Pagi :
кαנιαи ιℓмιαн
🇦 🇳 🇳 🇦 🇧 🇦
HALALKAH PENGHASILAN DARI YOUTUBE ?
Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari jalan sahabat :
Abu Hurairah, bahwasanya Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبٌ وَإِنَّ الهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
“Sesungguhnya Allah itu Maha baik dan tidak menerima, kecuali sesuatu yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kaum Mukminin dengan perintah yang Allah gunakan untuk memerintahkan para rasul. Maka Allah berfirman, ”Wahai para rasul, makanlah segala sesuatu yang baik dan beramal shalihlah
(Al Mukminun : 41)".
Dan Allah juga berfirman, ”Wahai orang-orang yang beriman, makanlah segala sesuatu yang baik, yang telah kami berikan kepada kalian
(Al Baqarah : 172)".
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan panjang, kusut rambutnya, kemudian mengangkat tangannya dan mengatakan : "Wahai Rabb-ku, Wahai Rabb-ku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, perutnya diisi dengan sesuatu yang haram, maka bagaimana Kami mengabulkan doanya?” [HR Muslim]
Ust. Imam Syuhada Abu Syuja' Al Iskandar
_________________________
KIC-Pagi :
к α נ ι α η - ι ℓ м ι α н
🇨 🇮 🇦 🇳 🇯 🇺 🇷
WASPADA PENAFSIRAN BARU SEPENINGGAL NABI ﷺ
Jauh-jauh hari Nabi ﷺ sudah memperingatkan umatnya agar waspada dari penafsiran-penafsiran agama yang menyelisihi penafsiran Nabi ﷺ dan para shohabatnya.
Nabi ﷺ bersabda:
فإنه من يعش منكم فسيري اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة
“Barangsiapa yang masih hidup sepeninggalku maka dia akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku (cara beragamaku) dan sunnah para Khulafa’urrosyidin Al-Mahdiyyin sepeninggalku. Gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi-gigi gerahammu. Dan hati-hatilah kalian dari perkara baru yang diada-adakan dalam agama karena setiap bid’ah itu sesat". (HR. Abu Dawud 4607, At-Tirmidzi 2676 dan beliau berkata “Hadits hasan shohih” dan dishohihkan oleh Syaikh Nashir dalam "Shohihul Jami" 2546)
Maka satu-satunya jalan keluar dari perselisihan umat Islam hanyalah dengan mengembalikannya kepada sunnah Nabi ﷺ dan sunnah para shohabat. Serta meninggalkan perkara yang baru dalam beragama seperti penafsiran yang mengada-ada yang pada hakikatnya bid'ah yang sesat dan menjadi biang utama percekcokan.
Cukuplah nasihat Al-Imam Al-Auza'i (157 H) sebagai Salaf kita berpesan:
“Wajib atas engkau untuk berpegang dengan ajaran Nabi ﷺ dan para shohabatnya sekalipun orang-orang menolakmu, dan hati-hatilah engkau dari logika dalam beragama meskipun mereka hiasi dengan berbagai omongan. Karena perkara agama ini telah sangat jelas dengan petunjuk Nabi ﷺ dan para shohabat dan bila engkau beragama di atas dasar itu maka engkau telah berjalan di atas jalan yang lurus”. (Al-Adabus Syar’iyyah 2/70).
•═══•••●◎❅❦۩❁۩❦❅◎●•••═══•
KIC-Pagi :
к α נ ι α η - ι ℓ м ι α н
🇨 🇮 🇦 🇳 🇯 🇺 🇷
SUNNAH MENYAMBUT TAMU DENGAN UCAPAN MARHABAN.
Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Makna marhaban secara bebas adalah "selamat datang". Al Ashma’i rahimahullah mengartikan marhaban sebagai "Aku menjumpainya dengan penuh kelapangan dan keluasan". (Tahdzib al Lughoh 5/19).
Ucapan marhaban yang dikatakan oleh Shahibul Bait kepada para tamunya merupakan sunnah yang telah dilakukan oleh para Nabi ‘alaihimus shalawatu wa sallam. Berikut sebagian dalinya.
Pertama, saat menyambut anaknya yang bernama Fathimah radhiallahu ‘anha, maka beliau mengucapkan:
ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑِﺎﺑْﻨَﺘِﻲ
"Marhaban wahai putriku". [HSR. Bukhari no.3623 dan Muslim no.2450].
Kedua, saat menyambut Ummu Hani radhiallahu ‘anha yang datang ke rumah beliau, maka beliau menyambutnya dengan berkata:
ﻣَﺮْﺣَﺒﺎً ﺑﺄﻡِّ ﻫَﺎﻧِﺊٍ
"Marhaban wahai Ummu Hani". [HSR. Bukhari no.357 dan Muslim no.336].
Ketiga,
ﻭﻟﻤَّﺎ ﻋُﺮِﺝ ﺑﺎﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻟﻠﺴَّﻤﺎﺀِ ﺣﻴَّﺎﻩ ﻛﻞُّ ﺍﻟﻨﺒﻴِّﻴﻦ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻣﺮَّ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺑـ ﻣَﺮْﺣَﺒاً
"Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dimi’rajkan ke langit, maka setiap para Nabi yang beliau lewati memberikan penghormatan kepada beliau dengan ucapan marhaban". [HSR. Bukhari no.349 dan Muslim no.163].
Atas dasar ini maka Syaikh Al Muhaddits At Tharifi hafidzhahullah mengatakan, bahwa menyambut tamu yang datang dengan marhaban adalah:
وهذا مِن سُنةِ النبي ﷺ
"Dan ini adalah termasuk bagian dari sunnah Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam…" (Shifatu Hajjatun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hal. 27).
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
http://dakwahmanhajsalaf.com/2019/11/sunnah-menyambut-tamu-dengan-ucapan-marhaban.html
•═══•••●◎❅❦۩❁۩❦❅◎●•••═══•
Pagi :
кαנιαи ιℓмιαн
🇦 🇳 🇳 🇦 🇧 🇦
MAAF OM PENGAMEN, BUKANNYA KAMI PELIT
Pengamen, satu diantara orang yang tidak layak diberikan uang, meski hanya recehan. Mengapa? Setega itukah kita?! Bukan demikian, akan tetapi lantaran ia meminta dengan sesuatu yang diharamkan Allah ta’ala.
Nyanyian mereka, meski menyayat hati dan membuat linang air mata, tetap saja itu adalah nyanyian. Gitar mereka yang telah lusuh, usang karena debu dan asap jalanan, kasihan memang, tapi itu tetap saja sebuah gitar. Sedangkan Allah telah berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. (QS. Luqman: 6)
Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah menyebutkan sebuah riwayat dari Abush Shuhba’ bahwa ia pernah mendengar Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu ditanya tentang ayat ini, maka beliau menjawab:
الغِنَاءُ، وَ اللّٰهِ الَّذِي لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ
“Nyanyian (itulah yang dimaksud), demi Allah yang tidak ada ilah yang haq selain-Nya.” Beliau radhiyallahu anhu mengulang-ulang ucapan itu sebanyak tiga kali. (Tafsir al-Qur’anil Azhim: 6/348)
Bahkan Imam Ibnu Katsir menjelaskan dengan lebih gamblang dengan mengatakan: “Mereka adalah orang-orang yang berpaling dari kalamullah dan malah dengan seksama mendengarkan lagu, nyanyian serta lantunan alat-alat musik.” (Tafsir al-Qur’anil Azhim: 6/347)
Mohon maaf dari lubuk hati yang terdalam. Kita bukannya pelit atau tidak acuh dengan kesusahan hidup mereka. Sebagian dari mereka adalah saudara kita semuslim. Tapi, ini masalah dosa. Kita tidak ingin membeli dosa dengan receh-receh kita. Dan bahkan lebih dari itu, justru ketika kita tidak memberi, itulah pemberian dan sumbangsih kita yang terbaik.
Mengapa? Karena, para ulama dari berbagai madzhab telah sepakat tentang haramnya uang hasil menyanyi. Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan:
أَجْمَعُوْا عَلَى تَحْرِيْمِ أُجْرَةِ المُغَنِّيَة لِلْغِنَاء
‘Mereka, para ulama, bersepakat atas haramnya uang upah yang didapatkan oleh penyanyi karena telah menyanyi.’ (al-Minhaj Syarh Shahih Muslim: 10/231)
Ketika kita tidak memberi, berarti pada hakikatnya kita telah menolong mereka agar tidak makan penghasilan yang diharamkan agama. Oleh sebab itu, sekali lagi; “Maaf om, kami bukannya pelit".
Ditulis oleh: Zahir al-Minangkabawi
_________________________
Bismillah بسم الله.
"VIRUS AQIDAH"
Tidak usah latah ikut nyebarin cocoklogi tentang Virus Corona telah diprediksi di buku IQRO' :
قرن خلق زمن كذب.
QORONA (Corona), KHOLAQO (Diciptakan), ZAMANA (pd zaman), KADZABA (yg penuh kebohongan).
Mari kita luruskan bersama cocokologi "tanpa ilmu" ini. Sebelum viral dan banyak yg percaya.
Qorona itu artinya menemani. Kalau virus yg lagi viral itu Kurunaa (dalam bahasa arab) pake huruf kaf, bukan qof. Bisa dilihat di berita-berita timur tengah.
Kholaqo itu artinya menciptakan.
Kalau di ciptakan itu khuliqo, pake fi'il madhi majhul.
Kadzaba jg fiil madhi yg artinya berbohong. Kalau mau diartikan sebagai "dusta/bohong" maka harus pake mashdar "kadzibun", jgn pake fiil madhi.
Ingat, bahasa arab tuh gak bisa sembarangan di terjemahkan. Salah harokat salah arti.
Qorona kholaqo zamana kadzaba, smua itu fi'il madhi. Gak bisa jadi "jumlah mufiidah" (kalimat yang baik dan benar, jika dalam bahasa indonesia harus sesuai standar SPO-K). Dalam bhs arab itu tak sesuai kaidah. Kalau dalam ilmu nahwu harus ada fi'il faa'il maf'ul,dll.. bisa ditambahkan huruf dan dzorof.
Kalau mau cocokologi gini :
كورونا خلق في زمن الكذب
Kuruna khuliqo fii zamanil kadzibi.
(Corona tercipta di zaman penuh kebohongan).
Kemudian kita i'rob scara sederhana saja :
Khuliqo : fiil madhi majhul
Fii : huruf jarr
Zamani : majrur, mudhof.
Alkadzibi : mudhof ilaihi.
_________
----
Catatan:
- K.H. As'ad Humam (penulis) rohimahulloh, bukan peramal
- Hal ghaib tidak boleh dicocoklogi (karena menyangkut aqidah, aqidah harus bersumberkan wahyu)
- Terjemahan diatas, kacau balau, maksa-maksa untuk cocoklogi hingga aturan tata bahasa Arab dilibas.
- Corona, di hurufArab yang benar ditulis كورونا, bukan قرن.
_______
KIC-Pagi :
к α נ ι α η - ι ℓ м ι α н
🇨 🇮 🇦 🇳 🇯 🇺 🇷
5 MAKSIAT YANG DIHALALKAN MAYORITAS MANUSIA
1. MUSIK.
Dari Abu Malik Al Asy’ari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيَشْرَبَنَّ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِى الْخَمْرَ يُسَمُّونَهَا بِغَيْرِ اسْمِهَا يُعْزَفُ عَلَى رُءُوسِهِمْ بِالْمَعَازِفِ وَالْمُغَنِّيَاتِ يَخْسِفُ اللَّهُ بِهِمُ الأَرْضَ وَيَجْعَلُ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ
“Sungguh, akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka menamakannya dengan selain namanya. Mereka dihibur
dengan musik dan alunan suara biduanita. Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi dan Dia akan mengubah bentuk mereka menjadi kera dan babi". [HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban]
2. RIBA.
Hadits disebutkan,
وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِى أَتَيْتَ عَلَيْهِ يَسْبَحُ فِى النَّهَرِ وَيُلْقَمُ الْحَجَرَ ، فَإِنَّهُ آكِلُ الرِّبَا
“Adapun orang yang datang dan berenang di sungai lalu disuapi batu, itulah pemakan riba". (HR. Bukhari, no. 7047)
3. ROKOK.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al Baqarah: 195). Allah Ta’ala juga berfirman,
وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu“. (QS. An Nisaa: 29).
4. TIDAK MENUTUP AURAT.
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dar padanya". (QS. An Nuur: 31).
5. PACARAN.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk". (QS. Al Isro’ [17] : 32)
Reposted by : 👥 https://goo.gl/vLphkg
IG: @salafyways
•═══•••●◎❅❦۩❁۩❦❅◎●•••═══•
KIC-Pagi :
к α נ ι α η - ι ℓ м ι α н
🇨 🇮 🇦 🇳 🇯 🇺 🇷
BENARKAH CARA SUJUD WANITA DALAM SHALAT ITU BERBEDA DENGAN LELAKI?
Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Ada anggapan bahwa wanita saat sujud dalam shalatnya disunnahkan menempelkan pahanya keperutnya agar bisa lebih menutup aurat, tidak sebagaimana laki-laki. Apakah ini benar ?
Dalil yang sering dijadikan alasan mereka yang berpendapat demikian adalah dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma yang menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
إذَا جلَستِ المرأةُ في الصَّلاةِ وَضعَت فَخِذَها على فخذِها الأخرى ، وإذا سجَدَتْ ألصَقت بطنَها في فخِذِها كأستَرِ ما يَكونُ لَها ، فإنَّ اللَّهَ ينظرُ إليها ويقولُ: يا ملائِكتي أشهِدُكم أنِّي قد غفرتُ لَها
“Jika seorang wanita duduk dalam shalatnya hendaknya ia meletakkan pahanya di atas pahanya yang lain. Dan jika ia bersujud, maka tempelkanlah perutnya ke pahanya yang dengan demikian menjadi lebih tertutup (auratnya). Karena sesungguhnya Allah -Ta’ala- melihatnya dan berfirman: “ Wahai para malaikat-Ku, persaksikanlah oleh kalian bahwa Aku telah mengampuninya”. [HR. Baihaqi no.3324, Ibnu ’Adi dalam Al Kaamil fi ad Dhu’afa II:214 dan ini adalah redaksi beliau, Abu Nu’aim dalam Tarikh Ashbahaani I:200].
Sorotan Utama Salah Satu Mata Rantai Hadits Ini :
Dalam sanadnya terdapat rawi yang bernama Abu Muthhi’ Al Balkhi (أبو مطيع البلخي). Beliau bermadzhab Hanafi dan bahkan tokoh besar Madzhab Hanafi.
Beberapa Perkataan Para Ahli Hadits Yang Mencela Tentang Abu Muthi’ Ini
Abu Haatim Ar Razi rahimahullah menyebutnya: “Dia ini murji'ah pendusta“.
Berkata Ibnu Sa’ad rahimahullah: “Dia seorang murji'ah dan dia seorang yang lemah haditsnya di sisi mereka (para ahli hadits)“.
Berkata Al Jauzaqani rahimahullah: “Adalah dia seorang gembong murji'ah yang suka memalsukan hadits dan membenci sunnah". (Diringkas dari Kitab Liisaanul Miizaan, karya Al Hafizh rahimahullah II:334-336, no. urut rawi: 1369).
Perkataan Para Kritikus Hadits Yang Melemahkan Hadits Ini :
Kata Ibnu ‘Adi rahimahullah: “Dalam sanadnya terdapat ‘Abu Muthi yang telah begitu jelas kelemahannya pada hadits-haditsnya". (Lihat As Sunanul Kubra II:223).
Kata Baihaqi rahimahullah: “Lemah tak bisa dijadikan argumentasi yang seperti ini". (As Sunanul Kubra II:223).
Kata Ibnu Al Qaysirani rahimahullah “Lemah“. (Dzakhiiratul Huffaazh I:303).
Perlu kami sampaikan pula, ada beberapa hadits lainnya yang seperti hadits di atas, tetapi tak ada satupun yang sah berdasarkan penjelasan para kritikus hadits yang handal.
Dengan demikian, maka tetaplah tata cara shalat wanita sama seperti laki-laki selagi tak ada dalil shahih yang mengkhususkannya. Hal ini berdasarkan keumuman hadits shahih berikut:
صلُّوا كما رأيتُموني أصلِّي
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat“. [HSR. Bukhari no.6008, Muslim no.674, dan lain-lain].
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنما النساءُ شقائقُ الرجالُ
"Sesungguhnya para wanita itu serupa dengan laki-laki". [HR. Abu Dawud no.236, Turmudzi no.113, Ahmad VI:256 dengan sedikit perbedaan redaksi. Kata As Suyuthi rahimahullah dalam Jaami’us Shaghir 2545: “Shahih“, kata Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jaami 2333: “Shahih“].
Baca Selengkapnya: http://dakwahmanhajsalaf.com/2019/03/benarkah-cara-sujud-wanita-dalam-shalat-berbeda-dengan-lelaki.html
•═══•••●◎❅❦۩❁۩❦❅◎●•••═══•
Pagi :
кαנιαи ιℓмιαн
🇦 🇳 🇳 🇦 🇧 🇦
BAB : 10.
URGENSI TAUHID
Semua rasul memulai dakwah (ajakan)nya kepada tauhid. Hal ini merupakan perintah Allah yang harus mereka sampaikan kepada umat manusia. Allah ta'ala berfirman,
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (QS. Al Anbiya': 25)
Selama 13 tahun Rasulullah shallallahu'alaihi wa salam tinggal d kota Makkah, selama itu beliau mengajak kaumnya untuk mengesakan Allah, memohon hanya kepadaNya semata, tidak kepada yang lain. Diantara wahyu yang diturunkan kepada beliau saat itu adalah, "Katakanlah: 'Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya'." (QS. Al-Jin: 20)
🔵 KEUTAMAAN TAUHID
Allah ta'ala berfirman:
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-An'am: 82).
🔵 TAUHID ADALAH PENGANTAR KEBAHAGIAAN DAN PELEBUR DOSA
Rasulullah shallallahu'alaihi wa salam bersabda, "Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya, dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya, dan bahwasanya Isa adalah hamba Allah dan utusanNya, kalimatNya yang disampaikanNya kepada Marya serta ruh dariNya, dan (bersaksi pula bahwa) Surga adalah benar adanya dan Neraka pun benar adanya, maka Allah pasti memasukkannya kedalam surga, sesuai dengan amal perbuatannya". (HR. al-Bukhari dan Muslim).
🔵 MANFAAT TAUHID
1️⃣ Memerdekakan manusia dari perbudakan dan tunduk kepada selain Allah, baik kepada benda-benda atau makhluk lainnya
2️⃣ Membentuk kepribadian yang kokoh
3️⃣ Tauhid sumber keamanan dan kedamaian manusia
4️⃣ Tauhid adalah sumber kekuatan jiwa
5️⃣ Tauhid adalah dasar persaudaraan dan persamaan
🔵 MUSUH-MUSUH TAUHID
Allah ta'ala berfirman:
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)". (QS. Al-An'am: 112)
🔵 SIKAP ULAMA TERHADAP TAUHID
Ulama adalah pewaris para Nabi. Dan menurut keterangan al-Qur'an, yang pertama kali diserukan oleh para nabi adalah tauhid, sebagaimana disebutkan Allah ta'ala dalam firmanNya: "Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut'. (QS. An-Nahl: 36)
Karena itu wajib bagi setiap ulama untuk memulai dakwahnya sebagaimana para rasul memulai. Yakni pertama kali menyeru manusia kepada mengesakan Allah dalam segala bentuk peribadatan, terutama dalam berdoa.
Kitab Minhaj al-Firqah an-Najiyah wa ath-Tha'ifah al-Manshurah
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
_________________________
Pagi :
кαנιαи ιℓмιαн
🇦 🇳 🇳 🇦 🇧 🇦
LARANGAN TAJASSUS
Allah berfirman:
وَلاَ تَجَسَّسُوْا ○.
“(Wahai orang-orang yang beriman) janganlah kalian berbuat tajassus". (Al-Hujurot: 12)
Al-Imam Abul Faroj Ibnul Jauzi menjelaskan:
قال المفسرون : التجسس : البحث عن عيب المسلمين وعوراتهم؛ فالمعنى : لا يبحث أحدكم عن عيب أخيه ليطلع عليه إذ ستره الله.
“Para ahli tafsir berkata, bahwa "at-tajassus" artinya mengorek aib kaum muslimin dan mencari-cari kekurangannya yang semestinya ditutupi. Yakni maknanya janganlah salah seorang di antara kalian mencari-cari aib saudaranya sehingga nampak kekurangannya itu padahal Allah telah menutupinya". (Zadul Masir 7/228)
✒ Ustadz Fikri Abul Hasan حفظه الله تعالى
--------------------------------
DIMANA LETAK KEKUATAN SEORANG MUKMIN?
Syumaith bin ‘Ajlan rohimahullah berkata,
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan kekuatan seorang mukmin ada dalam hatinya dan tidak pada tubuhnya..
Tidakkah kalian melihat bahwasanya ada orang tua yang badannya lemah tetap mampu berpuasa di siang hari dan qiyamul lail pada malam hari, sedangkan seorang pemuda merasa berat (tidak mampu) untuk melakukan hal tersebut..”
[ Hilyatul ‘Auliya – 3 hal.130 ]
---------------------------------------------
Pagi :
кαנιαи ιℓмιαн
🇦 🇳 🇳 🇦 🇧 🇦
SAUDARAKU, JANGAN BANGGA DENGAN AMALANMU
Al-Allamah Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah-rahimahullah-menuturkan :
”إذا فتح الله عليك في باب قيام الليل ، فلا تنظر للنائمين نظرة ازدراء . وإذا فتح الله عليك في باب الصيام ، فلا تنظر للمفطرين نظرة ازدراء. وإذا فتح الله عليك في باب الجهاد ، فلا تنظر للقاعدين نظرة ازدراء . فرب نائم ومفطر وقاعد ..
أقرب إلى الله منك.
وإنك أن تبيت نائماً وتصبح نادماً خير من أن تبيت قائماً وتُصبح معجباً ، فإنَّ المُعجَب لا يصعد له عمل .“
“Tatkala Allah membukakan pintu sholat malam atasmu, maka janganlah anda memandang orang-orang yang tertidur dengan pandangan rendah.
Tatkala Allah membukakan pintu puasa atasmu, maka janganlah anda memandang orang-orang yang tak berpuasa dengan pandangan rendah.
Tatkala Allah membukakan pintu jihad atasmu, maka janganlah anda memandang orang yang tak berjihad dengan pandangan rendah.
Karena bisa jadi, orang yang tertidur, yang tak berpuasa dan yang tak berjihad lebih dekat dengan Allah ketimbang dirimu.
Sungguh, jika anda tertidur di malam hari, kemudian bangun di waktu pagi dalam keadaan menyesal (karena kehilangan kesempatan beramal) itu lebih baik.
Dibandingkan anda bermalam, lalu bangun di waktu pagi dalam keadaan 'ujub (bangga/merasa hebat dengan diri dan amalan).
Karena orang yang 'ujub, tidak akan naik amalannya disisi Allah.”
Madārijus Sālikin : 1/177.
Sumber : https://t.me/MuliaDenganSunnah
_________________________
﷽
```BERKAH WAKTU FAJAR - SHUBUH```
____________________________________
Dari 24 jam waktu, ⅓ malam terakhir adalah waktu yang paling istimewa, sekitar jam 02.00 sampai waktu subuh, dari waktu subuh sampai waktu syurug juga waktu yang sangat baik untuk berdzikir kepada Allah ﷻ. ..
ما أجمل الفجر
Betapa eloknya waktu Fajar
(١) فريضته تجعلك في ذمة الله
Shalat fardhunya menjadikanmu berada di bawah perlindungan Allah
(٢) وسنته خير من الدنيا وما فيها
Shalat Sunnahnya lebih baik daripada dunia dan seisinya
(٣) وقرآنه ان قرآن الفجر كان مشهودا
Membaca al-Qur'an (di saat sholat shubuh), maka sesungguhnya membacanya di saat fajar itu disaksikan (malaikat)
➖➖➖➖➖➖
1. Nabi Muhammad ﷺ bersabda ;
«مَن صَلَّى الصُّبحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ»
"Siapa yang mengerjakan sholat shubuh maka ia berada di dalam perlindungan Allah."
( HR. Muslim ).
2. Nabi Muhammad ﷺ bersabda ;
«ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها»
"Shalat (sunnah) dua rakaat di waktu Fajar itu lebih baik daripada dunia dan seisinya." ( HR. Muslim )
3. Allah ﷻ berfirman ;
(أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمۡسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّیۡلِ وَقُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِۖ إِنَّ قُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُودࣰا)
"Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Subuh. Sungguh, shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." ( QS. Al-Isra': 78)
Kata Syaikh Abdurrahman as-Si'di rahimahullah, bahwa kata قرآن الفجر itu maksudnya adalah shalat shubuh. Beliau berkata,
وسميت قرآنا، لمشروعية إطالة القرآن فيها أطول من غيرها، ولفضل القراءة فيها حيث شهدها الله، وملائكة الليل وملائكة والنهار.
(Shalat shubuh di ayat ini) dinamakan Qur'an karena disyariatkan untuk memanjangkan bacaan al-Qur'an di waktu tersebut lebih panjang daripada waktu lainnya. Juga adanya keutamaan membaca di waktu tersebut karena disaksikan Allah dan juga disaksikan Malaikat malam dan siang.
Kebiasaan Rasulullah ﷺ berdiam di masjid setelah shalat subuh , setelah matahari terbit barulah beliau ﷺ pulang ke rumah ..
An Nawawi dalam Shahih Muslim membawakan bab dengan judul ‘Keutamaan tidak beranjak dari tempat shalat setelah shalat shubuh dan keutamaan masjid’. Dalam bab tersebut terdapat suatu riwayat dari seorang tabi’in –Simak bin Harb-. Beliau rahimahullah mengatakan bahwa dia bertanya kepada Jabir bin Samuroh,
أَكُنْتَ تُجَالِسُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
“Apakah engkau sering menemani Rasulullah ﷺ duduk?”
Jabir menjawab,
نَعَمْ كَثِيرًا كَانَ لاَ يَقُومُ مِنْ مُصَلاَّهُ الَّذِى يُصَلِّى فِيهِ الصُّبْحَ أَوِ الْغَدَاةَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ قَامَ وَكَانُوا يَتَحَدَّثُونَ فَيَأْخُذُونَ فِى أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ فَيَضْحَكُونَ وَيَتَبَسَّمُ.
“Iya. Beliau Rasulullah ﷺ biasanya tidak beranjak dari tempat duduknya setelah shalat shubuh hingga terbit matahari. Apabila matahari terbit, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri (meninggalkan tempat shalat). Dulu para sahabat biasa berbincang-bincang (guyon) mengenai perkara jahiliyah, lalu mereka tertawa. Sedangkan Rasulullah ﷺ hanya tersenyum saja.” ( HR. Muslim no. 670 )
#Keutamaan mengerjakan shalat isyroq dua raka’at adalah mendapatkan pahala haji dan umroh. Akan tetapi shalat ini tidak bisa menggantikan ibadah haji dan umroh, namun hanya sama dalam pahala dan balasan saja.
*Keutamaan Shalat Isyroq.*
Dari Abu Umamah, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” ( HR. Thabrani )
Dari Anas bin Malik, Rsulullah ﷺ bersabda,
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” ( HR. Ath Tirmidzi no. 586 )
والله تعالى أعلم
*Keutamaan menunjukkan kebaikan :*
Dari Ibnu Mas'ud رضي الله عنه bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menunjukkan (seseorang) kepada kebaikannya, ia memperoleh pahala seperti pahal orang yang melakukannya." ( HR. Muslim )
َوَعَنْ أَبِي مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ, فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
[ Bulughul Maram no. 1494 ]
بارك الله فيكم
〰〰〰〰〰〰〰〰
Pagi :
кαנιαи ιℓмιαн
🇦 🇳 🇳 🇦 🇧 🇦
Aqidah Al-Wasithiyah (Bagian 7)
Oleh Ustadz Abu Abd rahman bin Muhammad Suud Al Atsary hafidzhahullah.
Berkata Imam Ahmad bin Abdul Halim bin Taimiyah:
و من الإيمان با لله الإيمان بما و صف به نفسه في كتابه و بما و صفه به رسول من غير تحريف و لا تعطيل و من غير تكييف و لا تمثيل.
"Dan termasuk iman kepada Allah, beriman kepada sifat-Nya yang Allah sandangkan pada diri-Nya, di dalam Al-Quran, dan sifat yang Rasul sifatkan untuk-Nya, tanpa Tahrif (mengubah kata/makna), Ta'til (mengingkari nama dan sifat-sifat Allah Ta'ala), Takyif (mengilustrasikan, misal bagaimana Allah Ta'ala turun ke langit dunia, bagaimana wajah, tangan Allah Ta'ala dan lainnya), Tamstil (memisalkan wujud Allah Ta'ala dengan makhluk-Nya)".
Syarah:
1) Bahwa termasuk iman kepada Allah adalah beriman pada nama dan sifat yang Allah sandangkan pada diri-Nya.
2) Sifat Allah termasuk perkara ghaib, wajib kita imani apa adanya sesuai dalil yang sampai.
3) Kita tidak mensifatkan dan berkomentar tentang sifat yang Allah tidak sandangkan pada diri-Nya.
4) Kewajiban kita memberlakukan nas dari Quran dan Hadits apa adanya, dan tidak lebih.
5) Keumuman ucapan dan penulisan, serta penterjemahan, mencakup seluruh sifat Dzati-yah, ma'na-wiyah, dan fili-yah, yang Allah sandangkan pada diri-Nya.
6) Akal tidak punya tempat dalam iman pada sifat Allah untuk berkomentar.
Dan inilah makna iman pada Asma dan Sifat Allah yang banyak di selisihi ahlul ahwa dan bid'ah serta orang kafir.
Pertama, inilah ketundukkan Ahlus Sunnah wal Jama'ah pada berita ghaib, mencukupkan dengan apa yang dikabarkan Al-Quran dan Sunnah. Tidak seperti kelompok sesat yang ia tidak merasa cukup dengan Al-Quran dan Sunnah dalam beriman.
Kedua, kitab ini sebagian besar membahas sifat Allah.
Ketiga, pembahasan akan Asma dan Sifat adalah porsi terbesar dalam pembahasan aqidah, yang membedakan aqidah yang benar dan yang sesat.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
http://dakwahmanhajsalaf.com/2019/11/aqidah-al-wasithiyah-bagian-7.html
_________________________
KIC-Pagi :
к α נ ι α η - ι ℓ м ι α н
🇨 🇮 🇦 🇳 🇯 🇺 🇷
PENYESALAN DI AKHIRAT AKIBAT DULU DI DUNIA TIDAK TERTIMPA MUSIBAH.
Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullah.
Boleh jadi kamu saat ini sangat banyak mengeluh karena kamu merasa banyaknya musibah yang menderamu. Padahal andaikata musibah itu kamu terima dengan kesabaran dan tawakkal, maka kelak di hari kiamat musibah yang menimpa kamu itu menjadi sesuatu yang sangat diharapkan agar menimpa mereka (orang lain) bahkan dengan berharap musibah itu jauh lebih dahsyat dari pada yang menimpa kamu.
Perhatikan sabda dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَوَدُّ أَهْلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يُعْطَى أَهْلُ الْبَلَاءِ الثَّوَابَ لَوْ أَنَّ جُلُودَهُمْ كَانَتْ قُرِضَتْ فِي الدُّنْيَا بِالْمَقَارِيضِ
"Pada hari Kiamat ketika orang-orang yang di uji diberi pahala, orang-orang yang sehat menginginkan seandainya kulit-kulit mereka di dunia dipotong dengan gunting." [HR. Turmudzi no.2402, Thabrani dalam as Shaghir 241, Ibnu Abi Dunya dalam Al Marodh wal Kaffaarot 202. Kata Al Munaawio rahimahullah dalam takhrij Ahadiits Al Mashobiih II:23: “Hasan“. Kata Al Albani rahimahullah dalam Shahih Al Jaami’ 8177: “Hasan“.]
Sementara itu, Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahkan mengisahkan:
دَخَلَ أَعْرَابِيٌّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ أَخَذَتْكَ أُمُّ مِلْدَمٍ قَطُّ قَالَ وَمَا أُمُّ مِلْدَمٍ قَالَ حَرٌّ يَكُونُ بَيْنَ الْجِلْدِ وَاللَّحْمِ قَالَ مَا وَجَدْتُ هَذَا قَطُّ
Ada seorang arab badui menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kamu pernah mengalami ummu mildam ?" orang badui itu bertanya: "Apa itu ummu mildam ?" beliau bersabda: "Demam yang ada di antara kulit dan daging". Orang badui itu berkata: "Aku tidak pernah mengalaminya sama sekali".
قَالَ فَهَلْ أَخَذَكَ هَذَا الصُّدَاعُ قَطُّ قَالَ وَمَا هَذَا الصُّدَاعُ قَالَ عِرْقٌ يَضْرِبُ عَلَى الْإِنْسَانِ فِي رَأْسِهِ قَالَ مَا وَجَدْتُ هَذَا قَطُّ فَلَمَّا وَلَّى قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا
Beliau bersabda: "Apakah kamu pernah mengalami shuda (pusing)" Orang badui itu bertanya; __"Apa itu shuda?"__ Beliau bersabda: "Rasa sakit di kepala yang dirasakan oleh manusia". Orang badui itu berkata: "Aku tidak pernah mengalaminya sama sekali". Ketika orang badui itu pergi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang ingin melihat seorang dari penghuni Neraka, maka lihatlah orang badui ini". [HR. Ahmad no.8395, Ibnu Hibban no.2916, Al Bazaar no.7981. Kata Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Mawaarid 580: “Hasan Shahih“. Kata Syaikh Muqbil rahimahullah dalam As Shahihul Muisnad 1281: “Hasan“]
Hadits tadi menunjukkan bahwa secara umum musibah terutama musibah sakit, justru merupakan tanda orang yang beriman. Bahkan bila ada orang yang nyaris total tidak pernah sakit, kita khawatir termasuk orang yang celaka.
Demikian pula musibah lainnya yang menimpa orang beriman, maka dari satu sisi itu merupakan tanda sayang Allah kepada kita untuk meringankan hisab kita kelak dihari kiamat. Maka bersabarlah.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
https://dakwahmanhajsalaf.com/2020/01/penyesalan-di-akhirat-akibat-dulu-di-dunia-tidak-tertimpa-musibah.html
•═══•••●◎❅❦۩❁۩❦❅◎●•••═══•
🇷🇪🇳🇺🇳🇬🇦🇳
RAJAB KAN TIBA, PERSIAPKAN DIRI
Sahabat,
Tak lama lagi bulan Rajab akan menyapa kita. Ini artinya, tak lama lagi Ramadhan akan datang bersua.
Dulu Para sahabat,
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ .
❝ Mereka berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan. ❞
Ini artinya, dari semenjak 6 bulan sebelum Ramadhan, mereka sudah berdoa meminta kepada Allah agar bisa dipertemukan dengan bulan Ramadhan.
Sahabat, seorang ulama salaf dahulu ada yang mengatakan :
"Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen."
"Waktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun, Bulan Sya'ban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan Bulan Ramadhan adalah bulan untuk memanen, dan pemanennya adalah Kaum Mu'miniin."
Oleh karena itu..
Dan karena itu sahabat, mari kita siapkan diri kita dengan sebaik-baiknya...
••• ═══ ༻○༺ ═══ •••
MENYIKAPI BROADCAST DUSTA DAN BATIL TENTANG KEUTAMAAN PUASA DAN AMALAN KHUSUS DI BULAN RAJAB
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
1. Barang siapa puasa 1 hari di awal rajab akan dilebur dosanya selama 3 thn.
2. Barangsiapa puasa tanggal 2 bulan Rajab akan dilebur dosanya selama 2 tahun.
3. Barangsiapa puasa tanggal 3 Rajab, maka akan dilebur dosanya selama 1 tahun.
4. Barangsiapa yang berpuasa 5 hari maka doa'nya akan diqobulkan ALLAH TA'ALAA
5. Barangsiapa yang berpuasa 7 hari maka akan ditutup 7 Pintu Neraka
6. Barangsiapa yang berpuasa 8 hari maka dibukakan 8 Pintu Surga
7. Barangsiapa yang berpuasa 15 hari maka diampuni dosa-dosa yang lalu & mengganti Kejahatannya dgn Kebaikan disisi ALLAH TA'ALAA
8. Barangsiapa yang berpuasa tanggal 27 Rajab maka pahalanya seperti 5 Tahun berpuasa.
9. Ar-Rojabu syahrullah, fil jannah (di dalam Surga) terdapat bengawan yg manisnya melebihi madu, dinginnya melebihi es & putihnya melebihi susu, bengawan itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang puasa dan banyak membaca sholawat di bulan Rajab, dan yang puasa di hari Kamis, Jum'at, & Sabtu berturut-turut di bulan Rajab, maka pahalanya (seperti) ibadah 700 (tujuh ratus) tahun.
BACAAN DI BULAN RAJAB
> Membaca: Robbighfirli Warhamni Watub Alayya (70x tiap Pagi & Sore)
> Tanggal 1 s/d 10 Rajab
Membaca: Subhanallahil Hayyil Qoyyum (100x)
> Tanggal 11 s/d 20 Rajab
Membaca: Subhanallahil Ahadish 'Shomad (100x)
> Tanggal 21 s/d 30 Rajab
Membaca: Subhanallahir Rouuf (100x)
> Membaca Surat Al-Ikhlas (11x)
Sabda RASULULLAH Shalallahu alayhi wasallam: "pada Malam MI'RAJ, Saya (Shalallahu alayhi wasallam) melihat Sungai yg Air lebih Manis dari Madu, lebih Sejuk dari Air Batu, lebih Harum dari Minyak Wangi & Saya (Shalallahu alayhi wasallam) berkata kepada JIBRIL Alayhissalam"
Wahai JIBRIL, untuk Siapakah Sungai ini? Maka JIBRIL Alayhissakam menjawab: Sungai ini adalah untuk Umat-Mu yg bershalawat kepada-Mu di bulan RAJAB.
> NAWAITU SHAUMA RAJAB SUNATALILLAHI TA'ALAA (Saya Niat Puasa Sunnah Rajab karena ALLAH TA'ALAA) sebarkan, (Barang siapa yg menyampaikan kebaikan, baginya pahala serupa,tanpa mengurangi ibadah orang yang mengerjakannya) Amin yarobbalamin.
» Barangsiapa mengingatkan orang lain tentang ini, maka seakan-akan ia beribadah selama 80 tahun.
MAKA
Bismillah, broadcast/SMS tersebut TIDAK BENAR, karena TIDAK ADA SATU PUN DALIL SHOHIH yang menerangkan tentang keutamaan puasa dan amalan khusus pada bulan Rajab.
Demikian pula, TIDAK ADA HADITS SHOHIH dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menerangkan bacaan-bacaan do'a dan dzikir tertentu dengan bilangan dan waktu tertentu yang dikhususkan pada bulan Rajab.
Hadits-hadits tentang keutamaan puasa dan amalan tertentu pd bulan Rajab derajatnya berkisar antara DHO'IF (lemah), BATIL, PALSU, dan TIDAK ADA SUMBERNYA yang jelas dan bisa dipercaya akan kebenarannya.
» Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Adapun puasa Rajab secara khusus, maka seluruh haditsnya DHO'IF (lemah), bahkan PALSU, tidak ada seorang ulama pun yang berpegang dengannya. Dan hadits-hadits dho'if tersebut tidak termasuk kategori lemah yang boleh diriwayatkan dalam Fadho'il A'maal (keutamaan amalan-amalan), bahkan seluruhnya adalah HADITS PALSU yang DUSTA.”. (Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, XXV/290).
» Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata: “Dan semua hadits tentang (keutamaan) puasa Rajab dan sholat pada sebagian malamnya adalah DUSTA yang diada-adakan.” (Lihat Al-Manaaru Al-Muniif, hal. 96).
(*) Oleh karena itu, DILARANG KERAS mempercayainya, menyebarluaskannya kepada kaum muslimin melalui berbagai media, atau bahkan mengamalkannya dengan harapan memperoleh pahala.
la dan keutamaan-keutamaan yang disebutkan di dalam broadcast atau SMS tersebut adalah dusta dan bathil, berarti berbuat dosa besar dan terkena ancaman keras dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana di dalam sabda beliau berikut:
مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
"Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya ia menyiapkan tempat duduknya di dalam Neraka." (SHOHIH. Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu).
Wallahu a'lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq. (Jumat, 10 Mei 2013)
» SUMBER: BBG Majlis Hadits, chat room Tanya Jawab.
(*) Blog Dakwah Kami:
http://abufawaz.wordpress.com
〰〰〰〰〰〰〰〰
Pandangan Soal Bermain Aplikasi Tik Tok Dalam Islam
Tik-Tok itu tidak memberikan manfaat, malah yang ada bisa menjadi dosa jariyah. Aurat terbuka, musik, Joget-joget, kedipan mata, sepertinya tak punya malu. Adakah faedah nya buat diri antum semua?
Adakah aplikasi TIK-TOK tersebut dapat menjadikan antum semua dekat dengan Allah? TIDAK, DEMI ALLAH saya katakan teman-teman, TIDAK sama sekali. BAHAYA TIKTOK ‼️‼️
.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
.
« اطَّلَعْتُ فِى الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِى النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ »
.
“Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalahwanita". (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114, dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)
Fenomena TIK-TOK, akibat menghalalkan musik:
ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف
.
”Sungguh akan ada sebagian dari umatku yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras, dan alat-alat musik.” HR. Bukhari, no. 5590
Dan hilangnya rasa malu para WANITA:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
.
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat:
[1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
[2] para wanita yang BERPAKAIAN TAPI TELANJANG,, BERLENGGAK-LENGGOK, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian”. (HR. Muslim no. 2128)
Naudzubillahimindzalik.... Allahuyahdik
#SemogaBermanfaat
〰〰〰〰〰〰〰〰
KIC-Pagi :
к α נ ι α η - ι ℓ м ι α н
🇨 🇮 🇦 🇳 🇯 🇺 🇷
Haram Hukumnya Wanita Mengikuti SENAM, BERJOGED dan MENARI Di Tempat Umum.
بسم الله
1. Ikhtilat, Terjadinya campur-baur
laki-laki dan wanita.
2. Tabarruj (memperlihatkan lekukan tubuh)
3. Mendengarkan musik disco/dangdut
4. Bergoyang melenggak lenggok.
5. Pakaian ketat dan Sexy
6. Menampakkan Aurat
7. Membangkitkan dan Menggoda syahwat lawan jenis
8. Tasyabbuh (kebiasaan orang kafir)
Nabi Shallallaahu alaihi wassalam mengancam dengan Neraka wanita yang sengaja mempertontonkan keindahan tubuhnya di depan lelaki dengan cara berlenggak-lenggok, menggoyang-goyang tubuh atau berpakaian yang dapat memicu hasrat lelaki atau merangsang dan semisalnya.
Imam Muslim meriwayatkan;
صحيح مسلم (11/ 59)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan miring, rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (H.R.Muslim)
Senam ataupun menari secara otomatis akan menggerak-gerakkan anggota tubuh dan menggoyang-goyangkannya. Jika hal ini dilakukan di depan lelaki yang tidak halal melihatnya, maka hal tersebut lebih dekat pada ciri wanita celaka yang disebutkan dalam hadist di atas.
Semoga bermanfaat serta menjadi renungan kita semua, Dan Semoga Allah istiqomahkan kita untuk tetap dalam ketaqwaan.
والله اعلم باالصواب
•═══•••●◎❅❦۩❁۩❦❅◎●•••═══•
Pagi :
кαנιαи ιℓмιαн
🇦 🇳 🇳 🇦 🇧 🇦
PENGEMBARA HATI
Al-Balkhî Rahimahullâhu berkata,
القُلُوْبُ جَوَّالَةٌ، فَإِمَّا أَنْ تَجُولَ حَوْلَ العَرْشِ، وَإِمَّا أَنْ تَجُولَ حَوْلَ الحُشِّ
“Hati itu senang mengembara, ada kalanya berkelana ke sekitar singgasana (tempat yang mulia), dan adakalanya berkelana ke sekitar tempat kotoran (tempat yang hina).”
Siyar A'lam An-Nubalâ (11/488)
فسر العلامة ابن القيم رحمه الله جوالة القلوب :
للقلب ستة مواطن يجول فيها لا سابع لها: ثلاثة سافلة، وثلاثة عالية؛ فالسافلة دنيا تتزين له، ونفس تحدثه، وعدوٌ يوسوس له؛ فهذه مواطن الأرواح السافلة التي لا تزال تجول فيها. والثلاثة العالية علم يتبين له، وعقل يرشده، وإله يعبده، والقلوب جوالة في هذه المواطن.
المصدر: همس المشاعر - من قسم: نفحــات إيمـانيــة
Ibnul Qoyyim Rahimahullâhu memperinci tentang pengembaraan hati ini.
Hati itu memiliki 6 tempat yang ia senantiasa berkelana di tempat tersebut, dan tidak ada tempat yang ke-7.
Yaitu:
▶3 Tempat yang rendah adalah:
1. Dunia yang menghiasinya,
2. Nafsu (jiwa) yang mengotorinya,
3. Musuh (syaithan) yang selalu membuatnya was-was.
Ini semua adalah tempat yang rendah bagi rûh yang hati senantiasa berkelana di dalamnya.
▶3 tempat yang tinggi adalah:
1. Ilmu yang menjadikannya terang,
2. Akal (sehat) yang mengarahkannya,
3. Dan ilâh (Allâh) yang hati mengibadahinya.
Dan hati senantiasa berkelana di tempat-tempat ini.
✒ Ustadz Abu Salma Muhammad حفظه الله
Sumber : https://bit.ly/alwasathiyah
https://dakwahmanhajsalaf.com/2020/02/kenikmatan-penghuni-surga-yang-terendah.html
_________________________
60 hari menuju Ramadhan.
AMALIAH RAMADHAN
01. Melihat Hilaal.
✍🏻 Drs. M. Thalib.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ : صُوْمُوْ لِرُؤيَتِهِ، فَإِنْ غُبِيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِيْنَ. متفق عليه.
Dari Abu Hurairoh, Sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu alaihi wassalam bersabda : "Berpuasalah kamu dengan melihat Hilaal dan berbukalah kamu dengan melihatnya. Jika awan menutup kamu, maka sempurnakanlah hitungan bulan sya'ban 30 hari". (HR. Bukhari dan Muslim).
Penjelasan :
Setiap Muslim diperintahkan untuk mengetahui masuknya bulan ramadhan secara pasti. Diantara jalan untuk mengetahui nya ialah dengan melihat masuknya hilal. Hilaal ialah bulan tanggal satu yang terlihat di kaki langit seperti alis manusia. Terkadang hilal ini tidak dapat dilihat dengan mata atau dengan alat teropong karema tertutup oleh awan atau hujan lebat. Jika terjadi hal semacam ini, maka kami muslimin ditempat mereka tudak dapat melihat hilaal itu diperintahkan untuk menggenapkan bilangan bulan sya'ban mwnhadi 30 hari.
Adapun cara lain untuk mengetahui masuknya bulan ramadhan adalah dengan Hisab. Hisab ialah menghitung peredaran bulan dan mengetahui posisi bulan pada tiap atau akhir bulan, sehingga dapat diketahui jauh sebelumnya tibanya awal bulan ramadhan. Cara hisab ini lebih mudah untuk mengetahui masuknya awal bulan ramadhan daripada melihat hilaal.
Kedua cara tersebut boleh dipakai. Akan tetapi, apabila ternyata menurut perhitungan hisab tibanya awal ramadhan lebih kemudian daripada terlihatnya hilaal, maka kita wajib mengawali puasa berdasarkan penglihatan bulan. Misalnya jika menurut perhitungan hisab awal ramadhan untuk tahun 2020 sekarang jatuh pada tanggal 24 April, sedangkan tanggal 23 April malam hilal sudah dapat terlihat, maka kita wajib mengawali ramadhan pada tanggal 23 April Karena yang menjadi dasar pengukuran adalah penglihatan Hilal. Demikianlah, cara kita mengetahui awal masuknya bulan ramadhan yang ditetapkan oleh Agama.
〰〰〰〰〰〰〰〰
59 hari menuju Ramadhan.
AMALIAH RAMADHAN
02. Tidak Boleh Mendahului Dengan Puasa Sunnat.
✍🏻 Drs. M. Thalib.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لاَ تُقَدِّمُوا صَوْمَ رَمَضَانَ بِيَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ أَنْ يَكُوْنَ صَوْمٌ يَصُوْمُهُ رَجُلٌ، فَلْيَصُمْ ذَالِكَ الْيَوْم.
"Dari abu Hurairoh RA : Rasulullah Shallallaahu alaihi wassalam bersabda : Janganlah kamu mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali seseorang yang telah membiasakan diri berpuasa Sunnat, maka ia boleh berpuasa." (HR. Tujuh Ahli Hadits).
Penjelasan :
Puasa Ramadhan tidak boleh didahuluidengan melakukan puasa sunnatkarena inhin menyambut bulan ramadhan. Akan tetapi jika seseorang telah melakukan puasa-puasa sunnat, kemudian melakukanpuasa sunnat sehsri atau dua hari sebelum awal bulan ramadhan datang, maka hal seperti itu dibolehkan. Misalnya, awql puasa ramadhan jatuh pada hari selasa dan karena seseorang biasa melakukan puasa senin, maka ia tetap dibolehkan melakukan puasa sunnat tersebut seperti biasanya. Akan tetapi, kalau tiba-tiba saja dia melakukan puasa sunnat buka karena kebiasaannya menjalankannya, maka puasa semacam itu dikatakan mendahului ramadhan. Pwrbuatan semacam ini adalah Haram.
Ada segolongan orang menganggap bahwa melakukan puasa sehari atau dua hari sebelum tiba adalah suatu hal yang baik. Hal ini mereka maksudkan sebagai penghormatan dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah.
Dalil semacam diatas sama sekali tidak benar. Dan suatu perbuatan yang dengan jelas dilarang oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wassalam. Karena itu, orang yang beranggapan bahwa menyambut bulan ramadhan dengan melakukan puasa sebelumnya itu perbuatan terpuji berarti telah melakukan tindakan yang sesat.
〰〰〰〰〰〰〰〰
57 hari menuju Ramadhan.
AMALIAH RAMADHAN
03. Tidak Melakukan Puasa Ramadhan Pada Hari Yang Masih Diragukan.
✍🏻 Drs. Muhammad Thalib.
Diriwayatkan dalam Hadits Berikut :
عَن أبِي يَقْظان عَمَّارِ بن يَاسِرٍ قَالَ : مَن صَامَ الْيَوْمَ الَّذِي يُشَكُّ فِيْهِ فَقَدْ عَصَى أبَى الْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم.
"Dari Abu Yaqdhan 'Ammar bin Yasiir, Ujarnya : Barangsiapa yang puasa pada hari yang masih diragukan, maka sesungguhnya dia telah durhaka kepada Abul-Qoosim Shallallaahu alaihi wassalam." (HR. Lima Ahli Hadits).
PENJELASAN :
Hadits diatas diriwayatkan oleh lima ahli hadits, Yaitu : Imam Ahmad, Imam An-Nasaa-i, Imam Tirmidzi, Imam Abi Dawud dan Ibnu Maajjah.
Hadits ini di Sahkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Ibnu Abnil baarr menyatakan bahwa Hadits ini Musnad. Para Ahli Hadits tidak berbeda pendapat dalam hal ini. Lafadz hadits ini mauquf, tetapi isinya marfuu'. Dari berbagai macam hadits lain yang menerangkan larangan menyambut bulan ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari dan perintah untuk melihat Hilal, hadits ini dapat di nilai sebagai sabda Nabi sendiri.
Yang dimaksud dengan hari yang diragukan ialah hari yang belum diketahui apakah masih bulan sya'ban atau sudah masuk bulan ramadhan ketika awal bulan tidak terlihat karena hujan dan atau awan. Bila keadaannya semacam itu, maka hari tersebut dikatakan sebagai hari yang diragukan dan dilarang kita mengawali ramadhan pada hari semacam itu.
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
DO'A-DO'A TERKAIT DARI BANGUN TIDUR
(Sunnah dibaca semua)
١. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ.
(HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 11/113, Muslim 4/2083).
٢. لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي.
(HR. al-Bukhari 1103, Abu Dawud 5060, at-Tirmidzi 3414 dan Ibnu Majah 3878, shahih).
٣. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ.
(HR. At-Tirmidzi 5/473 dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/144).
٤. إِنَّ فِى خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَءَايَاتٍ لِّأُولِى الْأَلْبَابِ ﴿١٩٠﴾ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿١٩١﴾ رَبَّنَآ إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُۥ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ ﴿١٩٢﴾ رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْإِيمَانِ أَنْ ءَامِنُوا بِرَبِّكُمْ فَئَامَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ ﴿١٩٣﴾ رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ ﴿١٩٤﴾ فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّى لَآ أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنكُم مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى ۖ بَعْضُكُم مِّنۢ بَعْضٍ ۖ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِى سَبِيلِى وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ الثَّوَابِ ﴿١٩٥﴾ لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِى الْبِلَادِ ﴿١٩٦﴾ مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ ﴿١٩٧﴾ لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ لِّلْأَبْرَارِ ﴿١٩٨﴾ وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَن يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لَا يَشْتَرُونَ بِئَايَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۗ أُولَـٰٓئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿١٩٩﴾ يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠﴾
HR. Imam Al-Bukhari dalam Fathul Bari 8/237 dan Muslim 1/530.
_________________________
Sumber :
Kitab Hisnul Muslim min Adzkaaril Kitaab was-Sunnah. Syaikh : Sa'iid bin 'Alii bin Wahf al-Qohthoonii.
〰〰〰〰〰〰〰〰
EMBUN PAGI
Selasa, 25 Februari 2020
1 Rojab Berkah 1441 H.
~~~~~~~~~~~~~~~~
TAUBAT MEMBUKA PINTU REZEKI
Asy-Syaikh Abdul 'Azîz bin Bâz råhimahulläh berkata,
عليك أيها المسلم أن تتوب إلى الله عز وجل، حتى يصلح لك ما كان فاسداً، ويرد عليك ما كان غائباً، وقد صح في الحديث عن رسول الله ﷺ أنه قال:
(إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه)
"Wajib bagi anda, wahai seorang muslim, untuk bertaubat kepada Allah 'Azza Wajalla agar Dia memperbaiki kerusakan yang dulu anda lakukan dan mengembalikan (rezeki) yang belum anda dapatkan.
✅ Telah ada hadits shahih dari Rasulullah Shållallähu 'Alaihi Wassalam, bahwa beliau bersabda,
إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه.
"Sesungguhnya seorang hamba benar-benar terhalangi dari rezeki disebabkan karena dosa yang ia lakukan."
📚 Sumber: Majmû' Fatâwâ ibn Bâz, (5/174)
~~~~~~~~~~~~~~~~
EMBUN PAGI
Rabu, 26 Februari 2020
02 Rajab Berkah 1441 H
~~~~~~~~~~~~~~~~
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)
*“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.“ (Q.S. Al-Zalzalah 7-8)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan _‘haaah’_, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)
〰〰〰〰〰〰〰〰
EMBUN PAGI
Kamis, 27 Februari 2020.
03 Rajab Berkah 1441. H
~~~~~~~~~~~~~~~~~
DUA HAL YANG MENJADI SUMBER KEBAHAGIAAN DAN KESELAMATAN
Allah subhanahu wata'ala berfirman,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ○.
"Hanya Engkaulah yang kami ibadahi, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan." (Al-Fatihah: 5)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullah mengatakan,
"Menjalankan ibadah kepada Allah dan isti'anah (memohon pertolongan) kepada-Nya merupakan perantara menuju kebahagiaan yang kekal abadi dan keselamatan dari segala bentuk kejelekan.
Tidak ada jalan untuk menuju keselamatan ini kecuali dengan menjalankan dua hal (ibadah dan isti'anah) tersebut.
Suatu amalan akan disebut sebagai ibadah yang benar apabila :
1⃣ Pelaksanaannya sesuai dan diambil dari ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
2⃣ Pelaksanaan ibadah itu ditujukan semata-mata hanya mengharapkan Wajah Allah ta'ala.
✔ Dengan dua hal inilah, sebuah amalan akan disebut sebagai ibadah yang benar."
📚 Sumber: Taisirul Karimir Rahman
~~~~~~~~~~~~~~~~~
💧 *EMBUN PAGI* 💦
Jum'at, 28 Februari 2020
04 Rajab Berkah 1441 H.
~~~~~~~~~~~~~~~~
MARAH; Merendahlah..
Jangan marah bagimu surga. Bukan hanya surga di akhirat, namun juga kedamaian surga dunia berupa ketenangan hati sebab mampu menahan gejolak amarah.
Selain dengan berta'awudz (ucapan: A'udzubillahi minasy syaithanir rajiim) dan berwudhu, amarah dapat diredam dengan mengambil posisi tubuh lebih rendah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
"Apabila kalian marah, dan ia dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Karena dengannya marah bisa hilang. Adapun jika belum juga hilang, maka berbaringlah." (Shahih, HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782)
Itulah obat, yang tidak setiap orang melaksanakan. Bahkan seringkali bila marah, kita malah bangkit dari posisi duduk.
↪Diamuk Amarah ...❓
Merendahlah kawan. Kita pun banyak salah, dan Allah Maha Memaafkan.
~~~~~~~~~~~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar