"Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan."
(Q.S. Al-Furqan [25]: 23)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha ia berkata,
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah, Ibnu Jad’an dimasa jahiliyah suka bersilaturahmi, memberi makan orang-orang miskin. Apakah itu semua bermanfaat bagi dia?' Nabi menjawab, 'Tidak wahai Aisyah! Sesungguhnya dia tidak pernah sekalipun mengucapkan, Wahai Rabbku, ampunilah dosa-dosaku di hari pembalasan'.” (H.R. Muslim no. 136)
¤¤¤¤¤¤¤
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Khamr adalah induk dari segala kejahatan, barangsiapa meminumnya, maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari, apabila ia mati sementara ada khamr di dalam perutnya, maka ia mati sebagaimana matinya orang Jahiliyyah.” (Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3344)
Dan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhua, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Khamr adalah induk dari kekejian dan dosa yang paling be-sar, barangsiapa meminumnya, ia bisa berzina dengan ibunya, saudari ibunya, dan saudari ayahnya.” (Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3345)
Dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Pecandu khamr seperti penyembah berhala.’” (Shahiih Sunan Ibni Majah no. 2720)
Dan dari Abud Darda’, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Pecandu khamr tidak akan masuk Surga.” (Shahiih Sunan Ibni Majah no. 2721)
Juga dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Khamr dilaknat pada sepuluh hal; pada zatnya, pemerasnya, orang yang memerasnya untuk diminum sendiri, penjualnya, pembelinya, pembawanya, orang yang meminta orang lain untuk membawanya, orang yang memakan hasil penjualannya, peminumnya, dan orang yang menuangkannya.’” (Shahiih Sunan Ibni Majah no. 2725)
#khamr #miras #mabuk #bir
¤¤¤¤¤¤¤
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Allah Azza wa Jalla telah mengutus para Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq. Dan merupakan kewajiban para Rasul untuk menyampaikan agama kepada umat mereka masing-masing. Demikian para ulama pewaris para Nabi, mereka berkewajiban menjelaskan isi kitab suci kepada umat, tanpa menyembunyikannya.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan janganlah kamu menyembunyikannya!” (QS. Ali-‘Imran: 187)
Oleh karena itu menyembunyikan ilmu menyelisihi perjanjian ulama dengan Allah, bahkan merupakan dosa besar sebagaimana dijelaskan oleh para ulama, karena pelakunya akan mendapatkan laknat. Imam adz-Dzahabi rahimahullah memasukkan perbuatan menyembunyikan ilmu di dalam kitabnya, Al-Kabair, dalam urutan dosa besar ke 38.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu, kemudian ia meyembunyikannya, maka kelak ia akan dibungkam mulutnya dengan api neraka.” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al-Baihaqi dan Al-Hakim)
Begitupun dengan orang yang kurang ilmunya hendaknya tidak merasa sudah pintar dan menolak ilmu yang sampai kepadanya. Kebenaran mutlak datang hanya dari Allah Azza wa Jalla. Oleh karena itu, al-haq tidak diambil kecuali dengan petunjuk kitab Allah Azza wa Jalla dan Sunnah Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan sepantasnya orang-orang yang sudah menerima al-haq, hendaknya mereka menerima dan mengikutinya.
#menolak #belajar #mendakwahkan
¤¤¤¤¤¤¤
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
📚MUSIBAH MENGHAPUS DOSA
Akhi ukhti…
Allah, Ar Rahman Ar Rahiem…
Yang Mahamengetahui dengan segala kekurangan hambanya, telah membuat suatu sistem pelunasan dosa yang sangat indah…
Yaitu, dengan menurunkan berbagai macam musibah
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى
حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih , kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.”
(HR. Bukhari no.5641 dan Muslim no. 2573)
Jadi yang lagi sakit, pada hakekatnya dia sedang melunasi hutang-hutangnya
Maka tiada kata yang lebih pantas diucapkan pada waktu itu kecuali bersyukur kepada Allah
Salah satu ulama’ salaf berkata:
لولا مصائب الدنيا لوردنا الآخرة مفلسين
“Andai kata bukan karena musibah-musibah dunia, niscaya kita akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut”.
Bagi akhi ukhti yang sedang dapat musibah…saatnya menjadikan musibah itu sebagai ladang pelunasan dosa…
Dengan menata hati
Bersabar
Meridhoi takdir Ilahi
Bersyukur kepada Rabbi
📝 Ustadz Dr. Syafiq Basalamah حفظه اللّه تعلى
Repost by :
TEGAR DI ATAS SUNNAH
Grup Sharing Kajian Islam
Silahkan berbagi
Daftar WhatsApp:
▪️Ikhwan : bit.ly/2Ol9Avt
▪️Akhwat : bit.ly/2xbTmhr
Telegram : bit.ly/2x7XEFR
untuk mendapatkan informasi seputar agama Islam
□■□■□■□
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Inilah yang patut dipahami setiap insan beriman. Bahwa cobaan kadang dapat meninggikan derajat seorang muslim di sisi Allah dan tanda bahwa Allah semakin menyayangi dirinya. Dan semakin tinggi kualitas imannya, semakin berat pula ujiannya. Namun ujian terberat ini akan dibalas dengan pahala yang besar pula. Sehingga kewajiban kita adalah bersabar. Sabar ini merupakan tanda keimanan dan kesempurnaan tauhidnya.
“Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji” (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285).
Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Manusia yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya” (HR. Ahmad, 3/78, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 995).
Mereka adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah. Ujian yang menimpa orang-orang yang Allah cintai, itu dalam rangka mensucikannya, dan mengangkat derajatnya, sehingga mereka menjadi teladan bagi yang lainnya dan bisa bersabar.
Oleh karena itu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Manusia yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya.”
Jika ia orang yang sangat tegar dalam beragama, semakin berat ujiannya. Oleh karena itu Allah memberikan ujian kepada para Nabi dengan ujian yang berat-berat. Di antara mereka ada yang dibunuh, ada yang disakiti masyarakatnya, ada yang sakit dengan penyakit yang parah dan lama seperti Nabi Ayyub, dan Nabi kita shallallahu’alai wa sallam sering disakiti di Makkah dan di Madinah, namun beliau tetap sabar menghadapi hal itu. Intinya, gangguan semacam ini terjadi terhadap orang yang beriman dan bertaqwa sesuai dengan kadar iman dan taqwanya.
#cobaan #ujian #cinta
■□■□■□■
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU YANG SHAHIIH
1. Dibaca 1× :
١. أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ (٣×). اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.
(HR. Muslim 1/414).
2. Dibaca 1× :
٢. لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ. (١×)
(HR. Al-Bukhari 1/255 dan Muslim 1/414).
3. Dibaca 1× :
٣. لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. (١×).
(HR. Muslim 1/415)
4. Dibaca 10x setelah shalat Maghrib dan Subuh :
٤. لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. (10×).
(HR. At-Tirmidzi 5/515, Ahmad 4/227. Untuk takhrij hadits tersebut, lihat di Zaadul Ma'aad 1/300).
5. Dibaca 1x :
٥. اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
(HR. Abu Dawud no. 1522, an-Nasaa'i III/53, Ahmad V/244-245 dan lainnya. Al-Hakim I/273 dan III/273 dan dishahihkannya, juga disepakati oleh adz-Dzahabi).
6. Dzikir ;
Cara 1 :
سُبْحَانَ اللَّهِ (33×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33×) اَللَّهُ أَكْبَرُ (33×) لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
(HR. Muslim no. 597).
Cara 2 :
سُبْحَانَ اللَّهِ (33×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33×) اَللَّهُ أَكْبَرُ (34×).
(HR. Muslim no. 596)
Cara 3 :
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ (33×).
(HR. Bukhari no. 843 dan HR. Muslim no. 595).
Cara 4 :
سُبْحَانَ اللَّهِ (10×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (10×) اَللَّهُ أَكْبَرُ (10×)
(HR. Bukhari no. 6329).
Cara 5 :
سُبْحَانَ اللَّهِ (11×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (11×) اَللَّهُ أَكْبَرُ (11×).
(HR. Muslim no. 595).
Cara 6 :
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ (25×).
(HR. An Nasa-i no. 1351).
7. (Al-Ikhlas). Dibaca 1x :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ ﴿٤﴾.
8. (Al-Falaq). Dibaca 1x :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾
9. (An-Naas). Dibaca 1x :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَـٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾.
(Pada Poin 7,8,9. Diatas, HR. Abu Dawud 2/86, An-Nasai 3/68. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 2/8. Ketiga surat (surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas) dinamakan Al-Mu'awwidzaat, lihat pula Fathul Baari 9/62).
10. (Ayat Kursi). Dibaca 1x :
اللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى السَّمَاوَاتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ ﴿٢٥٥﴾.
(HR. An-Nasai dalam Amalul Yaum wal Lailah No. 100 dan Ibnus Sinni no. 121, dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' 5/329 dan Silsilah Hadits Shahih, 2/697 no. 972)
11. Dibaca 1x setelah shalat Subuh :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.
(HR. Ibnu Majah dan ahli hadits yang lain. Lihat kitab Shahih Ibnu Majah 1/152 dan Majma'uz Zawaaid 10/111).
Sumber: Kitab "Hisnul Muslim"
■□■□■□■□■□
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
TIDAK AKAN RUGI DENGAN BANYAK BERISTIGHFAR
Di sela-sela kesibukan kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini, hendaklah kita memperbanyak istighfar (memohon ampun kepada Allah Ta'ala). Karena kita tidak tahu, berapa banyak bala bencana yang dijauhkan dari kita, banyak nikmat yang kita tidak menyadarinya.
Oleh karena itu mari kita perbanyak istighfar, karena tidak akan rugi ketika kita memperbanyak istighfar, justru kebahagiaan dan keberuntungan yang akan kita dapat.
Aisyah radhiallahu 'anha menyampaikan:
طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا
"Keberuntungan bagi seseorang yang mendapati banyak istighfar di lembar catatan amalnya". (HR. Al-Baihaqi)
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ صَحِيْفَتُهُ فَلْيُكْثِرْ فِيْهَا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ
"Barangsiapa yang ingin agar lembar catatan amalnya menyenangkannya, hendaknya dia memperbanyak istighfar di dalamnya". (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
Dan istighfar yang dibarengi dengan meninggalkan perbuatan dosa, tidak terus menerus melakukan kesalahan demi kesalahan, itulah yang disebut dengan taubat nashuha yang akan berguna untuk menghapus perilaku-perilaku yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Allahu a'lam.
Semoga kita dimudahkan untuk memperbanyak istighfar dalam setiap waktu kita...
Aamiin...
🌐 Sumber : BBG Al Ilmu
Ditulis oleh Ustadz Fuad Hamzah Baraba', Lc
■□■□■□■□■□
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
HAKEKAT TAWAKKAL DAN RAHASIANYA
Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan:
“Rahasia tawakkal dan hakekatnya adalah bersandarnya hati HANYA kepada Allah semata.
(Jika sudah demikian), maka tindakannya berikhtiar dengan apapun tidak akan membahayakan lagi baginya, asalkan hatinya kosong dari (perasaan) bersandar kepadanya dan mengandalkannya.
Sebagaimana tidak berguna baginya perkataan: “aku telah bertawakkal kepada Allah”, tapi ternyata masih bersandar kepada yang lain-Nya, mengandalkannya, dan percaya penuh kepadanya.
Jadi tawakkalnya lisan itu perkara tersendiri, dan tawakkalnya hati itu perkara lain. Sebagaimana taubatnya lisan tapi hatinya masih terus bermaksiat itu perkara lain lagi.
Maka perkataan seorang hamba: “aku telah bertawakkal kepada Allah”, tapi ternyata hatinya tetap bersandar kepada selain-Nya, itu seperti perkataannya: “aku telah bertaubat kepada Allah”, tapi ternyata dia tetap dengan kemaksiatannya dan terus melakukannya.”
[Kitab: Alfawaid, Ibnul Qoyyim, hal 87]
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى
□■□■□■□■□■
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Doa saat Terbangun dari Mimpi Buruk
Apabila kita mengalami pengalaman buruk atau mengerikan. Ini yang bisa kita sebut sebagai mimpi buruk. Bahkan saking buruk dan mengerikannya kita terbangun dari tidur.
Bag orang yang terkejut dan terbangun dari tidur karena mimpi buruk, Rasulullah SAW mengajarkan doa sebagai berikut:
هُوَ اللهُ ، اَللهُ رَبِّيْ لَا شَرِيْكَ لَهُ. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
Artinya, “Dialah Allah. Allah Tuhanku. Tiada
sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu.”
Doa Rasulullah SAW ini diriwayatkan oleh Ibnu Suni, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi. Imam Nawawi mengutip riwayat hadits ini di dalam karyanya Al-Adzkar.
■□■□■□■□■□
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحاسد من يظن أن محاسنه لا تظهر إلا بإظهار مساوىء غيره، والصادق لا يرى أن فضل غيره يمنع من ظهور فضله، فضياء الشمس لا يحتاج إلى مغيب القمر .
"Pendengki menyangka bahwa kebaikan-kebaikannya tidak akan tampak kecuali dengan menampakkan keburukan orang lain. Sedangkan orang yang tulus tidak pernah berasumsi bahwa kelebihan orang lain dapat menutupi kelebihan yang ada pada dirinya. Matahari tetap akan bersinar meski tanpa tenggelamnya rembulan."
□■□■□■□■□■
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
DUSTA
Dusta haram dalam Islam. Dusta adalah ahlak yg paling dibenci Allah & Rosulullah, karena dusta adalah penyimpangan ahlak, yang akan menjauhkan pelakunya dari keimanan.
Dusta adalah tanda munafik;
Ketika bicara berbohong.
Apabila berjanji dia mengingkari.
Apabila diberi amanah dia khianat.
Keburukan sumbernya dari dusta.
Khianat dan dusta bukan watak seorang muslim.
Bangsa yg besar akan mengutamakan kejujuran.
Apabila seseorang mudah berdusta, maka ia akan banyak berdusta dan akhirnya dikenal sebagai pendusta.
Perbuatan dusta adalah pelanggaran terhadap hak orang lain.
Saat ini Dusta ada dimana mana.
Dilakukan para pertinggi negeri
Sehingga kejujuran menjadi barang langka.
Bila Dusta sdh mewabah, negeri ini terancam bencana. Jangan tunggu azab, kini saatnya memperbaiki negeri.
Apabila Bangsa ini ingin menjadi bangsa besar, berwibawa dan disegani, maka bangsa itu harus berani membangun dirinya berdasarkan asas kejujuran dan harus berani meninggalkan sifat dusta.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dalam hadits yang dibawakan oleh Ibnu Mas’ud Radhiyallahu'anhu, bersabda :
إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ(وفى رواية لمسلم: إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ) حَتَّى يَكُوْنَ صِدِّيْقًا. وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُوْرِ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ(وفى رواية لمسلم: وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ) حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّاباً. رواه البخاري ومسلم
Sesungguhnya kejujuran akan membimbing menuju kebaikan, dan kebaikan akan membimbing menuju surga. Sesungguhnya seseorang akan bersungguh-sungguh berusaha untuk jujur, sampai akhirnya ia menjadi orang yang benar-benar jujur. Dan sesungguhnya kedustaan akan membimbing menuju kejahatan, dan kejahatan akan membimbing menuju neraka. Sesungguhnya seseorang akan bersungguh-sungguh berusaha untuk dusta, sampai akhirnya ia benar-benar tertetapkan di sisi Allâh sebagai pendusta. [HR. Bukhari dan Muslim. Lafal di atas adalah lafal Bukhari]
Barakallahufiikum
■□■□■□■□■□
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Penyebab Tidak Ditolong Allah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits beliau yang dikenal dan shahih.
تَدَاعَى عَلَيْكُمْ اْلأُمَمُ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا قَالُوْا : أَمَنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ؟ قَالَ : لاَ، أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيُننَزِّ عَنَّ اللَّهُ الرَّهْبَةَ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ لَكُمْ، وَلَيُقْذِ فَنَّ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ، قَالُوْا : وَمَا الْوَهْنُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
“Telah berkumpul umat-umat untuk menghadapi kalian, sebagaimana orang-orang yang makan berkumpul menghadapi piringnya’. Mereka berkata : Apakah pada saat itu kami sedikit wahai Rasulullah ? Beliau menjawab : ‘Tidak, pada saat itu kalian banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan, dan Allah akan menghilangkan rasa takut dari dada-dada musuh kalian kepada kalian, dan Allah akan menimpakan pada hati kalian penyakit Al-Wahn’. Mereka berkata : Apakah penyakit Al-Wahn itu wahai Rasulullah?. Beliau menjawab :’Cinta dunia dan takut akan mati”.[1]
[1]. Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud (4297), Ahmad (5/287), dari hadits Tsaubah Radhiyallahu anhu, dan dishahihkan oelh Al-Albani dengan dua jalannya tersebut dalam As-Shahihah (958).
□■□■□■□■□■□
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Allah adalah Dzat yang maha sempurna, baik dari Nama, Sifat maupun perbuatan-Nya. Tidak ada satupun aib atau cela yang terdapat pada Allah.
Sebagai bentuk realisasi tauhid, kita dilarang mengingkari nama dan sifat yang telah ditetapkankan oleh Allah Ta’ala. Kita wajib percaya dan menerima sesuatu yang telah ditetapkan Allah kepada para hambaNya. Segala sesuatu diciptakan dengan hikmah. Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya, semuanya tentu mengandung hikmah yang agung dan tidak dalam rangka kesia-siaan.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah (hanya sia-sia saja). Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka…” (Ash-Shood: 27).
Termasuk tatkala Allah memberikan manfaat (kebaikan) atau suatu mudhorot (musibah) pada seseorang, tentunya hal ini juga mengandung hikmah yang agung di dalamnya.
Untuk itu kita harus selalu berhusnuzhon (berprasangka baik) terhadap segala sesuatu yang telah Allah tetapkan kepada para hamba-Nya agar kita termasuk orang-orang yang beruntung.
Tidaklah Allah menimpakan suatu musibah kepada para hambaNya yang mu’min kecuali untuk tiga hal:
[1] Mengangkat derajat bagi orang yang tertimpa musibah, karena kesabarannya terhadap musibah yang telah Allah tetapkan. [2] Sebagai cobaan bagi dirinya. dan [3] Sebagai pelebur dosa, atas dosanya yang telah lalu.
#khusnudzan #baiksangka #hikmah
■□■□■□■□■□■
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Banyak manusia yang menyadari bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Mereka tahu bahwa mereka akan kembali ke kampung akhirat, sehingga mereka pun melakukan usaha mengumpulkan bekal menuju akhirat.
Hanya saja, di antara sekian banyak manusia yang sadar atau mengetahui akan hal ini, masih ada saja yang hatinya tertawan dengan dunia dan perhiasannya. Sehingga, seolah-olah dunia menjadi tujuan utama mereka, padahal mereka tahu dan sadar bahwa mereka akan kembali ke akhirat.
Dr. Musyafa Ad Dariny, Lc., MA. menerangkan,
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al Qashshash: 77).
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kita agar memanfaatkan nikmat dunia yang Allah berikan, untuk meraih kemuliaan akherat. Arti simpelnya: korbankanlah duniamu, untuk meraih akheratmu!
Lalu Allah katakan, jangan kamu lupakan BAGIANMU dari dunia. Ya, “bagianmu”, yakni bagian kecil dari duniamu, bukan setengahnya, apalagi semuanya. Jelas sekali dari ayat ini, bahwa kita harusnya mementingkan akherat, bukan seimbang dengan dunia, apalagi mendahulukan dunia.
Jujurlah, mungkinkah Anda menyeimbangkan antara dunia dan akherat?! Sungguh, seakan itu hal yang mustahil. Yang ada: mendahulukan dunia, atau mendahukan akherat. Dan yang terakhir inilah yang Allah perintahkan.
Makanya, Allah berfirman dalam ayat lain,
“Aku tidaklah ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah hanya kepada-Ku“. (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah adalah tujuan UTAMA kita diciptakan. Jika demikian, pantaskan kita menyeimbangkan antara tujuan utama dengan yang lainnya?!
Bahkan dalam doa “sapu jagat” yang sangat masyhur di kalangan awam, ada isyarat untuk mendahukan kehidupan akherat:
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, juga kebaikan di akhirat. Dan peliharalah kami dari siksa neraka“. (QS. Albaqoroh: 201)
Di sini ada 3 permintaan; 1 permintaan untuk kehidupan dunia, dan 2 permintaan utk kehidupan akherat. Inilah isyarat, bahwa kita harus lebih memikirkan kehidupan akherat, wallohu a’lam.
#dunia #akhirat #seimbang
□■□■□■□
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بسم الله الرحمن الرحيم
MENIKAH, Bukan Hanya Sekedar Cinta
🔴1. Pernikahan itu bukan sekedar mengenai cinta tapi yang utama adalah komitmen.
🔴2. Betapa banyak pernikahan yang rusak karena yang diperbarui hanyalah cinta bukan komitmen.
🔴3. Pernikahan akan makin berkah jika komitmen makin menguat meski cinta menurun bahkan lenyap.
🔴4. Cinta itu wilayah rasa. Sementara komitmen wilayah logika. Rasa boleh berkurang namun logika harus selalu menguat dalam pernikahan.
🔴5. Logika memahami bahwa pernikahan adalah taqdir. Dan menjalaninya dengan syukur dan sabar adalah ibadah.
🔴6. Komitmen kita dalam pernikahan diukur sejauh mana komitmen kita dengan Allah ﷻ. Sebab akad nikah dan syahadah sama-sama dikenal sebagai 'ikatan yg kokoh'.
🔴7. Allah ﷻ pengikat jiwa antar pasutri. Sehingga rayuan mesra kepada istri pun tak bisa menjaga keutuhan pernikahan jika hubungan kepada Allah ﷻ tak dipelihara.
🔴8. Penyelesaian utama pada saat konflik pernikahan adalah penyelesaian komitmen bukan cinta. Sebab cinta tak bisa dipaksakan. Tapi komitmen bisa dikuatkan.
🔴9. Perbaikan komitmen pernikahan yakni menyadari bahwa akad nikah adalah janji kepada Allah ﷻ untuk memuliakan istri dan anak. Dan kelak akan ditagih.
Wallahu a'lam.
by: SERI KELUARGA SAMARA
~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Syaikh Sholeh Alu Syaikh hafidzahullah memberikan penjelasan bahwa inti yang dimaksud dengan ihsan adalah membaguskan amal. Batasan minimal seseorang dapat dikatakan telah melakukan ihsan di dalam beribadah kepada Allah yaitu apabila di dalam memperbagus amalannya niatnya ikhlas yaitu semata-mata mengharap pahala-Nya dan sesuai dengan sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Inilah kadar ihsan yang wajib yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang akan membuat keislamannya menjadi sah. Adapun kadar ihsan yang mustahab (dianjurkan) di dalam beribadah kepada Allah memiliki dua tingkatan, yaitu,
Pertama, tingkatan muroqobah.
Yakni seseorang yang beramal senantiasa merasa diawasi dan diperhatikan oleh Allah dalam setiap aktivitasnya. Ini berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam 'jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu'.Tingkatan muroqobah yaitu apabila seseorang tidak mampu memperhatikan sifat-sifat Allah, dia yakin bahwa Allah melihatnya.
Tingkatan inilah yang dimiliki oleh kebanyakan orang. Apabila seseorang mengerjakan shalat, dia merasa Allah memperhatikan apa yang dia lakukan, lalu dia memperbagus shalatnya tersebut. Hal ini sebagaimana Allah firmankan dalam surat Yunus,
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya…” (QS. Yunus: 61)
Kedua, tingkatan musyahadah
Tingkatan ini lebih tinggi dari yang pertama, yaitu seseorang senantiasa memeperhatikan sifat-sifat Allah dan mengaitkan seluruh aktifitasnya dengan sifat-sifat tersebut. Inilah realisasi dari sabda Nabi ‘Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya'. Pada tingkatan ini seseorang beribadah kepada Allah, seakan-akan dia melihat-Nya.
Perlu ditekankan bahwa yang dimaksudkan di sini bukanlah melihat dzat Allah, namun melihat sifat-sifat-Nya, tidak sebagaimana keyakinan orang-orang sufi. Yang mereka sangka dengan tingkatan musyahadah adalah melihat dzat Allah. Ini jelas merupakan kebatilan. Yang dimaksud adalah memperhatikan sifat-sifat Allah, yakni dengan memperhatikan pengaruh sifat-sifat Allah bagi makhluk.
Apabila seorang hamba sudah memiliki ilmu dan keyakinan yang kuat terhadap sifat-sifat Allah, dia akan mengembalikan semua tanda kekuasaan Allah pada nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Dan inilah tingkatan tertinggi dalam derajat ihsan.[Syarh Arba’in an Nawawiyah penjelasan hadist ke 2, Syaikh Sholeh Alu Syaikh]
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : @Bimbingan_Islam
#ihsan #amal #diawasi #cctv
~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭 🇵 🇦 🇬 🇮
RAHASIA DI BALIK HARI VALENTINE
✍🏻 Asy-Syaikh Musthafa Mabram hafizhahullah berkata:
لما كانت الشهوة همهم، والخنا مقصدهم، وحطام الدنيا مرادهم، والاختلاط وسيلتهم، أحدثوا للناس من الفجور ما يحقق كل ذلك، ومنه عيد الحب وسائر أعيادهم.
"Tatkala syahwat menjadi kesenangan mereka, ucapan cabul menjadi kesukaan mereka, rongsokan dunia menjadi tujuan mereka, dan campur baur antara pria dan wanita sebagai sarana mereka, maka mereka mengada-ngadakan untuk manusia berbagai kebejatan yang akan merealisasikan itu semua, dan diantaranya adalah Hari Valentine, serta semua hari raya mereka yang lain."
🌍 Sumber || https://twitter.com/mbrm1430/status/831421843374501888
📃 WhatsApp Salafy Indonesia
📡 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Saudariku, tentu engkau sudah mengetahui bahwa Islam mengajarkan kita untuk saling mencintai. Dan salah satu bukti cinta Islam kepada kita –kaum wanita– adalah perintah untuk berjilbab. Namun, kulihat engkau masih belum mengambil “kado istimewa” itu. Kudengar masih banyak alasan yang menginap di rongga-rongga pikiran dan hatimu setiap kali kutanya, “Kenapa jilbabmu masih belum kau pakai?”
Padahal sudah banyak waktu kau luangkan untuk mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang perintah jilbab. Sudah sekian judul buku engkau baca untuk memantapkan hatimu agar segera berjilbab. Juga ribuan surat cinta dari saudarimu yang menginginkan agar jilbabmu itu segera kau kenakan. Lalu kenapa, jilbabmu masih terlipat rapi di dalam lemari dan bukan terjulur untuk menutupi dirimu?
Segeralah mengenakan jilbab, jangan menunggu ketika engkau sudah tua renta baru mengenakan jilbab. Saudariku, izinkan aku sedikit mengingatkanmu pada firman Rabb kita ‘Azza wa Jalla berikut ini,
“Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.'” (Qs. An-Nuur: 31)
Dan firman-Nya,
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzaab: 59)
Wajib juga bagi seorang muslimah untuk mempelajari bagaimana kriteria hijab muslimah yang syar’i. Dan sebagaimana telah dijelaskan, hijab mencakup seluruh pakaian wanita dari ujung kepala hingga ujung kaki, ini semua hendaknya memperhatikan syarat-syarat yang ditetapkan oleh syariat.
Syarat-syarat hijab Muslimah yang syar’i adalah sebagai berikut,
“(1) Menutupi seluruh tubuh kecuali yang tidak wajib ditutupi (2) Tidak berfungsi sebagai perhiasan (3) Kainnya tebal tidak tipis (4) Lebar tidak ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh (5) Tidak diberi pewangi atau parfum (6) Tidak menyerupai pakaian lelaki (7) Tidak menyerupai pakaian wanita kafir (8) Bukan merupakan libas syuhrah (pakaian yang menarik perhatian orang-orang)” (Al Ikhtiyarat Al Fiqhiyyah Lil Imam Al Albani, 394).
#jilbab #khimar #hijab #muslimah
~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Seorang muslim yang cemburuan terhadap agamanya niscaya tidak rela mendengarkan hari Valentine. Sadar atau tidak, kompilasi merayakan hari Valentine, berarti dia ikut melakukan penghormatan kepada orang Nasrani yang dianggap sebagai 'pahlawan cinta'.
Di masa sekarang ini, jalan hidup Yahudi dan Nasrani mana yang tidak ditiru kaum muslimin? Mulai gaya berpakaian, gaya makan, gaya penampilan, gaya hidup, hingga gaya beragama bagi banyak orang dan Nasrani. Termasuk pula kompilasi hari Valentine. Saling memberi cokelat, bunga, kado, pergi ke pesta, serta gaya hidup orang-orang Yahudi dan Nasrani lebih banyak kita dapati pada hari ini. Lantas, kemana rasa ridha dan bangga kita terhadap agama Islam harus mengikuti tradisi dan kebiasaan orang kafir?
Ikut memeriahkan hari valentine dengan cara apapun, sama saja dengan meminta kebiasaan orang kafir. Sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan ancaman yang sangat keras, bagi orang yang menuntut kebiasaan orang kafir.
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma , Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,
"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia bagian dari kaum tersebut ." (HR. Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani).
Wahai para wanita yang hilang rasa malunya…, jangan karena cokelat dan romantisme picisan, anda merelakan bagian yang paling berharga pada diri anda. Laki-laki yang saat ini menjadi pacarmu, bukan jaminan dia bisa menjadi suamimu. Bisa jadi kamu sangat suka kasih sayang nyanyikan kekasih, namun di balik itu, obsesi pacarmu terbesar hanya ingin melampiaskan nafsu binatang dan mengambil madumu.
#valentine #valentinesday2019 #valentines #valentineday #valentinesgift #valentinesdate
~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ada beberapa hal yang bisa kita jadikan catatan penting, Allah berfirman,
“Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, ketika dia berdoa kepada-Ku….” (Q.S. Al-Baqarah:186)
Satu prinsip penting yang harus kita pegang, bahwa semua firman Allah adalah benar, janji Allah benar, dan Dia tidak akan menyelisihi janji-Nya. Kita harus yakini hal itu, apa pun keadaannya. Namun terkadang, Allah telah memberikan ijabah untuk doa kita, namun kita tidak tahu hakekat dan bentuk ijabah tersebut. Karena “respon baik” terhadap doa bentuknya bermacam-macam.
Kemudian umumnya orang berkeyakinan bahwa sesuatu yang dia minta adalah hal terbaik untuknya. Padahal, belum tentu hal itu baik untuknya, dalam pengetahuan Allah ta’ala. Karena itulah, terkadang, Allah menahan doa kita, karena hal itu lebih baik bagi kita, daripada Allah memberikan sesuatu yang kita inginkan.
Bagian ini penting untuk dipahami, agar kita tidak berburuk sangka kepada Allah, ketika merasa doa kita tidak kunjung dikabulkan. Kita harus selalu yakin bahwa Allah lebih tahu hal terbaik untuk kita, karena Dialah yang menciptakan manusia dan Dia adalah Dzat yang Mahasempurna ilmu-Nya. Sebagaimana layaknya produsen sebuah produk, umumnya, dia lebih tahu bentuk perlakuan terbaik untuk produknya, dibandingkan pengguna.
Jangan pernah suudzan kepada Allah. Percayalah, Allah Maha Sayang dengan hamba-Nya. Hanya saja, tidak semua bentuk kasih sayang Allah telah kita ketahui. Tidak semua kasih sayang-Nya, Dia wujudkan dalam bentuk rezeki. Tidak pula dalam bentuk doa yang dikabulkan sesuai apa yang diminta. Bersabarlah..barangkali, belum saatnya kesempatan itu Anda dapatkan.
Selanjutnya jangan putus asa dalam berdoa. Umumnya, manusia tidak sabar dengan keinginannya. Semua berharap, sebisa mungkin, keinginannya bisa terwujud secara instan. Atau minimal, tidak menunggu waktu yang lama. Prinsip semacam ini memberikan dampak buruk ketika kita berdoa kemudian tidak kunjung dikabulkan. Biasanya, muncul rasa bosan dan putus asa. Padahal, perlu Anda tahu, putus asa merupakan salah satu sebab doa Anda tidak dikabulkan.
Semoga Allah memberikan keadaan terbaik bagi kehidupan kita. Aamiin.
#doa #terkabul #berdoa #pray
□●□●□●□●□
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Inilah mungkin yang banyak dilupakan oleh banyak orang atau mungkin belum diketahui. Padahal di antara do’a yang mustajab (terkabul) adalah do’a seorang muslim kepada saudaranya.
Do’a seorang muslim kepada saudaranya karena Allah di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang sangat utama dan do’a yang akan segera terijabahi (mustajab). Orang yang mendo’akan saudaranya tersebut akan mendapatkan semisal yang didapatkan oleh saudaranya.
Dari Shofwan bin ‘Abdillah bin Shofwan –istrinya adalah Ad Darda’ binti Abid Darda’-, beliau mengatakan,
“Aku tiba di negeri Syam. Kemudian saya bertemu dengan Ummud Darda’ (ibu mertua Shofwan, pen) di rumah. Namun, saya tidak bertemu dengan Abud Darda’ (bapak mertua Shofwan, pen). Ummu Darda’ berkata, “Apakah engkau ingin berhaji tahun ini?” Aku (Shofwan) berkata, “Iya.”
Ummu Darda’ pun mengatakan, “Kalau begitu do’akanlah kebaikan padaku karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,”
“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.”
Shofwan pun mengatakan, “Aku pun bertemu Abu Darda’ di pasar, lalu Abu Darda’ mengatakan sebagaimana istrinya tadi. Abu Darda’ mengatakan bahwa dia menukilnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Muslim: 48-Kitab Adz Dzikr wad Du’aa’, hal. 88)
Karenanya saudaraku, ketika kita memiliki keinginan atau hajat. Maka doakan pula kebaikan yang kita harapkan kepada saudara kita dengan ikhlas dan penuh harap sebagaimana kita berdoa untuk diri kita sendiri. Jika ingin keturunan, doakan saudara muslim lain yang belum memiliki keturunan. Jika ingin mendapat surga, doakan pula saudara-saudara kita seiman untuk mendapatkan surga pula. Bahkan untuk kehidupan dunia, ketika kita ingin memiliki penghasilan penuh berkah dan sukses, doakan pula saudara kita sebagaimana doa untuk diri kita sendiri. Wallahu'alam
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam
#doa #mustajab #sukses #kebaikan
~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
والقعدية قوم من الخوارج كانوا يقولون بقولهم ولا يرون الخروج بل يزينونه
“Al-Qo’adiyah adalah satu kaum dari golongan Khawarij yang dahulu berpendapat dengan ucapan mereka, dan mereka tidak memandang untuk memberontak, akan tetapi mereka memprovokasi untuk melakukannya (dengan kata-kata).” [Fathul Bari, 1/432]
~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul itu takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nur: 63)
Fitnah dalam ayat yang mulia ini maknanya adalah KESESATAN, dan puncaknya adalah KESYIRIKAN. Inilah azab pertama yang Allah ‘azza wa jalla akan timpakan terhadap orang-orang yang menyelisihi petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan cara melakukan amalan yang tidak beliau contohkan. Yaitu ia akan ditimpa azab pada hatinya. Kemudian disusul dengan azab yang kedua, yaitu azab yang akan ditimpakan pada fisiknya. Wal’iyaadzu billaah.
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata:
“Allah taala memulai pertama kali (dalam ayat ini) dengan azab berupa fitnah, sebelum azab yang pedih (yang akan menimpa badan), sebagai isyarat terhadap munculnya penyakit hati dan fitnah bagi hati, lebih keras dibanding azab yang pedih (yang menimpa badan), berupa kekeringan, gempa bumi, banjir dan semisalnya, yang diakibatkan karena penyelisihan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam .” [Syarhul Ushul min ‘Ilmil Ushul, hal. 151]
Maka berhati-hatilah terhadap amalan yang seolah-olah baik (menurut pandangan sebagian manusia) akan tetapi sebenarnya menyelisihi petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
#sunnah #amal #islam #posterislam
~~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
HUKUM MENGGUNAKAN PROGRAM BAJAKAN?
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
1. Jika foto tersebut tidak memiliki hak cipta tidak apa-apa kita tidak cantumkan sumbernya. Tapi ketika foto tersebut memiliki hak cipta harus meminta ijin dan mencantumkan sumbernya, bagaimanapun metodenya. Jika tidak demikian berati kita telah mencuri atau plagiat mengambil hak milik orang lain
2. Haram menggunakan software bajakan sebagaimana fatwa berikut :
لا يجوز نسخ البرامج التي يمنع أصحابها نسخها ، إلا بإذنهم ؛ لقوله صلى الله عليه وسلم : ( المسلمون على شروطهم ) ؛ ولقوله صلى الله عليه وسلم : ( لا يحل مال امرئ مسلم إلا بطيبة من نفسه ) ؛ وقوله صلى الله عليه وسلم : ( من سبق إلى مباح فهو أحق به ) ، سواء كان صاحب هذه البرامج مسلماً أو كافراً غير حربي ؛ لأن حق الكافر غير الحربي محترم كحق المسلم ، وبالله
التوفيق
Tidak boleh membajak software yang pemilik hak ciptanya melarang dari pembajakan kecuali jika ia mengijinkan berdasarkan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam : "Orang Islam itu bergantung kepada syarat yang diajukan."
Dan berdasarkan sabda beliau : "Tidak halal harta seorang muslim kecuali dengan seijin dia/kerelaan hatinya dia."
Juga berdasar sabda beliau : "Barangsiapa mendahului menemukan sesuatu yang mubah/dibolehkan, maka ia yang paling berhak atas sesuatu tadi."
Sama saja apakah pemilik software ini seorang muslim atau kafir atau orang kafir yang ghairu harbi/tidak diperangi, karena hak orang kafir ghairu harbi itu terhormat sebagaimana haknya seorang muslim, hanya AIlah saja Dzat yang Maha Memberi Taufiq."
(Sumber fatwa : Fatawa Lajnah Da'imah : 13/188).
3. Software yang open source boleh hukumnya karena pemegang hak cipta sudah mengijinkan sebagaimana yang diisyaratkan dalam fatwa yang tadi kita nukilkan.
Wallahu a'lam.
Dijawab dengan ringkas oleh :
👤 Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Inilah beberapa sunnah di Hari Jum’at
1. Surah As Sajdah dan surah Al Insan pada shubuh
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.” (HR. Muslim)
2. Perbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” 3. Surah Al Kahfi
“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua jum’at” (HR. Hakim). Dalam lafazh lainnya dikatakan, “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Mekkah).” (HR. Ad Darimi)
4. Perbanyak Doa
“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari)
5. Bersuci dan memakai pakaian terbaik
“Tidaklah seorang laki-laki mandi pada hari Jum’at, lalu bersuci dengan sebaik-baiknya. Setelah itu berminyak rambut atau memakai wangi-wangian dari rumahnya. Kemudian keluar (menuju masjid), tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sunnah semampunya. Lantas diam ketika imam berkhutbah, melainkan diampuni dosanya antara Jum’at itu dan Jum’at yang lain.” (HR. Bukhari)
Bisa dilengkapi dengan memotong kuku, memotong kumis dan mencukur bulu kemaluan, sesuai dengan kebutuhan, yang penting jangan lebih dari 40 haru seperti dalam riwayat Muslim, Abu Daud, dan an-Nasa’i yang artinya “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh hari.” Dan banyak sunnah-sunnah lainnya yang bisa dilakukan.
#khalidbasalamah #ustadzkhalid #khalidbasalamahofficial #khalidzeedbasalamah #ustadzkhalid
~~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dianjurkan bershalawat ketika masuk dan keluar masjid.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka ucapkanlah salam pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian ucapkanlah ‘Allahummaftah lii abwaaba rohmatik’ (artinya: Ya Allah, bukakanlah untukku pintu rahmat-Mu). Kemudian saat keluar, ucapkanlah salam pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ucapkanlah ‘Allahumma’shimnii minasy syaithonir rojiim’ (artinya: Ya Allah, lindungilah aku dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Ibnu Majah no. 773. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Fatimah, puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk masjid, beliau mengucapkan,
“Bismillah wassalaamu ‘ala rosulillah. Allahummaghfir lii dzunuubi waftahlii abwaaba rohmatik (artinya: Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah padaku pintu rahmat-Mu).” Lalu ketika keluar masjid, beliau mengucapkan,
“Bismillah wassalaamu ‘ala rosulillah. Allahummaghfir lii dzunuubi waftahlii abwabaa fadhlik (artinya: Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah padaku pintu karunia-Mu).” (HR. Ibnu Majah no. 771 dan Tirmidzi no. 314. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
#shalat #masjid #shalawat
~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Aturan main perdagangan Islam, menjelaskan berbagai etika yang harus dilakukan oleh para pedagang Muslim dalam melaksanakan jual beli. Dan diharapkan dengan menggunakan dan mematuhi etika perdagangan Islam tersebut, suatu usaha perdagangan dan seorang Muslim akan maju dan berkembang pesat lantaran selalu mendapat berkah Allah di dunia dan di akhirat. Etika perdagangan Islam menjamin, baik pedagang maupun pembeli, masing-masing akan saling mendapat keuntungan.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Para pedagang adalah tukang maksiat”. Diantara para sahabat ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?”. Rasulullah menjawab: “Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu”. (HR. Ahmad 3/428, Ath Thabari dalam Tahdzibul Atsar 1/43, 99, 100, At Thahawi dalam Musykilul Atsar 3/12, Al Hakim 2/6-7)
Hadits ini bukan demotivator untuk berdagang, melainkan hanya peringatan agar berbuat jujur dan tidak mudah bersumpah ketika berdagang. Buktinya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sendiri adalah pedagang. Abu Bakar ASh Shiddiq radhiallahu’anhu adalah pedagang pakaian. Umar radhiallahu’anhu pernah berdagang gandum dan bahan makanan pokok. ‘Abbas bin Abdil Muthallib radhiallahu’anhu adalah pedagang. Abu Sufyan radhiallahu’anhu berjualan udm (camilan yang dimakan bersama roti) [Dikutip dari Al Bayan Fi Madzhab Asy Syafi’i, 5/10].
Di antara keberkahan sikap jujur akan memudahkan kita mendapatkan berbagai jalan keluar dan kelapangan. Coba perhatikan baik-baik perkataan Ibnu Katsir rahimahullah ketika menjelaskan surat At Taubah ayat 119. Beliau mengatakan, “Berlaku jujurlah dan terus berpeganglah dengan sikap jujur. Bersungguh-sungguhlah kalian menjadi orang yang jujur. Jauhilah perilaku dusta yang dapat mengantarkan pada kebinasaan. Moga-moga kalian mendapati kelapangan dan jalan keluar atas perilaku jujur tersebut.” [Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, Muassasah Al Qurthubah, 7/313]
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam
#pedagang #pebisnis #jujur #amanah
~~~~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
RAKYAT HARUS BAIK DULU JIKA INGIN MENDAPATKAN PEMIMPIN YANG BAIK
🎙 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata :
الشعب كما نعلم الآن أكثرهم مفرط بالواجبات وكثير منتهك للحرمات، ثم يريدون أن يولي الله عليهم خلفاء راشدين، فهذا بعيد،
لكن نحن علينا أن نسمع ونطيع، وإن كانوا هم أنفسهم مقصرين فتقصيرهم هذا عليهم، عليهم ما حملوا وعلينا ما حملنا.
⛔ "Rakyat sebagaimana yang kita ketahui mayoritas mereka meremehkan kewajiban dan banyak melanggar hal-hal yang diharamkan, kemudian mereka ingin Allah menjadikan untuk mereka pemimpin seperti Khulafaur Rasyidin, ini jelas jauh.
☝🏻 Tetapi wajib atas kita untuk mendengar dan mentaati pemerintah, walaupun mereka memiliki kekurangan maka kekurangan itu mereka sendiri yang menanggungnya, mereka dibebani untuk melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka, dan kitapun dibebani untuk melakukan apa yang menjadi kewajiban kita."
📚 Syarh Riyadhus Shalihin, III/233
🌍 Mutiara Salaf
~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah, ada banyak musuh mengintai. Terutama dari kalangan Yahudi dan orang kafir sekitar Madinah. Anehnya, di saat yang sama, ada beberapa orang yang tinggal di Madinah, mereka juga ikut shalat jamaah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di masjid Nabawi, yang justru terang-terangan memberi ruang bagi para musuh Islam itu. Mereka itu adalah orang-orang munafik Madinah. Allah ceritakan tentang mereka dalam al-Quran,
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman dan penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kemenangan di sisi orang kafir itu? maka sesungguhnya semua kemenangan kepunyaan Allah. (QS. an-Nisa’: 138 – 139)
Jadi, kalaupun ada yang mengaku muslim, namun menjadi garda depan pembela orang kafir, itu bagian dari kelanjutan sejarah yang sudah ada sejak masa silam. Mereka melestarikan tradisi pegkhianatan yang dilakukan orang munafiq di masa silam, terhadap perjuangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka sangat berharap, agar yang menang adalah orang-orang kafir.
Sebagaimana orang munafik di masa silam, mereka sangat merugikan kaum muslimin. Wajar jika Allah memberikan ancaman berat bagi mereka. Ya Rab, sungguh Engkau tahu, kami sangat lelah menghadapi ujian ini… karena itu, ampunilah kami dan sadarkan kami akan aturan-Mu. Jauhkan kami dari pengaruh buruk orang-orang munafik yang suka mengaburkan kebenaran ajaran-Mu. Allahu a’lam.
#kafir #nonmuslim #munafik #nifak
~~~~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
💫🌕*BERDIRI DIHADAPAN PENCIPTANYA ....*
📜 Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
يا بلال! أقم الصلاة، أرحنا بها
"Wahai Bilal, kumandangkan iqamah untuk shalat, istirahatkanlah kami dengannya (shalat).
📚 [ Shahih Abu Daud : 4985 ]
🔸 Al 'Allamah Ibnu Baaz rahimahullah berkata :
"Karena seorang muslim jika berdiri untuk shalat sesungguhnya dia berdiri dihadapan Penciptanya --subhanahu wa ta'ala--, maka
▪- hatinya beristirahat,
▪- jiwanya tenang,
▪- anggota badannya khusyu',
▪- matanya sejuk bersama dengan Rabbnya dan Tuannya --'azza wa jalla--.
📚 Majmu' al Fatawa 2/208
┉┉✽̶»̶̥▪»̶̥✽̶┉┉
قال رسول الله ﷺ :
« يا بلال ! أقم الصلاة ، أرحنا بها »
📚 [صحيح أبي داود : 4985]
قال العلامة ابن باز رحمه الله :
لأن المسلم إذا وقف للصلاة إنما يقف أمام خالقه سبحانه وتعالى فيستريح قلبه ، وتطمئن نفسه ، وتخشع جوارحه ، وتقر عينه بربه ومولاه عز وجل.
📚 [مجموع الفتاوى : 208/2]
💻 Majmu'ah Hikmah Salafiyyah
┈┉┅━━━•❖📗📒📕❖•━━━┅┉┈
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hadits Dhoif Tentang Doa Memasuki Awal Bulan Rajab
✍Ustadz Muhammad Wasitho Lc MA.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه كَانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ رَجَب قَالَ : « اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ »
"Dari Anas bin Malik radhiyallohu anhu, (ia berkata): "Adalah Nabi shallallahu alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa: "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban serta sampaikanlah kami hingga bulan Ramadhan."
TAKHRIJ HADITS:
Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad I/259, Ibnu As-Sunni di dalam Amal Al-Yaum wa al-Lailah no.659, Al-Baihaqi di dalam Syu'ab al-Iman III/375, Abu Nu'aim di dalam Al-Hilyah VI/269, Al-Bazzar di dalam Musnadnya I/285 no.402, dan Ath-Thabrani di dalam Al-Mu’jam Al-Ausath IV/189, dan di dalam kitab Ad-Du’a I/284.
DERAJAT HADITS:
Hadits ini derajatnya DHO'IF (Lemah), karena di dalam sanad (jalur periwayatan)nya ada dua cacat, yaitu:
1) Zaidah bin Abu Ruqqad Al-Bahili. Da seorang perawi yang haditsnya mungkar.
Abu Hatim Ar-Rozi berkata tentangnya: “Dia meriwayatkan dari Ziyad An Numairi dari Anas bin Malik hadits-hadits yang marfu’ namun mungkar, dan kami tidak mengetahui (kemungkaran, pent) itu darinya atau dari Ziyad, dan sy jg tidak mengetahui bahwa ia meriwayatkan (hadits) dari selain Ziyad..dst”.
Imam al-Bukhari dan Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata tentangnya: "Dia seorang perowi yang haditsnya mungkar."
Abu Daud berkata: "saya tidak mengenal beritanya."
An-Nasai berkata: "Saya tidak mengetahui siapa dia."
Imam Adz-Dzahabi berkata: "Dia tidak dapat dijadikan hujjah."
2) Ziyad bin Abdullah An-Numairi al-Bashri. Dia seorang perowi hadits yg Dho'if (lemah).
Yahya bin Ma'in berkata tentangnya: "Dia seorang yg Dho'if (lemah) haditsnya."
Ad-Daruquthni berkata: "Dia bukan orang yg kuat (haditsnya)."
Abu Hatim Ar-Rozi berkata: “Haditsnya boleh ditulis namun tidak dapat dijadikan sebagai hujjah”.
Ibnu Hibban di dalam kitabnya Al-Majruhin menerangkan: “Dia seorang yang haditsnya mungkar. Dia meriwayatkan dari Anas hadits-hadits yang tidak menyerupai hadits yg diriwayatkan para perowi tsiqoh (terpercaya), tidak boleh berhujjah dengannya."
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Dia seorang perowi hadits yg Dho'if (lemah)."
PERKATAAN PARA ULAMA TENTANG HADITS INI:
Imam Al-Baihaqi berkata di dalam Syu'ab al-Iman III/375: "Ziyad an-Numairi bersendirian dlm meriwayatkan hadits ini. Dan Zaidah bin Abi Ruqqad meriwayatkan darinya. Imam Al-Bukhari berkata: "Zaidah bin Abi ar-Ruqqod dari Ziyad an-Numairi adalah mungkar haditsnya."
An-Nawawi berkata di dalam kitab Al-Adzkar hal.274: "dan kami meriwayatkannya di dalam Hilyatul Auliya dengan sanad yang mengandung sisi Lemah (Dho'if)."
Syaikh Ahmad Syakir
berkata dalam takhrijnya terhadap kitab Al-Musnad nomor hadits: 2346: "Isnad hadits ini Dho'if (Lemah)."
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin berkata:
"Hadits ini Dho'if dan mungkar, tidak Shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Oleh karenanya, tidak sepantasnya bagi seorang (muslim) berdoa dengan doa tsb."
Demikian penjelasan singkat tentang derajat hadits yg menerangkan anjuran doa ketika memasuki awal bulan Rajab. Semoga bermanfaat bagi kita semua , n smg kita semakin berhati2 dalam beramal ibadah kepada Allah Ta'ala. Yakni, kita tidak akan pernah beribadah kpd Allah kecuali berdasarkan dalil-dalil syar'i berupa Al-Quran al-Karim dan Hadits Shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam dan dengan pemahaman yg benar. Wallahu a'lam bish-showab wahuwa waliyyu at-taufiq.
http://www.salamdakwah.com/artikel/254-hadits-dhoif-tentang-doa-memasuki-awal-bulan-rajab
📲 TG Channel @salamdakwah
📲PIN BBM: DAB61683
📲 Group WA Ikhwan +6285819242061
🌎 www.salamdakwah.com
📺 http://bit.ly/salwatv
📲Twitter @salamdakwah
📸Instagram @salamdakwah
======🔅======
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📒 AMALAN DI BULAN RAJAB
Ikhwānī fīllāh wa akhawāti rahīmani wa rahīmakumullāh,
Ada sebagian dari saudara-saudara kita yang salah memaknai bulan Rajab ini ataupun salah dalam memuliakan bulan Rajab ini.
Yaitu dengan mengadakan beberapa ritual ibadah yang kalau kita pelajari, kita merujuk kepada kitab-kitab para ulama, kepada ucapan-ucapan para ulama ahlus sunnah waljama'ah, ucapan-ucapan ulama terdahulu, maka akan kita dapati itu adalah ibadah-ibadah yang tidak ada tuntunannya dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Diantara ibadah tersebut, antara lain:
(1) Shalat Ar Raghaib
Shalat ar raghaib biasanya dilakukan pada malam jum'at pertama di bulan Rajab.
Caranya yaitu shalat sebanyak duabelas raka'at, pada setiap raka'at membaca Al Fatihah satu kali, Al Qadr tiga kali, Al Ikhlash duabelas kali.
Setiap dua raka'at salam. Setelah salam membaca shalawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam tujuhpuluh kali dan seterusnya.
Kemudian sujud diluar shalat, kemudian membaca apa lagi, kemudian sujud lagi, kemudian menurut mereka berdoa meminta apapun akan dikabulkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Makanya dikatakan shalat ar raghaib yaitu dari kata ar raghbah artinya semua permintaan akan dikabulkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Kita ingatkan lagi bahwa,
عرفت الشر لا للشر
"Aku mengetahui kejelekan bukan untuk melakukan kejelekan tersebut."
Ini hanya supaya kita tahu, bahwa ini merupakan shalat yang tidak ada dalil yang shahih tentangnya.
Dalilnya ada, namun dhaif, bahkan dikatakan oleh para ulama bahwa haditsnya maudhu palsu.
Ada riwayat yang menyatakan:
"Tidaklah seseorang puasa hari Kamis pertama pada bulan Rajab, kemudian dia shalat antara maghrib dan shalat sebanyak 12 rakaat, membaca Al Fatihah satu kali, membaca Al Qadr tiga kali dan Al Ikhlash duabelas kali. Setiap dua rakaat salam."
"Setelah selesai shalat bershalawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam sebanyak tujuhpuluh kali. Kemudian membaca Allāhumma shali 'alā Muhammad anNabiyyi ummi, kemudian sujud."
"Kemudian pada waktu sujud membaca shubbuhun quddusun rabbuhun malāikatu warrūh sebanyak tujuhpuluh kali."
"Kemudian mengangkat kepalanya dan membaca rabbighfir warham watajawwaz amma ta'lam innaka antal a'dham, sebanyak tujuhpuluh kali."
Sebagian ulama mengatakan ini adalah tatacara yang nyeleneh dan memang haditsnya tidak shahih. Ini adalah shalat raghaib, namun para ulama mengatakan dalilnya tidak shahih, haditsnya dhaif bahkan maudhu.
Al Imam Ibnul Jauzi rahimahullāh dalam kitabnya almaudhuat, menyatakan:
"Ini adalah hadits yang palsu".
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullāh dalam kitab Al Manarul Munīf, menyatakan:
"Demikian pula semua hadits-hadits tentang shalat raghaib semuanya dusta dan semuanya palsu yang disandarkan kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Para ulama telah mengingkari kebid'ahan ini. Dan para ulama telah menjelaskan tentang kebathilannya, dan bahwasanya itu adalah shalat yang bid'ah di dalam syari'at Allāh Subhānahu wa Ta'āla".
Bahkan Imam An Nawawi rahimahullāhu ta'āla menyatakan:
"Ini adalah bid'ah yang jelek yang mungkar dan sangat mungkar dan mencakup banyak kemungkaran, maka wajib untuk meninggalkannya dan wajib berpaling darinya dan wajib untuk mengingkari orang yang melaksanakannya."
Imam Nawawi sendiri mengatakan, "Bid'atun qabi'ah," bukan bid'ah hasanah.
Karena para ulama ahlus sunnah waljama'ah mengatakan tidak ada istilah bid'ah hasanah dalam agama, karena Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:
Kullu bid'atin dhalalah wa kullu dhalaltin fin nār.
Setiap bid'ah itu sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
Ada yang mengatakan, "Ada bid'ah hasanah, kata kullu itu tidak semuanya sesat," berarti kullu bid'atin dhalalah wa kullu dhallatin fin nār.
Jika kullu dikatakan tidak semuanya sesat, berarti tidak semua kesesatan tempatnya di neraka, naudzubillahi min dzālik. Ini pemahaman yang sangat jauh dari sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Ritual selanjutnya yang berkaitan dengan bulan Rajab yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin:
(2) Puasa di bulan Rajab
"Barang siapa puasa sehari maka laksana puasa satu tahun, barang siapa puasa tujuh hari maka ditutup pintu-pintu neraka jahannam, barangsiapa puasa delapan hari maka dibuka pintu delapan surga, barangsiapa puasa sepuluh hari maka akan dikabulkan segala permintaannya, kemudian barangsiapa mengingatkan kepada orang lain tentang ini, seakan ibadah delapan puluh tahun."
Ini menurut para pelakunya.
Maka kita jawab dengan ucapan-ucapan para ulama, diantaranya:
Ibnu Hajar Atsqalani rahimahullāhu ta'āla, mengatakan secara umum tentang puasa di bulan Rajab:
"Tidak shahih satu hadits pun yang berkaitan dengan keutamaan bulan Rajab ataupun keutamaan tentang puasa khusus Rajab ataupun hadits yang berkaitan dengan shalat malam khusus di bulan Rajab."
'Umar bin Khaththāb Radhiyallāhu 'anhu, dahulu memukul telapak tangannya manusia atau menempelkan tangannya manusia agar mau makan dibulan Rajab agar mereka tidak mengkhususkan bulan Rajab dengan puasa tertentu, seraya mengatakan:
"Jangan kalian menyamakannya dengan bulan Ramadhan".
Bahkan dalam riwayat lain dikatakan:
"Makanlah pada bulan Rajab itu, karena itu adalah bulan yang dahulu diagung-agungkan dikeramatkan oleh orang-orang musyrik jahiliyah."
Maka untuk menyelisihi mereka, tidak ada syariatnya untuk melaksanakan puasa khusus di bulan Rajab.
Jika mau puasa silahkan puasa seperti biasanya (biasa dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya) sunnah Senin dan Kamis. Jangan mengkhususkan karena bulan Rajab.
Bukan berarti melarang ibadah di bulan Rajab. Silahkan ibadah, namun dengan ikhlash dan mengikuti sunnah, jangan dikaitkan dengan keutamaan khusus di bulan Rajab karena tidak ada dalil yang shahih tentangnya.
Adakah Keutamaan Puasa Sunnah Rajab
Mengkhususkan puasa sunnah pada hari dan tanggal tertentu di bulan Rajab tidak ada keterangannya pada hadits-hadits yang shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
ㅤ
Tetapi ada sebagian ulama yang menganggap sunnahnya berpuasa pada hari apa saja di bulan rajab berdasarkan dalil umum, yaitu Allah Ta'ala berfirman :
ㅤ
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
ㅤ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..." (QS. At-Taubah : 36)
ㅤ
Disebutkan dalam beberapa kitab tafsir bahwa barangsiapa yang beramal shalih pada 4 bulan itu, maka akan dilipat gandakan pahalanya dan barangsiapa yang berbuat dosa juga akan dilipat gandakan dosanya.
ㅤ
Maka jika seseorang ingin berpuasa secara umum, ia diperbolehkan untuk memperbanyak puasa sunnah di semua bulan haram itu, yaitu pada bulan dzulqo'dah, dzulhijjah, muharram dan rajab dan tidak disyariatkan jika berpuasa sunnah hanya mengkhususkannya di bulan rajab saja (apalagi mengkhususkannya pada tanggal dan hari tertentu) karena begitulah amalan para salaf.
ㅤ
Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata :
ㅤ
قد كان بعض السلف يصوم الأشهر الحرم كلها منهم ابن عمر و الحسن البصري و أبو اسحاق السبيعي و قال الثوري : الأشهر الحرم أحب إلي أن أصوم فيها
ㅤ
"Beberapa ulama salaf melakukan puasa di semua bulan haram, di antaranya: Ibnu Umar, Hasan al-Bashri dan Abu Ishaq as-Subai’i. Imam ats-Tsauri berkata : "Bulan-bulan haram, lebih aku cintai untuk dijadikan waktu berpuasa" (Lathaiful Ma’arif hal 213).
(3) Umrah atau ziarah kota Madinah yang dinamakan ziarah atau umrah ar rajabiah
Jika kita datang ke kota Madinah atau ke Mekkah pada bulan-bulan seperti ini mungkin lebih banyak daripada bulan-bulan lainnya. Karena sebagian kaum muslimin mengira bahwasanya umroh di bulan Rajab keutamaannya melebihi daripada umroh di bulan Ramadhan.
Padahal Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengutamakan umrah di bulan Ramadhan dibandingkan umrah di bulan lainnya, namun sebagian mereka tidak, justru lebih mengutamakan umrah bulan Rajab.
Kata para ulama tidak ada dasarnya sama sekali, bahkan kata 'Āisyah radhiyallāhu 'anhā:
"Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak pernah umrah di bulan Rajab."
Ini bukan berarti kita tidak boleh umrah di bulan Rajab, silahkan namun jangan meyakini adanya kekhususan keutamaan tertentu umrah di bulan Rajab. Silakan umrah kapan saja bulan apa saja, namun tidak boleh meyakini mengkhususkan umrah bulan Rajab.
Demikian pula ziarah kota Madinah, silahkan ziarah kapan saja bulan apa saja, namun tidak boleh meyakini mengkhususkan ziarah dibulan Rajab.
ㅤ
✍ Al-Ustâdz Najmi Umar Bakkar
□■□■□■□■□■
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
BEKERJA ADALAH KEMULIAAN & MEMINTA-MINTA ADALAH KEHINAAN
💠 Rasulullah ﷺ pernah bersabda,
لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ فَيَأْتِيَ بِحُزْمَةِ الْحَطَبِ عَلَى ظَهْرِهِ فَيَبِيعَهَا فَيَكُفَّ اللَّهُ بِهَا وَجْهَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ أَعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ
“Salah seorang dari kalian mengambil tali kemudian membawa satu ikat kayu bakar yang dibawa di atas punggungnya kemudian dia jual, yang dengannya Allah cukupkan dia dari meminta-minta maka itu lebih baik daripada meminta-minta kepada manusia, bisa jadi mereka memberi atau tidak.”
(HR. al-Bukhari no. 1378 dari shahabat Zubair bin al-Awwam).
[Buletin saku al-Ilmu Edisi: 19 || Tahun 1439 H]
📝Sumber : buletin-alilmu.met
□■□■□■□■□
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
MENYIKAPI BROADCAST DUSTA DAN BATIL TENTANG KEUTAMAAN PUASA DAN AMALAN KHUSUS DI BULAN RAJAB
Ummu Adam Zakariya
Assalamu'alaikum ustadz Wasitho, عَفْوًا Ana mau tanya, ada/ga dalil2 tentang keutamaan bulan Rajab. Soalnya Ana sering dapet BC atau SMS seperti ini.
1. Barang siapa puasa 1 hari di awal rajab akan dilebur dosany selama 3 thn.
2. Barangsiapa puasa tgl 2 bln rajab akan dilebur dosanya selama 2 thn.
3. Barangsiapa puasa tgl 3 rajab, maka akan dlebur dosanya selama 1 thn.
4. Barangsiapa yg berpuasa 5 hari maka doa'nya akan diQobulkan ALLAH TA'ALAA
5. Barangsiapa yg berpuasa 7 hari maka akan ditutup 7 Pintu Neraka
6. Barangsiapa yg berpuasa 8 hari maka dibukakan 8 Pintu Surga
7. Barangsiapa yg berpuasa 15 hari maka diampuni dosa2 yg lalu & mengganti Kejahatan'e dgn Kebaikan disisi ALLAH TA'ALAA
8. Barangsiapa yg berpuasa tgl 27 rajab maka Pahalanya seperti 5 Tahun berpuasa
9. Ar-Rojabu syahrullah, fil jannah (di dlm Surga) terdpt bengawan yg manisnya melebihi madu, dinginnya melebihi es & putihnya melebihi susu, bengawan it hanya diperuntukkan bg org2 yg puasa dan bnyk membc sholawat di bln rajab, dan yg puasa di hari kamis, jum'at, & sabtu berturut2 di bulan rajab, maka pahalanya (seperti) ibadah 700 (tujuh ratus) tahun.
BACAAN2 DI BULAN RAJAB
> Membaca: RobbighfirLi Warhamni Watub Alayya (70x tiap Pagi & Sore)
> tgl 1 s/d 10 Rajab
Membaca: SubhaanaLLahiL HayyiL Qoyyum (100x)
> tgl 11 s/d 20 Rajab
Membaca: SubhaanaLLahiL Ahadish'Shomad (100x)
> tgl 21 s/d 30 Rajab
Membaca: SubhaanaLLahir Rouuf (100x)
> Membaca Surat AL-IkhLas (11x)
Sabda RASULULLAH SAW: "pd Malam MI'RAJ, Saya (SAW) melihat Sungai yg Air' lebih Manis dari Madu, lebih Sejuk dari Air Batu, lebih Harum dari Minyak Wangi & Saya (SAW) berkata kpd JIBRIL AS"
Wahai JIBRIL, untuk Siapakah Sungai ini..? maka JIBRIL AS menjawab: Sungai ini adalah untuk Umat-Mu yg b'Shalawat kepada-Mu d'Bulan RAJAB.
> NAWAITU SHAUMA RAJAB SUNATALILLAHI TA'ALAA (Saya Niat Puasa Sunnah Rajab karena ALLAH TA'ALAA) sebarkan, (Barang siapa yg menyampaikan kebaikan, baginya pahala serupa,tanpa mengurangi ibadah orang yg mengerjakannya) Amin yarobbalamin.
» Barangsiapa mengingatkan orang lain tentang ini, maka seakan-akan ia beribadah selama 80 tahun.
Jawaban Oleh Ustadz Muhammad Wasitho, MA :(Disusun Di BBG Majlis Hadits: Tanya Jawab Masalah 342)
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. BC / SMS tsb TIDAK BENAR, karena TIDAK ADA SATU PUN DALIL SHOHIH yg menerangkan ttg keutamaan puasa dan amalan khusus pd bulan Rajab.
Demikian pula, TIDAK ADA HADITS SHOHIH dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yg menerangkan bacaan2 do'a dan dzikir tertentu dengan bilangan dan waktu tertentu yg dikhususkan pd bulan Rajab.
Hadits2 ttg keutamaan puasa dan amalan tertentu pd bulan Rajab derajatnya berkisar antara DHO'IF (lemah), BATIL, PALSU, dan TIDAK ADA SUMBERNYA yg jelas dan bisa dipercaya akan kebenarannya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Adapun puasa Rajab secara khusus, maka seluruh haditsnya DHO'IF (lemah), bahkan PALSU, tidak ada seorang ulama pun yang berpegang dengannya. Dan hadits2 Dho'if tsb tidak termasuk kategori lemah yang boleh diriwayatkan dalam Fadho'iL A'maaL (keutamaan amalan2), bahkan seluruhnya adalah HADITS PALSU yang DUSTA.”. (Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, XXV/290).
Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata: “Dan semua hadits tentang (keutamaan) puasa Rajab dan sholat pada sebagian malamnya adalah DUSTA yang diada-adakan.” (Lihat Al-Manaaru Al-Muniif, hal. 96).
(*) Oleh karena itu, DILARANG KERAS mempercayainya, menyebarluaskannya kpd kaum muslimin melalui berbagai media, atau bahkan mengamalkannya dengan harapan memperoleh paha
la dan keutamaan2 yg disebutkan di dlm Broadcast atau SMS Dusta dan Batil tsb.
Barangsiapa ikut serta dlm menyebarluaskannya melalui BC/SMS sesudah ia mengetahui dengan jelas akan kedustaan dan kebatilannya, berarti ia telah berbuat dosa besar dan terkena ancaman keras dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sbgmn di dlm sabda beliau berikut:
مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
"Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya ia menyiapkan tempat duduknya di dalam Neraka." (SHOHIH. Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu).
Wallahu a'lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq.
SUMBER: BBG Majlis Hadits,
(*) Blog Dakwah Kami:
http://abufawaz.wordpress.com
《《《¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤》》》
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Saudaraku, termasuk mukjizat yang Allah Ta’ala berikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah pengetahuan beliau tentang hal yang terjadi di masa mendatang.
Dahulu, beliau pernah bersabda,
”Sungguh akan ada sebagian dari umatku yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras, dan alat-alat musik.” (HR. Bukhari, no. 5590)
Saudaraku, bukankah apa yang telah dikabarkan oleh beliau itu telah terjadi pada zaman kita saat ini? Jadi ketika ada yang tidak setuju jika musik itu haram baik itu musik metal sampai musik islami sekalipun maka dia telah masuk dalam hadits di atas.
Dan juga dalam hadis lain, secara terang-terangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan tentang musik. Beliau pernah bersabda,
“Aku tidak melarang kalian menangis. Namun, yang aku larang adalah dua suara yang bodoh dan maksiat; suara di saat nyanyian hiburan/kesenangan, permainan dan lagu-lagu setan, serta suara ketika terjadi musibah, menampar wajah, merobek baju, dan jeritan setan.” (HR. Hakim 4/40, Baihaqi 4/69)
Kedua hadis di atas telah menjadi bukti untuk kita bahwasanya Allah dan Rasul-Nya telah melarang nyanyian beserta alat musik.
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam
#musik #drumband #mainmusik #ngeband
《《《¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤》》》
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bagaimanakah keadaan munafik orang zaman ini dan masa silam?
Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Orang munafik saat ini lebih jelek dari orang munafik di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dahulu kemunafikan disembunyikan, sedangkan saat ini terang-terangan.” [Hilyatul Auliya’, 1:280]
Salah satu tandanya yaitu malas merutinkan Shalat Subuh dan Shalat Isya.
Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma menyatakan,
“Jika kami tidak melihat seseorang dalam Shalat ‘Isya’ Dan Shalat Subuh, maka kami mudah untuk suuzhon (berprasangka jelek) padanya.” [HR. Ibnu Khuzaimah, 2:370 dan Al-Hakim 1:211, dengan sanad yang shahih sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rajab. Lihat Minhah Al-‘Allam, 3:365]
Ibnu Hajar mengatakan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
“Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas” (QS. At Taubah: 54). Akan tetapi, shalat ‘Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat ‘Isya adalah waktu di mana orang-orang bersitirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. (Fathul Bari, 2: 141).
#shalat #subuh #isya #munafik
~~~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah
Hukum Membangun Masjid
Masjid yang bangun dari pemberian uang pemberian partai dalam renovasi masjid dan sekarang masjid belum selesai dan ada salah satu partai yang ingin membantu.
🍀 Allah Subhanahu wa ta'ala memuji orang-orang yang memakmurkan masjid, juga orang-orang yang membangun masjid karena Allah Subhanahu wa ta'ala, Allah akan ganti dengan semisal Surga sebagaimana sabda Nabi Shalallahu wa 'alaihi wasallam
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
🍀 Dan yang perlu diperhatikan jangan sampai masjid ini dibangun dari uang yang tidak baik karena Rasulullah Shalallahu wa 'alaihi wasallam bersabda
إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
“Sesungguhnya Allah itu Maha baik dan tidak menerima, kecuali sesuatu yang baik. [HR Muslim]
🍀 Kalau tujuan membangun masjid bukan karena Allah tujuan dibangun masjid dari harta haram, tujuan dibangun masjid karena dunia, karena jabatan maka ini adalah kebaikan yang dicemari oleh keburukan.
Maka jika kita mengetahuinya hendaknya kita tolak karena tujuan awalnya ada indikasi tidak baik walaupun kita tidak su'udzon.
🍀 Walaupun ada sebagian pendapat ulama yang mengatakan boleh membangun masjid karena itu fasilitas umum dari harta riba misalnya. Wallahu'alam bisshawab lebih baik kita mengambil jalan wara (kehati-hatian).
Wallahu A'lam bisshawab
Ustadz Abu Bakar al-Akhdhory, Lc
_____________________________
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
PERLUNYA
HUBUNGAN SEXUAL DAN MANFAAT NYA
```من ترك الجماع مدة طويلة
ضعفت قوى اعصابه
واستد مجارها
وتقلص ذكره,
Siapa meninggalkan jima' dalam waktu yg lama :
+otot-ototnya akan
menjadi lemah,
+peredaran darahnya terhambat
+dan dzakar nya menjadi susut (mengkered).
وكانت جماعة تركوه
لنوع من التفشف،
فبردت أبدانهم
وعسرت حركاتهم
ووقعت عليهم كابة بلا سبب
وقلت شهواتهم ومضمهم.
Dan ada sekelompok orang meninggalkan berhubungan dg alasan menghindari nafsu duniawi. Tidak lama kemudian ia : +merasakan demam,
+sulit bergerak,
+dilanda perasaan
sedih dg tanpa tahu penyebabnya,
+birahinya menjadi lemah +dan pencernaannya tidak bisa berfungsi normal.
فتزوجوا وجامعوا تصحوا...
Menikah dan gauli, maka kalian akan sehat.
من اسرار المكتوم
بالجماع :
كان ابن عقيل الحنبلي
رحمه الله تعالى يقول :
كنت إذا ستغلقت على مسألة، دعوت زوجتي إلى الفراش,
فإذا فرغت من أمرها قمت إلى قراطيس أصب العلم صبا.
Al-Imam Ibnu 'Uqail Al-Hanbali berkata:
"Ketika aku terkunci pada suatu permasalahan (ilmu), maka aku panggil istriku untuk berhubungan.
Ketika aku selesai, maka aku ambil kertas dan ku tuangkan Ilmu ke atasnya
(mulai mengarang kitab)".
لأن الجماع يصفى الذهن
ويقوى الفهم.
Karena sesungguhnya Jima' dpt membersihkan pikiran dan menguatkan kepahaman.
وكان الجنيد يقول :
أحتاج الى الجماع
كماأحتاج الى القوت.
فالزوجة على التحقيق قوت
وسبب لطهارة القلب.
Al-Imam Al-Junaid Al-Baghdadi berkata :
"Aku butuh bersetubuh sebagaimana aku butuh makanan (untuk asupan badan),
maka seorang istri tak ubahnya asupan badan dan menjadi sebab bersihnya hati".
ولذلك أمر رسول الله :
كل من وقع نظره على إمرأة فتاقت اليها نفسه ان يجامع أهله
Oleh karena itu Rosulullah memerintahkan kpd
setiap lelaki yg melihat perempuan yg membuat hati tertarik padanya, hendaknya menggauli istrinya.
قال الفقهاء :
وعلى الرجل ان يشبع إمراته
جماعا او وطأ كما يشبعها قوتا.
Para Pakar Fiqih berkata:
"Wajib bagi lelaki utk memuaskan istrinya
dlm hubungan biologis, sebagaimana mengenyangkannya dg makanan".
انتهى :
احياء علوم الدين,
تنبيه، من اسرار الجماع.```
Semoga bermanfaat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
💔 *Bahaya Memutus Silaturahim* 💔
https://wahdah.or.id/bahaya-memutus-silaturahim/
Sebagai makhluk sosial, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Ia harus bisa berinteraksi dengan orang lain. Di antara bentuk interaksi yang diatur dalam agama ini adalah silaturahmi.
Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama bahwa menjalin silaturahmi hukumnya wajib dan memutuskannya merupakan dosa besar. Hal ini berdasarkan perintah dari Allah Azza wa Jalla dalam firman-Nya (yang artinya), “Dan (peliharalah) hubungan silaturahim” (QS. an-Nisa’: 1).
Silaturahmi juga termasuk perkara yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan, perintah ini sudah diketahui oleh orang-orang yang memusuhi beliau. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu memberitakan bahwa Abu Sufyan (yang saat itu masih kafir) pernah mengatakan kepada raja Heraklius tentang dakwah Nabi, dia berkata, “Muhammad memerintahkan kami shalat, sedekah, menjaga kehormatan dan silaturahmi”(HR. Bukhari). Dalam kesempatan lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan mengancam orang-orang yang memutuskan silaturahmi dengan sabdanya, “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahmi (persaudaraan)” (HR. Bukhari dan Muslim).
Makna Silaturahmi
Apa makna silaturahmi? Imam al-‘Aini rahimahullah berkata, “Silaturahmi adalah kinayah (sebuah ungkapan) yang menggambarkan perbuatan baik kepada kerabat dari kalangan orang-orang yang memiliki hubungan nasab (keturunan) dan pernikahan, bersikap sopan dan lemah-lembut kepada mereka, serta memperhatikan keadaan mereka, walaupun mereka jauh dan berbuat buruk” (Syarh Shahih al-Bukhari).
Dari penjelasan ini kita mengetahui bahwa makna silaturahmi di dalam istilah syari’at, sesungguhnya bukanlah seperti yang difahami oleh banyak orang, yaitu berkunjung dan bertemu dengan orang lain, baik kerabat maupun bukan kerabat. Namun makna siilaturahmi di dalam istilah syari’at yang paling tepat adalah berbuat baik kepada kerabat dengan berbagai bentuk kebaikan sebagaimana diterangkan di atas. Wallahu a’lam.
Sampai di sini dapat dipahami bahwa silaturahmi bukanlah perkara biasa dan sepele. Ia adalah sebuah syariat yang agung dan mulia, yang mesti diperhatikan dan dijaga oleh setiap muslim. Memutus dan menyepelekannya memiliki konsekuensi yang tidak ringan. Ada bahaya yang mengancam, ketika kita dengan sengaja memutusannya. Mari kita perhatikan beberapa poin berikut.
Pertama, dilaknat oleh Allah.
Perhatikan ayat yang mulia ini (yang artinya), “Maka apa kiranya jika kamu berkuasa akan membuat kerusakan di bumi dan memutuskan silaturahmi? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan mata mereka.” (QS. Muhammad: 22-23).
Kedua, seolah memakan bara api.
Dalam sebuah hadis sahih dijelaskan bahwa seseorang yang selalu menolak silaturahmi dari kerabatnya, maka ia bagaikan memakan bara api yang panas. Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Ada seorang laki-laki yang menemui Rasulullah, dan laki-laki itu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai keluarga dan ketika aku berbuat baik kepada mereka, mereka berbuat jelek terhadapku. Mereka acuh terhadapku, padahal aku telah bermurah hati kepada mereka”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika demikian, maka seolah-olah kamu memberi makan mereka dengan bara api. Dan pertolongan Allah akan selalu senantiasa menyertaimu selama kamu begitu (berusaha bersilaturahmi).” (HR. Muslim).
Ketiga, menjadi sebab tidak terkabulnya doa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi, melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi lantas berkata, ”Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian” (HR. Ahmad).
Keempat, hukumannya disegerakan di dunia sebelum di akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada satu dosa yang lebih pantas untuk disegerakan hukuman bagi pelakunya di dunia bersamaan dengan hukuman yang Allâh siapkan baginya di akhirat daripada baghyu (kezhaliman dan berbuat buruk kepada orang lain) dan memutuskan kerabat” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, dan lainnya).
Kelima, ancaman dijauhkan dari surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahmi)” (HR. Bukhari dan Muslim). Para ulama mengatakan, maksud kalimat “tidak akan masuk surga” dalam hadits ini, ada dua kemungkinan: (1) tertuju kepada orang yang menganggap halal memutuskan persaudaraan tanpa sebab, padahal dia mengetahui keharamannya, maka orang ini kafir, dia kekal di dalam neraka, dan tidak akan masuk surga selamanya; (2) maksudnya, tidak masuk surga semenjak awal bersama orang-orang yang dahulu, tetapi dia dihukum dengan diundurkan dari masuk surga dengan ukuran yang dikehendaki oleh Allah. (Lihat Syarh Imam Nawawi, 16/113-114).
Keenam, memutus kebaikan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya (kata) rahmi diambil dari (nama Allah) yaitu ar-Rahman. Allah berkata, “Barangsiapa menyambungmu (rahmi/kerabat), Aku akan menyambungnya, dan barangsiapa memutuskanmu, Aku akan memutuskannya.” (HR. Bukhari).
Ketujuh, jauh dari rahmat Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rahmat tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali silaturahmi.” (HR. Muslim).
Setelah mengetahui bahaya memutuskan tali silaturahmi dalam Islam, tentu kita bisa lebih berhati-hati. Sekarang kita tahu bahwa menjaga silaturahmi antar kerabat dan sanak keluarga sangatlah penting. Tidak hanya untuk menjaga hubungan sosial kita tetapi juga menjadi tanda bahwa kita adalah orang-orang yang beriman.
Ingatlah selalu bahwa menjaga tali silaturahmi akan mendatangkan banyak kebaikan dan keberkahan. Di antaranya, silaturahmi menjadi sebab diluaskannya rezeki. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang senang diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi” (HR. Bukhari dan Muslim).
Silaturahmi juga menjadi sebuah amalan yang patut dijadikan sebagai amalan utama. Sahabat ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasulullah,“Ya Rasulullah, ceritakanlah kepadaku tentang amalan yang utama”. Beliau bersabda, “Sambunglah orang yang memutuskan (hubungan dengan)mu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu.” (HR. Ahmad).
Olehnya, mari segera memperbaiki diri dengan menyambung kekerabatan dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah Azza wa Jalla memberikan kekuatan untuk mengamalkannya. Amin. Wallahu a’lam.[]
✍ Oleh : Azwar Iskandar, SE.
📖 Sumber : https://wahdah.or.id/bahaya-memutus-silaturahim/
(Mohon ketika menyebarkan, harap sertakan link sumber)
🙏 Silahkan bantu sebarkan, semoga bermanfaat buat Anda dan yg lain. In Syaa Allah berpahala 👍
~~~~~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Allah yang telah menciptakan manusia, sangat paham betul dengan karakter dan sifat hamba-Nya ini. Di antara karakter yang Allah sebutkan dalam Alquran:
“Allah hendak memberikan keringanan bagi kalian, dan manusia itu diciptakan dalam kondisi lemah.” (QS. An-Nisa: 28)
Menyadari kondisi manusia yang demikian, Islam memberikan aturan agar manusia tidak serampangan dalam menyalurkan syahwatnya. Islam mengizinkan manusia untuk melakukan yang halal melalui nikah, dan menutup rapat segala celah yang bisa mengantarkan kepada yang haram.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Saya belum pernah melihat solusi untuk dua orang yang saling jatuh cinta, selain nikah (HR. Ibnu Majah 1847, Mushannaf Ibn Abi Syaibah 15915 dan dishahihkan Al-Albani).
Terdapat banyak perintah yang terdapat dalam Al-Quran maupun hadis, agar manusia menjaga kehormatannya dengan menikah. Diantaranya, allah berfirman,
Nikahkahlah orang yang bujangan diantara kalian serta orang baik dari budak kalian yang laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui. (QS. An-Nur: 32).
Pada ayat di atas, Allah perintahkah kepada kaum muslimin untuk bersama-sama mendukung terwujudnya pernikahan. Sehingga upaya mewujudkan pernikahan tidak hanya menjadi tanggung jawab orang yang hendak mencari jodoh, namun Allah semangati semua pihak yang berada di sekitarnya untuk mendukung terwujudnya pernikahan itu.
#nikah #nopacaran #jauhizina #kuliahnikah #keluarga
~~~□□□●●●~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Mari Kita Berpuasa Ayyamul Bidh (Hari-hari Putih).
Super Keutamaannya....
===
PUASA *AYYAMUL BIDH* di bulan ini Rajab 1440 H.
Insya Allah pada tanggal:
^ 13 Rajab 1440 H = *Rabu, 20 Maret 2019.*
^ 14 Rajab 1440 H = *Kamis, 21 Maret 2019.*
^ 15 Rajab 1440 H = *Jum'at, 22 Maret 2019.*
===
Apa sih puasa Ayyamul Bidh itu? Seperti apakah dalilnya? Dan apa manfaat dari puasa Ayyamul Bidh tersebut?
Pengertian puasa Ayyamul Bidh, kita dapat ambil dari arti penggalan namnya yaitu dari kata Ayyam atau jamak dari Al-yaum yang berarti Hari, dan kata Bidh yang berarti Putih, bila disatukan Ayyamul Bidh artinya Hari-hari Putih, hari yang ceperlang atau hari purnama. Dan didalam kalender islam Hijriyah terdapat masa-masa dimana rembulan dalam keadaan bersinar terang (purnama) yaitu pada pertengahan bulan Hijriyah atau tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya.
Dari Abu Dzar, Rasulullah saw bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Hai Abu Dzar, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR Tirmidzi dan an Nasai)
Namun perlu kita perhatikan kapan kita boleh berpuasa dan kapan dilarang, sebagai contoh ummat Islam dilarang untuk berpuasa pada hari Tasyrik atau 3 hari dibulan dzulhijjah (11, 12 dan 13) yang artinya kita dilarang untuk puasa pada tanggal 13 Dzhuhijjahnya.
Dalil lain tentang keutamaan puasa Ayyamul Bidh adalah hadits dari Abu Hurairah r.a berikut: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah saw) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1). Berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2) Mengerjakan shalat Dhuha, 3). Mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Lalu apakah keutamaan yang didapatkan oleh orang yang puasa Ayyamul Bidh? Seperti yang kita ketahui diatas ibadah puasa adalah Ibadah istimewa dimana Allah yang akan langsung memberikan pahalanya. Namun disisi lain Rasulullah saw membocorkan yang akan didapat oleh mereka yang lillahi ta’ala berpuasa 3 hari disetiap pertengahan bulan Hijriyah tersebut. Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut: Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah saw bersabda:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
Allahu Akbar, sungguh Luar Biasa keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh ini. Hanya puasa 3 hari namun diibaratkan puasa sepanjang tahun atau 12 bulan atau 360 hari. Bayangkan bila dalam 3 hari tersebut kita mampu melakukan berbagai ibadah lainnya seperti sedekah, iktikaf, tilawah al Qur’an dan lainnya maka seperti kita melakukannya sepanjang tahun. Subhanallah sesungguhnya karunia Allah sangatlah luas, semoga kita diberikan kemampuan untuk bisa senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin.
Selamat Berpuasa dan Raih Pahalanya
Jika Anda tidak bisa melaksanakannya, maka jangan kehilangan pahala untuk mengingatkan keluarga, kerabat, sahabat, teman, dan tetangga.
Barakallahufikum.
Wallahu Ta'ala A'lam.
~~~○●○●~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kebencian orang kafir terhadap kaum Muslimin adalah realita yang sangat jelas, walaupun sebagian mereka tidak menampakkan hal tersebut dengan penampilan zahirnya.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." [Al-Baqarah/2:120]
Karena kebencian orang-orang kafir kepada orang-orang Islam yang sangat besar dan mereka tidak akan berbahagia kecuali orang-orang Islam mendapatkan keburukan dan musibah, maka mereka senantiasa melakukan tipu daya dan penipuan kepada kaum Muslimin. Hal ini juga difirmankan oleh Allah Azza wa Jalla :
"Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya." [Ath-Thûr/52:42]
Cara yang tepat untuk menghadapi tipu daya mereka adalah dengan selalu bersabar dan bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla sebagaimana yang difirmankan oleh-Nya:
"Kalian sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta kalian dan diri kalian. Dan kalian juga sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." [Ali ‘Imran/3:186]
Kita tidak boleh merasa takut kepada mereka dan tipu daya mereka dan kita wajib menggantungkan dirinya (bertawakkal) hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala , karena tipu daya Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada mereka lebih hebat dan Allah-lah yang akan melindungi orang-orang yang beriman.
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam
#kafir #prayfornewzealand #terrorist #teroris #muslim
~~~~~¤¤¤¤¤¤~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ghibah atau menggunjing adalah perbuatan yang pada asalnya dilarang oleh Islam. Ghibah adalah perbuatan dosa besar, yang bahkan Allah menyamakan orang yang melakukan ghibah dengan orang yang memakan bangkai saudaranya, Allah ta’ala berfirman:
“Janganlah sebagian kalian menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuuraat: 12)
Ghibah yang dibolehkan ada enam sebab:
1. Mengadukan kezaliman orang kepada hakim, raja atau siapa saja yang mempunyai wewenang dan kemampuan untuk menolongnya. Seperti dengan mengatakan: “Si Fulan menganiaya saya dengan cara demikian.”
2. Meminta bantuan orang demi mengubah kemungkaran dan mengembalikan pelaku maksiat agar kembali kepada kebenaran. Seperti dengan mengatakan: “Si Fulan telah melakukan demikian maka cegahlah dia dari perbuatan itu!” atau ungkapan semisalnya. Tujuan dibalik pengaduan itu adalah demi menghilangkan kemungkaran, kalau dia tidak bermaksud demikian maka hukumnya tetap haram.
3. Meminta fatwa. Seperti dengan mengatakan kepada seorang mufti (ahli fatwa): “Ayahku menganiayaku.” atau “Saudaraku telah menzalimiku.” Atau “Suamiku telah menzalimiku.”Meskipun tindakan yang lebih baik dan berhati-hati ialah dengan mengatakan: “Bagaimana pendapat anda terhadap orang yang melakukan perbuatan demikian dan demikian (tanpa menyebut namanya)?”
4. Memperingatkan kaum muslimin dari kejelekan sebagian orang dan dalam rangka menasihati mereka. Seperti mencela para periwayat hadits dan saksi, hal ini diperbolehkan berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, bahkan hukumnya wajib karena kebutuhan umat terhadapnya.
5. Menyebutkan kejelekan pelaku maksiat yang berterang-terangan dalam melakukan dosa atau bid’ahnya, seperti orang yang meminum khamr di depan khalayak, merampas harta secara paksa dan sebagainya, dengan syarat kejelekan yang disebutkan adalah yang terkait dengan kemaksiatannya tersebut dan bukan yang lainnya.
6. Untuk memperkenalkan jati diri orang. Seperti contohnya apabila ada orang yang lebih populer dengan julukan Al-A’raj (yang pincang), Al-Ashamm (yang tuli), Al-A’ma (yang buta) dan lain sebagainya. Akan tetapi hal ini diharamkan apabila diucapkan dalam konteks penghinaan atau melecehkan. Seandainya ada ungkapan lain yang bisa dipakai untuk memperkenalkannya maka itulah yang lebih utama (lihat Riyadhush Shalihin, dicetak bersama Syarah Syaikh Utsaimin, 4/98-99. penerbit Darul Bashirah)
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam
~~~~~¤¤¤¤¤~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillaahirrohmaanirrohiimi
SURAT AR-RAHMAN
Didalam Surat 55 Ar-Rahman ada pengulangan satu ayat yang berbunyi :
فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Fabiayyi aala 'i rabbi-kumaa tukadzdzibaan"
Artinya :
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang Kamu Dustakan?"
Kalimat ini diulang-ulang sebanyak 31x oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam Ayat :
13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77 👇
Apa gerangan makna kalimat tersebut ?
Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yang dianugerahkan kepada kita, lalu Allah bertanya :
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang Kamu Dustakan'?"
Menarik untuk diperhatikan bahwa :
Allah menggunakan kata "DUSTA", bukan kata "INGKAR"
Hal ini menunjukkan bahwa Nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak bisa diingkari.
Yang sering dilakukan manusia adalah 'Men-Dustakan' NYA.
Dusta Berarti 'Menyembunyikan Kebenaran'.
Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah Diberi Nikmat' Oleh Allah, tapi mereka menyembunyikan Kebenaran itu, sehingga mereka
MENDUSTAKANNYA
Bukankah kalau kita mendapat rezeki banyak, kita katakan bahwa itu karena hasil dari 'Kerja Keras' kita???
Kalau kita berhasil meraih gelar Sarjana S1/S2 bahkan S3, itu karena 'Otak Kita' yang cerdas???
Kalau kita sehat, jarang sakit, itu karena 'kepiawaian kita', kita 'Pandai Menjaga' Pola Makan & Rajin ber-Olah Raga, dsb.
Semua nikmat yang kita peroleh seakan-akan hanya karena usaha kita, tanpa sadar, kita telah melupakan Peranan Allah,
» Kita sepelekan kehadiran Allah pada semua keberhasilan yang kita raih.
» kita dustakan bahwa sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah.
Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang Kamu dustakan?
✅Kita telah bergelimang kenikmatan :
» Harta,
» Pasangan Hidup,
» Anak2 yang telah kita miliki
Semua Nikmat itu akan Ditanya pada Hari Kiamat Kelak
"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan 'Nikmat' yang kamu peroleh saat ini"
(QS 102 At-Takatsur : 8)
✅Sudah siapkah kita menjawab & Mempertanggung Jawabkannya
"Dan jika kamu menghitung Nikmat2 Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.
(QS 16 An-Nahl : 18)
Tidak patutkah kita bersyukur kepada-NYA?
» Ucapkan Alhamdulillah,
» Berhentilah mengeluh, apalagi membanggakan diri
» dan Jalani Hidup ini dengan ikhlas, tawadhu sebagai bagian dari 'Rasa Syukur' kita.
Semoga bermanfaat
~~~~~~□□□□□~~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Putus asa dari rahmat Allah taala termasuk dosa besar.
Allah taala berfirman,
“Ibrahim berkata : ’Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat." [QS. Al Hijr: 56]
Dan firman-Nya,
“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” [QS. Yusuf : 87]
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu memasukkan berputus asa dari rahmat Allah sebagai salah satu dosa besar yang letaknya di hati. Setelah membawakan ayat di atas sebagai dalil, beliau menambahkan dengan riwayat dari Abdullah ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma secara marfu’ (yang artinya), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya: "Apa sajakah yang termasuk dosa-dosa besar?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Mempersekutukan Allah, merasa aman dari makar Allah, dan berputus asa dari rahmat Allah." (Kaba’ir. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.)
Maka berputus asa dari rahmat Allah dan merasa jauh dari rahmat-Nya merupakan dosa besar. Kewajiban seorang manusia adalah selalu berbaik sangka terhadap Rabb-nya:
- Jika dia meminta kepada Allah, maka dia selalu berprasangka baik, bahwa Allah akan mengabulkan permintaannya.
- Jika dia beribadah sesuai dengan syariat dia selalu optimis, bahwa amalannya akan diterima,dan
- Jika dia ditimpa suatu kesusahan dia tetap berprasangka baik, bahwa Allah akan menghilangkan kesusahan tersebut.
Islam senantiasa mengajarkan optimisme dalam segala hal yang bermanfaat, baik bagi dunia maupun Akhirat bagi pemeluknya.
#rahmat #dosabesar
~~~~~¤¤¤¤¤~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jangan pernah menilai seseorang dengan melihat masa lalunya. Betapa banyak diantara kita yang memiliki masa lalu yang kelam, jauh dari sunnah, jauh dari hidayah dan tenggelam dalam dunia yang menipu terombang-ambing dalam kemaksiatan yang nista.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar lagi dibenarkan, “Sesungguhnya setiap kamu dihimpunkan kejadiannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, lalu berubah menjadi segumpal darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari.
Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan kepadanya ruh dan diperintahkan untuk mencatat empat perkara: mencatat rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya di antara kamu ada orang yang melakukan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, akan tetapi catatan mendahuluinya, akhirnya dia melakukan perbuatan ahli neraka, ia pun masuk ke neraka.
Sesungguhnya di antara kamu ada orang yang melakukan perbuatan ahli neraka sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal
sehasta, akan tetapi catatan mendahuluinya, akhirnya dia melakukan perbuatan ahli surga, ia pun masuk ke surga” (HR. Bukhari dan Muslim).
Karenanya yang menjadi patokan adalah kesudahan seseorang kondisinya tatkala akan meninggal dan bukan masa lalunya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Amalan-amalan itu tergantung akhirnya”
#masalalu #kelam #menilai
~~~~~◇■◇■~~~~~
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
LARANGAN MENGUPING
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗ اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا
"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
(Q.S. Al-Isra' [17]: 36)
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَمَنِ اسْتَمَعَ إِلَى حَدِيثِ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ أَوْ يَفِرُّونَ مِنْهُ ، صُبَّ فِى أُذُنِهِ الآنُكُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa menguping omongan orang lain, sedangkan mereka tidak suka (kalau didengarkan selain mereka), maka pada telinganya akan dituangkan cairan tembaga pada hari kiamat.” (H.R. Bukhari no. 7042)