🌏 cintasedekah.org
📱 FB | IG | YT | Telegram | Twitter @CSPeduli
📜 Layanan CS :
▪cintasedekah.org/kalkulator-zakat/
▪bit.ly/jadwalkajianapp
◼ Sabtu, 27 Ramadhan 1440 H | 1 Juni 2019 M
👤 Ustadz Abul Aswad Al Bayaty hafizhahullah
📗 Tematik | Pembahasan Buku Fiqih Ramadhan - Meniti Hari Di Bulan Suci
🔊 Sesi Ke-27 | Bab 26 - Zakat Mal bagian ke 1
Sengaja kami menyisipkan sedikit pembahasan ringkas mengenai Zakat Mal. Karena kita seringkali menemui beberapa jika tidak dikatakan banyak, kalangan umat islam yang membayarkan Zakat Mal nya bertepatan dengan moment ramadhan. Dan rata-rata jenis harta yang mereka zakati berupa emas atau berupa uang tunai atau barang dagangan. Ketiganya menggunakan nishab emas atau perak. Maka kami sampaikan di penghujung tulisan ini cara sederhana menghitung zakat mal berupa emas, uang tunai dan barang dagangan. Semoga ia kan menjadi titian lempang di dalam kita melewati hari-hari penuh berkah di bulan mulia.
1). Syarat Zakat
a). Islam
Zakat mal ini hanya wajib ditunaikan oleh orang islam, adapun orang kafir mereka tidak memiliki kewajiban membayar zakat. Allah ta’ala berfirman :
وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ
“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (QS. At-Taubah : 54).
Kewajiban zakat ini dikuatkan pula oleh pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu ke Yaman beliau bertutur :
إِنّكَ تَأْتِي قَوْما مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاّ الله وَأَنّي رَسُولُ اللّهِ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنّ الله افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنّ الله افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدّ فِي فُقَرَائِهِمْ
“Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum dari golongan Ahli Kitab, maka serulah mereka untuk bersyahadat bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah melainkan Allah dan bahwasanya aku (Muhammad) adalah utusan Allah.
Jika mereka mematuhimu dalam hal itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka lima shalat di setiap hari dan malam. Jika mereka mematuhimu dalam hal itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan disalurkan kepada orang-orang fakir mereka.” (HR Bukhari : 4347, Muslim : 19).
b). Merdeka
Zakat mal ini tidak dibebankan kepada hamba sahaya/budak. Karena ia tidak memiliki harta. Semua hartanya adalah harta majikan atau tuannya. Dari Abdullah bin Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata :
وَمَنِ ابْتَاعَ عَبْداً وَلَهُ مَالٌ فَمَالُهُ لِلَّذِيْ بَاعَهُ إِلاَّ أَنْ يَشْتَرِطَ الْمُبْتَاعُ
“Barangsiapa yang membeli budak yang memiliki harta maka hartanya milik penjual kecuali pembeli mensyaratkannya. (HR. Muslim : 1543).
Pernyataan ini senada dengan ungkapan Ibnu Umar radhiyallahu anhuma yang berkata :
لَيْسَ فِيْ مَالِ العَبْدِ زَكَاةٌ حَتَّى يُعْتَقَ
Tidak ada kewajiban zakat pada harta seorang budak sampai dia dibebaskan”. (HR. Baihaqi : 4/108, dishahihkan oleh Imam Al-Albani di dalam Irwa’ul Ghalil : 3/252).
c). Memiliki Nishab
Nishab ialah batasan minimal harta yang sudah wajib dizakati. Nishab dari harta ini berbeda sesuai dengan jenis hartanya. Namun kita hanya akan sampaikan nishab yang menjadi standard dalam zakat emas, perak, uang dan barang dagangan. Ketiga jenis harta ini menggunakan nishabnya emas.
Dan besaran nishab dari emas ialah dua puluh dinar atau setara dengan 85 gr emas. Sedangkan nishabnya perak ialah 5 ‘Uqiyah atau 200 dirham atau setara dengan 595 gr perak. (Lihat Shahih Fiqih Sunnah : 2/17-18, Mausu’ah Fiqhiyyah Muyassarah : 3/35-37).
d). Istiqrarul Milki/harta yang dizakati merupakan hak milik pribadi secara penuh
Maka tidak perlu dizakati harta yang berupa mahar/mas kawin dari seorang istri yang belum melakukan hubungan suami istri dengan suaminya. Karena jika kemudian ia bercerai mahar ini dikembalikan kepada suami, sehingga si istri belum memiliki hak penuh terhadap mahar tersebut sampai ia melakukan hubungan suami istri.
Demikian pula jika seorang budak mengatakan kepada tuannya ; Aku ingin membeli diriku sendiri dengan 200 dinar. Harta ini tidak wajib dizakati karena bisa jadi si hamba sahaya ini ternyata tidak mampu menyediakan 200 dinar. Sehingga tidak terpenuhi syarat Istiqrarul Milki. (Lihat Ibhajul Mukminin Syarah Manhajus Salikin : 1/288 Oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin).
e). Haul/telah tersimpan selama kurun waktu setahun lamanya
Syarat ini disyariatkan berdasarkan hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersumber dari ‘Aisyah bintu Abi Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu anhuma ia berkata :
سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَقُوْلُ : لاَ زَكَاةَ فِيْ مَالٍ حَتَّى يَحُوْلَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ
Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada zakat pada harta sampai ia berlalu melewati masa setahun lamanya”. (HR. Ibnu Majah : 1792 dishahihkan Imam Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah : 2/98).
Wallahu a’lam
__
◼ Ahad, 28 Ramadhan 1440 H | 2 Juni 2019 M
👤 Ustadz Abul Aswad Al Bayaty hafizhahullah
📗 Tematik | Pembahasan Buku Fiqih Ramadhan - Meniti Hari Di Bulan Suci
🔊 Sesi Ke-28 | Bab 27 - Zakat Mal bagian ke 2
Contoh cara menghitung zakat mal
Berikut kami cantumkan contoh kasus dalam penghitungan zakat untuk mempermudah kita di dalam memahami dan mengamalkannya insya’Allah.
a). Zakat emas
Syaikh Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim berkata :
مثال توضيحي: رجل يملك (1/ 2) كيلو جرام من الذهب عيار (24)، فما مقدار الزكاة فيه إذا حال عليه الحول؟
فنقول: بما أن مقدار الذهب والمملوك يعتبر أكثر من النصاب (85جم) فإنه يجب فيه ربع العشر، فيكون المقدار الواجب إخراجه = 500 جرامًا × 1/ 40 = 12.5 جرامًا.
“Contoh praktek penghitungan zakat : Seorang lelaki yang memiliki 0,5 kilogram (500gr) emas 24 karat. Berapa lantas zakat yang harus dikeluarkan darinya jika sudah tersimpan selama setahun?
Kita katakan karena ukuran emas dan harta yang dimiliki sudah mencapai lebih dari 85 gram, maka wajib dikeluarkan zakat 1/40 (2,5%). Maka zakat yang wajib dikeluarkan ialah 1/4x500 = 12,5 gr ”. (Shahih Fiqih Sunnah : 2/18).
b). Zakat perak
Demikian pula jika seseorang memiliki perak sebanyak 0,7 Kg atau 700 gr dan sudah tersimpan selama minimalnya satu tahun. Maka besar zakat yang harus di keluarkan ialah 1/40x700 = 17,5 gr.
c). Zakat uang dan barang dagangan
Nishab uang dan barang dagangan ini memakai standard nishab emas. Uang yang ia miliki jika sudah setara atau lebih jika dibanding dengan harga emas 85 gr, maka ia harus dizakati 2,5%. Syaikh Shalih Al-Fauzam berkata :
مقدار النصاب من النقود اليوم يعتبر بالأصول يعتبر بالذهب والفضة
“Ukuran nishab untuk uang hari ini diukur dengan mata uang aslinya, diukur dengan nishabnya emas dan perak”. (Fatawa Syaikh Shalih Al-Fauzan no. 4474).
Syaikh Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim berkata :
مثال توضيحي:
شخص يمتلك (2000) جنيه، وآخر يمتلك (100.000) جنيه فما مقدار الزكاة في مال كل منهما إذا حال عليهما الحول؟
والجواب:
نحتاج أولاً على أن نعرف مقدار النصاب -وهو نصاب الذهب كما تقدم [85 جرامًا] فإذا فرض أن ثمن الجرام من الذهب = (30) جنيهًا، فيكون النصاب = 85 × 30 = 2550 جنيه وبما أن ما يمتلكه الشخص الأول أقل من النصاب فلا زكاة عليه إلا أن يتصدق. وأما الشخص الآخر فيمتلك مبلغًا أكبر من النصاب فيجب عليه زكاة ربع العُشر. مقدار الزكاة = 100.000 × 1/40 = 2500 جنيه.
“Contoh kasus ; Seseorang memiliki uang sebanyak 2.000 Janih (nama mata uang-pent), kemudian orang kedua memiliki 100.000 Janih. Lantas berapa zakat untuk masing-masing keduanya jika sudah tersimpan selama setahun ?
Jawab : Kita perlu terlebih dahulu untuk mengetahui ukuran nishab emas. Dan nishab emas sebagaimana telah berlalu sebesar 85 gr. Apabila dianggap bahwa harga emas per gram-nya seharga 30 Janih. Maka nishab dari harta berupa uang 85 gr x 30 Janih = 2.550 Janih.
Dan ketika uang yang dimiliki orang pertama kurang dari nishab, maka tidak ada kewajiban zakat bagi dia kecuali jika ia ingin bersedekah. Adapun orang kedua ia memiliki jumlah uang yang melebihi nishab, maka wajib bagi dia membayar zakat 2,5% dari keseluruhan uang. Besaran zakat yang harus dibayarkan 1/40x100.000 = 2.500 Janih. (Shahih Fiqih Sunnah : 2/23).
Demikian pula zakat barang dagangan, kita memperkirakan nilai barang dagangan yang sudah tersimpan setahun. Jika hasilnya melebihi nishab maka dibayarkan zakatnya 2,5%.
Wallahu a’lam
__
Tidak ada komentar:
Posting Komentar